NEW YORK, SUMUTPOS.CO
– Terpilihnya Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), menuai protes. Para demonstran anti-Trump menggelar aksi di 25 kota seperti New York, Nashville, Chicago, Cleveland, San Francisco, dan Seattle pada Rabu malam waktu AS atau Kamis (10/11) WIB. Menurut CNN, aksi ini terjadi kebanyakan di kantong-kantong pendukung Hillary Clinton.
Di New York, ribuan demonstran memenuhi jalan di tengah Kota Manhattan. Massa bergerak menuju Trump Tower di Fifth Avenue. Ratusan lainnya berkumpul di sebuah taman di Manhattan dan berteriak; “Not my president (bukan presiden saya).”
Di Oaklnad, California, sekitar 6 ribu demonstran turun ke jalan memblokir lalu lintas. Menurut polisi, para pengunjuk rasa melemparkan sejumlah benda ke arah polisi anti-huru hara.
Massa juga membakar sampah di persimpangan, menyalakan kembang api dan menghancurkan jendela depan toko. Polisi menanggapi dengan melemparkan zat kimia ke arah demonstran. Di pusat Kota Chicago, diperkirakan 1.800 orang berkumpul di luar Trump International Hotel and Tower. Massa meneriakkan yel-yel; ”Bukan Trump! Bukan KKK! Tidak ada rasis di AS.”
Polisi Chicago menutup jalan di kawasan setempat untuk menghalau laju demonstran. ”Saya benar-benar ketakutan tentang apa yang terjadi di negara ini,” kata Adriana Rizzo, 22, di Chicago, yang membawa poster bertuliskan; ”Nikmati hak Anda selagi bisa.”
Di Los Angeles, demonstran duduk di 101 Hollywood Freeway. Mereka memblokir lalu lintas dan diawasi polisi anti-huru hara. Sekitar 5 ribu orang dari kalangan pelajar SMA dan mahasiswa sebelumnya juga berdemo di Los Angeles.
Di Seattle, terjadi penembakan di dekat lokasi demo anti-Trump. Namun, polisi mengklaim penembakan tidak terkait dengan demonstrasi. Di kota ini, para pengunjuk rasa mengkritik janji kampanye Trump yang akan membangun dinding di sepanjang perbatasan dengan Meksiko untuk mencegah imigran memasuki AS secara ilegal.
Ratusan pengunjuk rasa juga berkumpul di Philadelphia, Boston dan Portland dan Oregon. Di Austin, Ibu Kota Texas, sekitar 400 orang berbaris melalui jalan-jalan.
Sementara itu, Trump mengatakan dalam pidato kemenangannya bahwa dia akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Amerika. ”Ini adalah waktu bagi kita untuk datang bersama sebagai satu kesatuan,” ujar Trump, seperti dikutip Reuters.
Bahkan, meski menuai kontroversi dan unjuk rasa, taipan 70 tahun itu mulai menyiapkan pasukan yang akan dia ajak masuk ke Gedung Putih awal tahun depan. Tepatnya setelah menjalani pelantikan pada 20 Januari 2017. Bersama tim transisi Partai Republik yang sebagian besar adalah tim kampanyenya, pemilik Trump Tower itu mulai menyiapkan beberapa nama.
Kemarin (10/11), Politico menyatakan bahwa tim transisi Trump mempersiapkan kabinet sejak beberapa bulan lalu. Trumpworld yang berisi orang-orang kepercayaan Trump serta pendukung pencapresannya kemarin turut memproyeksikan siapa saja yang layak menjadi pembantu sang presiden. ”Sesuai arahan tim di Trumpworld, kabinet Trump akan didominasi praktisi,” tulis media AS tersebut. Selain aktivis dengan isu-isu populis, tim transisi membidik para taipan industri.
Forrest Lucas menjadi salah satu calon kuat penghuni kabinet Trump. Pria 74 tahun yang tercatat sebagai pendiri perusahaan minyak Lucas Oil itu digadang-gadang menjadi menteri dalam negeri. Selain Lucas, tim transisi juga mendekati Robert Grady untuk menggali kecakapannya menjadi menteri dalam negeri. Tapi, Donald Trump Jr. dan Sarah Palin juga kabarnya menginginkan posisi tersebut.
Orang dekat Trump lainnya yang juga akan mengisi kabinet baru AS adalah Steven Mnuchin. Pria yang lama bekerja untuk Goldman Sachs itu akan menjadi menteri keuangan. Sebagai penanggung jawab keuangan tim sukses Trump, kemampuan Mnuchin dalam mengatur anggaran tidak diragukan. Meski belakangan lebih dikenal sebagai produser film box office, lulusan Yale University itu punya segudang pengalaman finansial.
Selain orang dekat, Trump memberikan posisi menteri untuk mereka yang banyak membantunya pada masa kampanye. Di antaranya, Newt Gingrich, Rudy Giuliani, dan Chris Christie. Meski belum pasti posisi yang akan mereka jabat, tiga orang itu dipastikan duduk di kabinet atau jabatan lain yang setara. Gingrich bakal menjadi menteri luar negeri. Giuliani akan diplot sebagai jaksa agung.
Bukan politikus dan tidak familier dengan politisi AS, Trump sedikit kesulitan menetapkan pilihan untuk jabatan penting menteri luar negeri. Sebab, posisi itulah yang akan banyak membentuk citra AS di mata dunia. Tak ingin membuat kesalahan, tim transisi pun memunculkan alternatif selain Gingrich. Yakni, Senator Bob Corker.
Sama pentingnya dengan menteri luar negeri adalah jabatan menteri pertahanan. Selasa malam Trump menyebut nama Senator Jeff Sessions sebagai kandidat menteri pertahanan. Politikus asal Negara Bagian Alabama itu adalah pendukung setia Trump. Bahkan, saat orang-orang Republik yang lain menjauh dari suami Melania Knauss tersebut, Sessions tetap memberikan dukungan.
Dalam menyusun kabinetnya, Trump juga tidak bisa mengabaikan tokoh perempuan. Sejauh ini, pebisnis Manhattan itu hanya mengenal Palin sebagai politikus perempuan. Palin jelas akan masuk dalam kabinet Trump. ”Sebenarnya, banyak surat elektronik (surel) dan telepon yang menyatakan kesanggupan mereka untuk masuk kabinet. Tapi, kami tidak bisa memilih begitu saja,” terang tim transisi Trump.
Selain kabinet, Trump memilih langsung kepala staf Gedung Putih yang akan menjadi orang kepercayaannya. Pilihan bapak lima anak itu jatuh pada Reince Preibus yang saat ini menjabat chairman Komite Nasional Republik. Politikus 44 tahun itu tampaknya akan menjadi menteri termuda Trump. Meski demikian, pengalamannya di bidang politik sangat beragam. (afp/bbc/hep/c6/any/jpg/adz)