Site icon SumutPos

Rekening Pribadi Dibekukan Najib Protes

Najib Razak, terdakwa korupsi 1MDB digiring petugas malaysia.

SUMUTPOS.CO – MANTAN Perdana Menteri Najib Razak mengatakan, pihak berwenang Malaysia melanggar kebebasan pribadinya. Menurutnya, saat pihak berwenang membekukan rekening banknya, itu adalah sebuah pelanggaran hak pribadi.

Najib ditangkap dan didakwa di Malaysia pada pekan lalu atas penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi. Penangkapan itu terkait dengan dugaan transfer USD 10,4 juta ke rekening bank pribadinya dari SRC International, mantan unit dana negara 1MDB.

Dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu dan dibebaskan setelah mengajukan jaminan. Najib secara konsisten membantah melakukan kesalahan terkait dengan 1MDB.

KPK Malaysia yang memimpin penyelidikan 1MDB, membekukan lebih dari 400 rekening bank pekan lalu sebagai bagian dari penyelidikan dugaan penyelewengan dana 1MDB, lembaga dana yang didirikan oleh Najib.

Najib mengatakan rekening bank anak-anak dan cucu-cucunya, juga dibekukan minggu lalu. Tapi akunnya tetap dibekukan katanya dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Padahal menurutnya, akun itu hanya digunakan untuk menerima gaji dan pensiunnya sebagai pejabat publik. “Tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang berkaitan dengan penyelidikan yang dilakukan dengan pihak berwenang,” kata Najib.

“Mengapa kebebasan pribadi saya dirampas ketika pengadilan telah memberi saya jaminan menunggu persidangan dan fakta bahwa saya telah memenuhi persyaratan jaminan saya?,” tambanya dilansir dari SCMP, Kamis, (12/7).

Menurut Najib, membekukan akunnya telah membuatnya sulit untuk membayar tagihan dan melakukan perannya sebagai kepala keluarga. “Seperti warga negara lainnya, saya layak diberi akses ke kebebasan pribadi saya sampai persidangan saya selesai,” katanya.

KPK Malaysia tak menanggapi apa yang dituduhkan oleh Najib. Selain itu, penyelidikan atas 1MDB masih terus dilakukan oleh setidaknya enam negara termasuk Singapura, Swiss, dan Amerika Serikat atas dugaan pencucian uang dan korupsi.

Sementara, Low Taek Jho alias Jho Low licin bak belut. Pebisnis yang diduga ikut mengotaki korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) itu meninggalkan Makau.

Diduga, dia terbang ke Beijing, Tiongkok. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad pun lantas minta bantuan Interpol untuk menangkapnya.

Kepala Polis Diraja Malaysia Mohamad Fuzi Harun menyatakan, Jho Low kabur tak lama setelah pemerintah Makau menerima surat perintah penangkapan dari Malaysia. ’’Balasan surel yang kami terima dari Makau tidak menyebutkan ke mana Jho Low pergi,’’ ungkapnya sebagaimana dikutip Associated Press, Selasa (11/7).

Fuzi mengatakan bahwa playboy 36 tahun yang pernah memacari Miranda Kerr dan Paris Hilton itu susah dilacak. ’’Dia punya lebih dari satu paspor. Jadi, meskipun paspor Malaysia-nya sudah kami cekal, dia tetap bisa bepergian dengan dokumen lain,’’ tegasnya.

Selain itu, Jho Low punya banyak uang dan koneksi. Itu memungkinkan pria berkacamata tersebut berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain.

New Strait Times menyatakan bahwa lelaki kelahiran George Town, Pulau Penang, tersebut berada di Negeri Panda. Pemerintah Malaysia pun langsung mengontak Beijing untuk memastikan kabar tersebut.

Investigasi skandal korupsi 1MDB yang sempat jalan di tempat di Malaysia dalam rezim Najib Razak itu kini berlanjut. Malaysia bekerja sama dengan beberapa negara lain yang menjadi lokasi pencucian uang 1MDB. Salah satunya Amerika Serikat (AS). Beberapa waktu lalu, AS menyatakan Jho Low sebagai terdakwa. Sebenarnya, Jho Low tidak memiliki jabatan apa pun di 1MDB. Tapi, dia merupakan sahabat Riza Aziz, anak tiri Najib, dan sama-sama suka nongkrong dengan selebriti Hollywood.  (iml/azw/JPC)

 

Exit mobile version