Site icon SumutPos

Obama Siap Cabut Kuba dari Daftar Negara Pendukung Terorisme

Normalisasi hubungan AS-Kuba telah dicanangkan sejak Desember 2014 lalu.
Normalisasi hubungan AS-Kuba telah dicanangkan sejak Desember 2014 lalu.

SUMUTPOS.CO- Presiden Amerika Serikat Barack Obama siap mencabut Kuba dari daftar negara-negara penyokong terorisme.

Obama mengatakan pemerintah Kuba tidak menyediakan dukungan dalam bentuk apapun untuk terorisme internasional selama enam bulan terakhir. Kuba, sambung Obama, juga telah menjamin tidak akan menyokong terorisme internasional pada masa mendatang.

Sekretaris pers Gedung Putih, Josh Earnest, menegaskan AS masih punya perbedaan pandangan dengan Kuba terkait kebijakan dan tindakan pemerintah pimpinan Raul Castro itu. Namun, hal tersebut ditegaskan tidak relevan dengan daftar negara-negara penyokong terorisme.

Keberadaan Kuba bersama Sudan, Iran, dan Suriah dalam daftar tersebut menjadi penghalang dalam perundingan pembukaan kedutaan besar di AS.

Padahal, kedua negara telah memulai normalisasi hubungan sejak Desember 2014 lalu.

Kuba dimasukkan daftar negara pendukung terorisme sejak 1982 lalu.

Ditentang

Langkah Obama yang bersiap mencabut Kuba dari daftar negara-negara penyokong terorisme mendapat tentangan dari Senator Republik, Marco Rubio.

“Mereka (Kuba) menampung buronan Amerika, termasuk seseorang yang membunuh polisi di New Jersey sekitar 30 tahun lalu. Negara itu juga membantu Korea Utara menghindari embargo senjata yang diterapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Rubio.

Kuba pertama kali dimasukkan ke daftar tersebut pada 1982 silam lantaran AS mengklaim negara Karibia itu mendukung revolusi bersenjata yang dilakoni organisasi-organisasi pengguna terorisme.

Bahkan, dalam Laporan Terorisme tahun 2013 lalu, AS menuding Kuba menjadi tempat perlindungan bagi anggota kelompok separatis Basque (ETA) dan kelompok FARC asal Kolombia.

Namun, Kuba berkali-kali menegaskan tudingan AS tidak berdasar.

Ketegangan AS-Kuba berlangsung sejak Fidel Castro menjalin persekutuan dengan Uni Soviet pada awal 1960-an.

Jejak rekam hubungan AS-Kuba

Exit mobile version