Site icon SumutPos

Lukisan ‘Kristus’ Da Vinci Terjual Rp5,85 Triliun

AP Photo/Julie Jacobson
Para pengunjung Christie antre di luar gedung Balai Lelang Christie di Rockefeller Center, di New York, 14 November 2017.

NEW YORK, SUMUTPOS.CO – Sebuah karya besar pelukis besar Rennaissance, Leonardo da Vinci, berumur 500 tahun, telah memecah rekor harga lelang benda seni dunia, Rabu (16/11).

Lukisan berjudul “Salvator Mundi” yang menggambarkan Yesus kristus mengangkat tangan memberikan berkat, terjual seharga 450 juta dolar di Balai Lelang Christie, New York. Pembeli yang tidak diungkap identitasnya, mengajukan lelang melalui telepon.

Penjualnya adalah miliarder Rusia, Dmitry Rybolovlev, yang membeli lukisan itu seharga 127,5 juta dolar (108 juta euro) pada 2013 dalam sebuah lelang pribadi. Lukisan Salvator Mundi adalah satu dari 20 karya da Vinci yang diketahui keberadaannya, dan satu-satunya yang berada di tangan kolektor pribadi. Lukisan lainnya berada di museum atau merupakan bagian dari koleksi publik.

Hingga lelang Rabu, harga tertinggi yang pernah dicapai dalam pelelangan lukisan adalah 179 juta dolar untuk “The Women of Algiers” karya Pablo Picasso yang dilelang pada Mei 2015 di Balai Lelang Christie juga.

Lukisan berjudul “Salvator Mundi” yang menggambarkan Yesus kristus mengangkat tangan memberikan berkat, terjual seharga 450 juta dolar di Balai Lelang Christie, New York.

Harga penjualan tertinggi untuk semua jenis karya seni adalah lukisan karya Willem de Kooning berjudul “Interchange”, yang terjual seharga 300 juta. Yayasan David Geffen menjual lukisan itu secara pribadi kepada Kenneth C. Griffin, seorang manajer pengelola dana investasi.

Lukisan setinggi 26 inci (66 cm) itu dilukis sekitar tahun 1500 dan pernah menjadi milik Raja Inggris Charles I. Lukisan itu hilang, muncul, dan pada suatu kali, dibeli oleh seorang kolektor.

“Salvator Mundi” dijual lagi pada 1958. Sebuah konsorsium pedagang seni membeli lukisan itu, yang rusak parah dan sebagian dilukis ulang, pada 2005. Para pedagang seni itu merestorasi lukisan dan mendokumentasikan keaslian sebagai hasil karya Leonardo.

Di New York, tidak ada museum yang memiliki satu pun karya Leonardo. Para pencinta seni antre di luar gedung Balai Lelang Christi di Rockefeller Center untuk melihat “Salvator Mundi.” (voa)

Exit mobile version