Site icon SumutPos

Guru Jadi Pahlawan dalam Musibah Tornado

MOORE–Tim SAR menemukan lebih dari 100 orang yang selamat di balik puing bangunan yang hancur disapu tornado dua hari lalu. Bukan itu saja kabar yang melegakan, tapi tim SAR juga merilis data paling mutakhir bahwa korban tewas adalah 24 orang, bukan 91 orang seperti yang sudah dirilis sebelumnya.
Tim SAR menyatakan, perbedaan angka tersebut bisa jadi diakibatkan kepanikan petugas evakuasi yang menghitung korban yang sama lebih dari sekali. Sementara itu, sejumlah kisah dramatis penyelamatan murid-murid oleh para guru termuat dalam beberapa wawancara media lokal kemarin (22/5).
Sesaat setelah tornado dahsyat menyapu Moore, Oklahoma, 20 Mei, sebuah foto dramatis penyelamatan dua bocah perempuan oleh orang tuanya tersebar di internet. Foto tersebut juga menjadi gambar utama di berbagai media cetak (lihat halaman ini kemarin).
Foto yang termuat itu adalah Steve dan Ledonna Cobb, pasangan guru di Sekolah Dasar Briarwood yang seluruh bangunannya rata dengan tanah. Angin berkecepatan lebih dari 300 kilometer per jam telah meluluhlantakkan bangunan itu.
Ledonna berada di kelas saat twister kategori EF-5, skala paling kuat, menerjang kawasan Moore. Dia mengaku harus berpegangan pada apa pun untuk mempertahankan tubuhnya agar tidak tersedot pusaran angin. ’’Kalau saya tidak mampu bertahan dan tersedot angin, semua anak-anak yang berada di bawah lindungan saya akan ikut tersedot,’’ ujarnya. Dia juga sempat terempas ke lantai ketika salah satu tembok kelas menimpa. Akibatnya, mata kirinya memar cukup parah. Perempuan berambut pirang tersebut juga berlumuran darah.
Dalam foto itu, Ledonna terlihat berjalan di samping suaminya, Steve Cobb. Pria tersebut menggendong putri mereka, Jordan, yang tampak ketakutan dengan tangan menggelayut erat di leher ayahnya. Sementara itu, di belakang mereka terlihat bangunan sekolah yang ambruk.
’’Saat itu saya putuskan untuk menjadi ayah paling baik (bagi Jordan). Saya ingin dia merasa aman dan kami akan baik-baik saja,’’ tambah Steve kepada ABC World News, saat menggambarkan situasi yang tergambar dalam foto tersebut.
’’Itu seperti dalam film. Sepertinya semua orang ambil bagian dan berakting. Namun, sepertinya peristiwa itu tidak benar-benar terjadi,’’ ungkapnya.
Ajaib, seluruh murid SD Briarwood selamat. Tapi, nasib kurang beruntung dialami murid-murid SD Plaza Towers yang tidak jauh dari sana. Tujuh anak ditemukan tewas tenggelam di sekolah tersebut.
Seorang guru kelas enam, Rhonda Crosswhite, juga menjadi pahla wan penyelamat nyawa sejumlah anak didiknya di Plaza Towers. Salah satunya Damian Britton, siswa kelas empat yang mengaku terselamatkan dari tornado setelah Crosswhite menggunakan tubuhnya sebagai tameng bagi dia dan beberapa temannya.
’’Kami mendengar suara sirene meraung. Kami langsung berlari menuju jalan keluar,’’ jelas Damian. ’’Sebagian di antara kami membawa buku matematika dan lainnya membawa tas. Sirine berbunyi lagi dan kami berlari. Kemudian, tornado datang. Suaranya seperti kereta api. Lalu, kami masuk ke kamar mandi dan merasa dilindungi,’’ paparnya.
Crosswhite merebahkan tubuhnya di atas Damian dan sejumlah anak yang lain di toilet ketika tornado datang.
’’Dia melindungi aku dan temanku Zachary. Aku bilang, kami baik-baik saja,” katanya. (dos/jpnn)

Sebab, kami berpegangan pada sesuatu. Dia (Crosswhite) lalu bergeser untuk melindungi temanku yang lain, Antonio. Jadi, dia adalah penyelamat nyawa kami,’’ jelasnya.
Damian dan sejumlah murid yang lain bertemu kembali dengan Crosswhite pada Selasa (21/5) atau kemarin WIB. Mereka saling berpelukan setelah mengetahui sejumlah rekan mereka menjadi korban.
Presiden AS Barack Obama juga menyatakan penghormatannya kepada para guru yang sudah mempertaruhkan nyawa demi keselamatan anak didiknya. Obama juga berjanji bahwa pemerintah bersama para korban akan melewati bencana dahsyat tersebut hingga kembali ke kehidupan yang normal. ’’Dalam beberapa kasus, banyak kisah memilukan yang harus dihadapi. Tapi, Anda tidak akan berjalan sendiri. Negeri ini akan berjalan bersama Anda,’’ ungkapnya.

Exit mobile version