Site icon SumutPos

Keluarga Situmeang Mulai Membaik

Tragedi Penayangan Perdana Film Batman di Denver

PEMAKAMAN: Keluarga korban penembakan penayangan perdana film Batman saat pemakaman di Denver. //DAMIEN MEYER/AFP PHOTO

Denver- Tiga korban penembakan di bioskop Century Aurora16 di pinggiran Denver, Colorado, Amerika Serikat yang berdarah Indonesia mulai membaik.

Anggiat Mora Situmeang tak perlu menginap di klinik atau rumah sakit.

amun isterinya Rita Paulina Situmeang (44) dan puteranya Prodeo Patria terluka seperti 59 orang korban lainnya, sementara 12 orang dinyatakan tewas. “Saya sungguh ketakutan,” kata Anggiat.

Anggiat menderita luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding. Adapun Rita menderita luka tembak di lengan kiri dan kaki kiri. Sedangkan Prodeo menderita luka tembak di punggung bawah sebelah kiri. Akibat luka tembak itu, Rita dirawat di rumah sakit Denver Health Medical Center, dan menjalani operasi Sabtu waktu setempat untuk mengangkat sisa peluru di tubuhnya. Sedangkan Prodeo dirawat di University of Colorado, dan dikabarkan dalam keadaan stabil.

Dalam insiden penembakan membabi-buta Jumat malam lalu, Patria panik dan lari menuju pintu keluar gedung bioskop namun kembali masuk ke dalam gedung bioskop untuk membantu ibu, ayah dan orang lain yang terluka.

Sementara itu Anggiat mengendong Paulina di punggungnya dan membawanya keluar meskipun hujan peluru si gila Holmes masih berlangsung. Ia tidak menyadari Patria terluka, sampai anaknya berpapasan dengannya sekitar 3 meter dari pintu keluar.

Kepada Voice of America, Anggiat menceritakan kronologi insiden penembakan itu. Berikut pengakuannya: Movie yang jam 00:01 sudah penuh, lalu dibuka lagi jam 00:05 di teater 9, yang kami tonton. Karena penuh sesak, jadi dibuka lagi jam 00:10 di teater 16.  Filmnya sama tapi malam itu pemutaran perdana jadi penuh sesak. Teaternya berdekatan, saya masuk di teater 9, cari-cari bangku di tengah-tengah. Tepat pukul 00:05 film diputar. Kira-kira film berjalan lima menit, saya lihat ada benda melayang dari depan kanan ke tembok kiri di sisi saya. Benda ini melewati beberapa penonton.Warnanya hitam seperti pentungan. Ukurannya sejengkal dan mengeluarkan desis. Saya pikir ini bagian dari pertunjukan, entertainment movie.  Jadi penonton di sekitar saya tertawa dan bertepuk tangan.  Karena saya lihat benda itu melayang ke depan kanan saya, tiba-tiba orang itu berdiri menghadap saya, dan mulailah terjadi tembakan.

Sebagai penggemar komik dan film Batman, Patria sangat senang menonton film seperti yang ditontonnya itu. Tapi dengan kejadian tersebut, dia pun mengaku kapok. “Untuk Batman yang terakhir, biarin aja saya nunggu kalau videonya sudah beredar.” pungkasnya. (bbs/jpnn)

Berita sebelumnya: Keluarga Situmeang Korban Aksi Si ‘Joker’

Exit mobile version