Site icon SumutPos

Pasutri Aneh, Suami Lahirkan Bayi Lelaki

Pasangan Fernando Machado dan istrinya, Diane Rodriquez. Sebelumnya, keduanya memiliki jenis kelamin berbeda.

EKUADOR, SUMUTPOS.CO – Pasangan suami istri (pasutri) ini betul-betul aneh. Tidak seperti pasangan yang lainnya, pasutri ini yang hamil malah suaminya.

Jangan heran dulu, karena status Fernando Machado adalah lelaki. Namun sebelumnya dia perempuan.

Istrinya, Diane Rodriquez, adalah perempuan. Tetapi sebelumnya, Diane adalah lelaki. Keduanya kemudian jatuh cinta dan menjadi pasangan suami istri.

Pada Juni tahun lalu, pasangan ini dikaruniai bayi lelaki yang sehat. Namun, yang hamil bukan Diane. Melainkan Fernando. Pasangan asal Ekuador ini memang sukses bikin headline media.

Mereka menjadi pasangan transgender pertama yang hamil di Amerika Selatan. ”Kami sama seperti keluarga lain. Mungkin kami tidak punya hak yang sama, namun kami sama saja dengan yang lain,” kata Fernado kepada BBC.

Diane yang terlahir sebagai lelaki dan bernama Luis, tidak pernah menyangka bisa mendapatkan kebahagiaan menjadi orang tua. ”Menjadi ibu bukan hal yang saya pikir bisa saya lakukan karena saya transeksual,” kata Diane.

Diane juga pernah menjadi headline pada 2013 ketika dia menjadi transgender pertama sebagai kandidat anggota senat kongres Ekuador. Dia membuka kenyataan bahwa dia harus berjuang mendapatkan pengakuan, bahkan diusir dari keluarga setelah menyatakan akan menjadi perempuan.

Dalam akun Facebooknya, Fernando membagi perjalanan keluarga kecilnya tersebut. Mulai dari tes kehamilan, USG hamil, sampai bekas operasi sesar yang dilakukannya saat persalinan. ”Ini adalah keinginan kami berdua. Dan tidak ada hukum yang bisa menghentikan kami,” ujarnya.

Setelah anak pertama lahir, keduanya menyatakan berniat memiliki anak lagi. ”Kami hidup sebagai pria dan wanita. Saya perempuan transfeminine dan Fernando lelaki transmasculine. Proses untuk sampai kesini sangat rumit,” terang Diane.

Fernado mengisahkan kebahagiaan mereka saat mengetahui dirinya hamil. Dia menelepon ibunya dan mengirim foto tes kehamilan. ”Saya menangis bahagia, takut, cemas, semuanya jadi satu. Itu adalah saat yang indah,” kenangnya.

”Saya tidak pernah merasakan ini sebelumnya. Wow, akhirnya, saya benar-benar bahagia.” (BBC/tia/JPG)

Exit mobile version