Site icon SumutPos

Listrik Mati Sejam di 134 Negara

Hari Peduli Lingkungan Sedunia

Lampu-lampu dimatikan di seantero dunia pada Sabtu malam lalu (26/3). Aneka gedung tetenger, pencakar langit, dan rumah-rumah biasa tidak menyalakan tombol-tombol lampu selama sejam ketika acara tahunan Earth Hour.
Program itu dijuluki sebagai aksi sukarela terbesar di dunia dalam rangka peduli terhadap lingkungan. Ratusan juta orang berpartisipasi dalam kampanye meningkatkan kesadaran pada penggunaan energi dan perubahan iklim.

Di Paris, berlangsung aksi mengheningkan cipta semenit bagi para korban gempa dan tsunami Jepang ketika ibu kota Prancis itu gelap gulita. Gemerlap cahaya juga padam di Menara Eiffel, Katedral Notre Dame, Balai Kota, gedung-gedung opera, banyak jembatan, air mancur, serta tempat-tempat umum.

Opera House di Sydney menjadi tetenger pertama yang memadamkan lampu pada pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat. Termasuk Stadion Sangkar Burung atau Birds Nest Beijing, tempat Olimpiade 2008; kincir ria London Eye; Times Square di New York; dan patung Kristus sang Penebus di Brazil.

“Intinya, tak sekadar berapa energi listrik yang dihemat selama sejam,” ujar Andy Riley, co-founder dan direktur eksekutif Earth Hour di Sydney, tempat aksi atau gerakan itu dimulai pada 2007.
Menurut Ridley, tahun ini terjadi rekor 134 negara yang mengikuti Earth Hour. Tahun lalu 126 negara (melibatkan sekitar 4 ribu kota) berpartisipasi.

Pada 2009 kampanye itu diikuti 4.159 kota di 88 negara. Bandingkan dengan 2008 yang hanya diikuti lebih dari 431 kota di 35 negara.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mendukung kampanye Earth Hour. Dia mendesak warga di seluruh dunia merayakan aksi bersama itu untuk melindungi planet bumi dan umat manusia. (afp/dwi/jpnn)

Exit mobile version