Site icon SumutPos

Sapi Disetrum dan Tidak Diperiksa

Data menarik muncul jelang perayaan Idul Adha. Meski Dinas Peternakan Sumut menyatakan persediaan sapi dan kambing aman, ternyata ada 11 ribu sapi dari Asutralia yang masuk melalui Pelabuhan Belawan. Pembeli hewan kurban pun diminta hati-hati dengan kondisi sapi tersebut.

SEBELAS  ribuan sapi asal negeri Kanguru itu masuk ke Sumut melalui importir PT Eldira Fauna Asahan, PT Agro Giri Perkasa, PT Lembu Andalas Langkat dan PT Juang Jaya Abadi.

HEWAN KURBAN: Barisan sapi yang dijual untuk kurban di Jalan Karangsari Medan, Senin (15/10) lalu. Stok sapi diklaim Dinas Peternakan Sumut dalam posisi aman. Di sisi lain, sejak Januari 2012, sudah ada 11 ribuan sapi Australia yang masuk ke SUmut melalui Pelabuhan Belawan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Untuk mendatangkan sapi-sapi asal Australia, ada proses yang dilalui. Namun, dalam prosesnya terkadang ada hal yang dilompati. Di antaranya tentang pemeriksaan sapi yang masuk melalui pelabuhan Belawan.

Seperti informasi yang dirangkum tim Sumut Pos ketika menelusuri masuknya sapi-sapi impor asal negeri Kanguru itu. Sapi impor yang menerobos masuk pasar Sumut itu ternyata tanpa melalui pemeriksaan yang ketat. Buktinya, saat masuknya 3 ribu ekor sapi yang diangkut kapal berbendera Filipina, MV Bison Express.

Sesaat akan masuk, pada (5/10) lalu, berkas-berkas untuk izinnya sudah melalui pemeriksaan oleh petugas pelabuhan, termasuk Balai Karantina Hewan (BKH) Belawan di Gabion, Belawan selaku petugas pemeriksaan kesehatan sapi.

Setelah dibolehkan masuk, 3 ribu sapi dituntun untuk masuk dan melalui pemeriksaan. Namun, saat hendak dipindahkan dari pedok kapal ke truk, ternyata sapi-sapi itu disetrum dan diambil sample darahnya oleh dua petugas BKH. Sampel darah yang diambil dari beberapa sapi itu diperiksa, bila tak ditemukan virus. Maka, truk pengangkut sapi dibolehkan jalan, dan seterusnya hingga 3 ribu sapi itu dibongkar.

“Ya manalah 3 ribu sapi diperiksa semua, hanya beberapa sapi saja yang sample darahnya diambil,” ujar pria bertubuh semampai dan berkulit sawo matang dan meminta namanya tak dikorankan, karena bekerja di pelabuhan Belawan.

Pria yang ketika itu memakai kaca mata hitam membeberkan, dulu memang benar sapi-sapi yang masuk dibawa ke kandang sapi di BKH Belawan. Tapi, sekarang tidak lagi, sapi-sapi yang di datangkan dari Australia itu setelah dibongkar dari kapal langsung dibawa dan dikandangkan ke Asahan ataupun Langkat.

“Tahu sendirilah, itu kan belum tentu benar dikandangkan selama 14 hari atau tidak,” sebutnya.

Dia membeberkan, di tengah banyak kebutuhan hewan kurban dan adanya perubahan sistem pengawasan dari BKH, maka membeli sapi impor harus berhati-hati. “Karena tak semua dijamin kondisinya sehat, harus lebih selektif lagi memilih hewan kurbannya,” ucapnya. (mag-17)

Exit mobile version