Site icon SumutPos

Bekerja Sama Bantu Korban Bencana

Wali Kota Medan Letakkan Batu Pertama Pembangunan Rumah Korban Kebakaran Medan Area

Pemerintah Kota (Pemko) Medan bersama pihak ketiga mulai melakukan rehabilitasi terhadap rumah Korban kebakaran
di Jalan AR Hakim, Gang Bakung I dan Gang Bakung II, Kecamatan Medan Area.

Pembangunan rumah korban kebakaran ini, berkat kerja sama Pemko Medan dan Yayasan Buddha Tzu Chi dengan biaya senilai Rp7 miliar. Kerja sama ini, nantinya diharapkan menjadi model atau cara Pemko Medan membantu korban bencana, seperti kebakaran.

“Hari ini, kita mulai meletakkan batu pertama untuk pembangunan rumah korban kebakaran di Jalan Bakung sebanyak 70 unit dengan tipe 50,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, di sela-sela kegiatan Jumat (9/3).

Pembangunan ini, kata Rahudman, merupakan wujud kerja sama antara yayasan dan pemerintah. Pemerintah membantu untuk mempersiapkan perizinannya. Kita harapkan pembangunan ini selesai dalam enam bulan.

“Inilah yang kita harapkan dapat menjadi model atau cara untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat,” sambung Rahudman.
Dikatakan Rahudman, dengan peletakan batu pertama ini sebagai tanda simbiolis dimulai pembangunan rumah warga yang telah menjadi korban  kebakaran pada 6 Februari lalu. Musibah yang terjadi seitar pukul 10.00 WIB itu, menyebabkan  80-an rumah warga hangus terbakar. Selain harta benda, warga pun kehilangan tempat tinggal yang telah puluhan tahun dihuni tersebut.

Itu sebabnya, dikatakan Rahudman, Pemko Medan sangat menyambut baik dan menyatakan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dibangunnya kembali rumah warga tersebut. Apalagi pembangunan ini terealisasi berkat bantuan para dermawan dan organisasi Tionghoa yang merasa prihatin dengan musibah kebakaran tersebut.

Rahudman berharap, agar apa yang telah dilakukan Buddha Tzu Chi maupun 9 organisasi Tionghoa dapat diikuti organisasi maupun yayasan-yayasan sosial lainnya. Dengan demikian dapat bersama-sama bersinergi untuk menghadapi bencana yang mungkin akan terjadi di Kota Medan. “Harapan kita musibah tak akan  terjadi kembali,” harapnya.

Kepada warga Gang Bakung yang rumahnya dibangun kembali, Rahudman mengatakan, untuk ikut berperan dalam pembangunan dan tidak menimbulkan masalah-masalah di lapangan. Harus terbangun kebersamaan dan kekompakan diantara warga. Sebab, masing-masing warga akan mendapatkan bentuk rumah dan ukuran yang sama.

Dalam kesempatan itu, Rahudman juga menegaskan pembangunan kembali 70 unit rumah warga ini murni tidak dipolitisasi. Pembangunan ini sebagai bentuk tanggung jawab  bersama dan wujud kepedulian sosial baik Buddha Tzu Chi, 9 organisasi Tionghoa, serta seluruh elemen masyarakat. Arenanya, kebersamaan seperti ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Hal ini membuktikan multikultrurisme yang ada di Kota Medan justru menjadi modal kekuatan untuk melakukan pembangunan.

Sementara itu, Ketua Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Medan, Mujianto, menjelaskan, pihaknya mendapat mandat untuk membangun kembali rumah warga yang telah terbakar beberapa waktu lalu. Seharusnya, rumah yang dibangun tidak 70 unit melainkan 80-an unit. Tapi, berhubung sejumlah warga telah membangun  sendiri rumahnya yang terbakar dengan dibantu donator lainnya, maka yang perlu dibangun hanya 70 unit lagi.
Rumah yang akan dibangun nanti, lanjut Mujianto, merupakan rumah siap huni, artinya warga tinggal menempati. Selain rumah, warga juga akan mendapatkan perabot rumah tangga ditambah pemasangan air maupun listrik.

“Kita rencanakan pembangunan 70 unit rumah ini siap dalam waktu enam bulan, dan untuk keseluruhan biaya rumah sekitar Rp7 miliar,” ujar Mujianto.
Mujianto juga mengatakan, untuk pembangunan rumah ini disesuaikan dengan luas lahan warga, kalau luasnya ada 50 meter maka akan dibangun rumah permanen satu tingkat, namun kalau luas rumahnya kurang maka akan dibangun bertingkat.  “Kita lihat dulu luas lahannya. Kalau kurang dari 50 meter akan kita bangun bertingkat,” terang Mujianto. (adl)

Exit mobile version