Site icon SumutPos

Pasar Petisah Dicintai dan Diminati

Wali Kota Hadiri Peringatan HUT ke-19 PD Pasar Kota Medan

Pasar petisah tidak hanya dicintai dan diminati masyarakat Kota Medan saja, tapi pasar tersebut dicintai dan diminati semua orang karena sudah menjadi pasar tradisional  yang modern. Sehingga untuk mengundang daya tarik masyarakat kepada para konsumen harus  dilakukan kebersamaan dalam membangun sinergitas antar pedagang, tempat yang rapi, penyusaunan tata letak yang rapi, keramahtamahan pedagang, dan pelayanan serta penyajiannya sopan.

Permintaan penataan Pasar Petisah makin diminati langsung disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM kepada Dirut PD Pasar Kota Medan, Benny Benny Sihotang dalam dalam acara peringatan hari jadi ke 19 PD Pasar Kota Medan, Sabtu (9/6) di lapangan parkir Pasar Petisah Jalan Razak Baru, Medan.

Dalam kesempatan itu, Rahudman mengingatkan kepada para petugas keamanan dan ketertiban pasar yang melakukan tugasnya di pasar. Sebaiknya selalu memanusiakan orang dan melakukan sesuatu tindakan dengan baik, tidak saling menyinggung perasaan. Pasalnya, apabila membangun pasar ini secara bersama-sama, mudah-mudahan Pasar Petisah tetap ramai dikunjungi pembeli.

“Makanya seluruh pedagang harus mampu menjaga ciri khas pasar, dan pedagang juga harus bias membangun suasana pasar dengan baik, dan bisa selalu mengesankan pengunjung,” sebutnya.

Menurut dia, tahun 2012 adalah tahun revitalisasi pasar, disamping penyertaan modal dari Pemerintah Kota Medan, bantuan dari Menteri Perdaganagn RI juga akan menyalurkan anggaran untuk renovasi pasar, termasuk investasi pasar dari para pengusaha yang merelokasi pasar.

Rahudman mengatakan sejumlah pasar yang bakal direnovasi antara lain Pasar Kampung Lalang. Pasar tersebut akan direnovasi dengan menggunakan dana dari Pusat Invetstasi Pemerintah (PIP), bahkan PIP telah menyanggupi modal untuk PD Pasar. Kuncinya adalah apabila para pedagang dan organisasi pedagang bisa bersatu dengan PD Pasar, hasilnya akan lebih baik.

“Saya ingin bila ada masalah-masalah yang timbul di lapangan, mari bicarakan secara bersama-sama. Inilah yang paling terpenting, tinggalkan kelompok-kelompok anggar jago, dan preman. Terpenting mari bangun kebersamaan, dengan kebersamaa Kota Medan menjadi kondusif,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengakui, peranan para pedagang kecil dan pedagang kaki lima (PK-5) bisa membuat pertahanan modal prekonomian tidak terimbas resesi, pertumbuhan ekonomi Kota Medan 75 persen di atas rata-rata nasional. Untuk mendapatkannya, bukan hal sepele, dan bukan dikarenakan pengaruh toko-toko besar melainkan pengaruh kuatnya sektor riil pasar-pasar tradisional yang dibangun secara bersama-sama.
“Saya harap agar inventarisasi pedagang dan penaganan pasar harus dilakukan dengan baik,” sebutnya.

Kepada Dirut PD Pasar, Rahudman meminta agar jangan berpikir PK-5 dihapuskan, karena setiap tahunnya PK-5 akan terus bertambah. Terpenting saat ini, bagaimana PD Pasar mampu menatanya dengan baik.

“PK-5 itu harus bisa ditampung di dalam pasar tradisional, asalkan ada kesepakatan, mari kita semua menjadi peduli kepada lingkungan,” ucapnya.
Tak hanya itu, dia mengatakan pasar tradisional memiliki andil dan peran dalam meraih penghargaan Adipura. Bila pengelola pasar tidak peduli, penghargaan Adipura tidak akan dapat diraih. Untuk itu, apresiai dan terimakasihnya kepada para pedagang pasar tradisinal termasuk PK-5 yang telah ikut berperan mendukung perolehan piala Adipura.

“Saya memberikan apresiasi kepada jajaran PD Pasar dan mengucapakan selamat ulang tahunnya ke-19, dan selamat kepada semua pedagang. Mari kita semua saling bahu membahu menciptakan suasana pasar menjadi lebih nyaman dan baik masa mendatang,” ajaknya.  (dya)

21 Pasar Tradisional Ditata PD Pasar

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Kota Medan Benny Sihotang melaporkan, PD Pasar telah berjalan dengan baik sejak 19 tahun lalu. Selama perjalanan PD Pasar banyak hal yang dihahapi, tapi semuanya masih dalam tahap kewajaran. Pada awal 2012, PD Pasar telah menata 21 pasar tradisional di Kota Medan.

“Banyak yang kami hadapi dalam mengelola pasar tradisional, tapi kesemuanya masih dalam tahap wajar,” sebutnya.

Benny membeberkan, sebagai Dirut PD Pasar yang telah diberi amanah oleh Wali Kota Medan untuk membina 52 pasar tradisional yang ada di Kota Medan. Dalam pengelolaannya, PD Pasar diberikan hak otonom dalam mengambil kebijakan untuk pengelolaan pasar tradisional.

Hal lainnya, dia menyebutkan pasar memiliki peran utama di dalam perolehan piala Adipura, untuk itu jajaran PD Pasar berkomitmen memajukan dan meningkatkan pengelolaan pasar tradisional yang lebih baik. Kemudian, PD Pasar tetap berkomitmen memberikan kenyamanan kepada para pedagang yang telah memberikan kontribusinya terhadap pembangunan Kota Medan.

Tak hanya itu, Benny membeberkan, hingga kini pihaknya  masih fokus terhadap rencana jangka pendek, dan jangka menengah khususnya untuk membangun serta mengembangkan pasar-pasar yang ada.

“Sejak awal 2012 hingga kini, PD Pasar telah melakukan pembenahan pada 21 pasar yang ada,” ujarnya.

Lebih lanjut, Benny mengatakan PD Pasar terus melakukan pembenahan di 21 pasar, adapun yang dibenahi antara lain di Pasar Petisah, pada tangga menuju lantai dua, diperuntukkan bisa menampung PKL. Selain itu, di Basement yang dahulunya gelap gulita, sekarang sudah terang benerang.
Dia mengungkapkan, sekarang ini Pemko Medan mendapatkan dana dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Rencananya akan digunakan pada revitalisasi atau pembangunan Pasar Kampung Lalang, Pasar Induk Marelan dan Pasar Jalan Jawa, di Jalan Titi Papan.

“Dana yang digunakan akan dimanfaatkan untuk membenahi dan merevitalisasi fasilitas-fasilitas dan pembangunan di wilayah pasar yang ada,” katanya.
Ketika disinggung mengenai Pusat Pasar, Benny menyampaikan, Pusat Pasar direncanakan dilakukan pengecetan, pembangunan tangga dari CSR Bank Mandiri, pemasangan keramik di lantai I, dan memasang lift.  (dya)

Exit mobile version