Site icon SumutPos

Tekan Angka Pengangguran di Sumut

Wali Kota Medan Sambut Baik Digelarnya GPP dan Job Fair 2012

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menyambut baik digelarnya Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP) di Sumatera Utara dan Job Fair  2012 di Perguruan Panca Budi, Jalan Gatot Subroto Medan, Sabtu (21/2) kemarin.

Acara yang dibuka langsung Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Republik Indonesia Drs H.A Muhaimin Iskandar MSi ini, diharapkan mampu meminimalisasi angka pengangguran di Sumut selama ini.

Dikatakan Rahudman, kegiatan ini harus ditingkatkan dan dikembangkan lagi jika ingin mengurangi angka pengangguran. Apalagi dalam kegiatan ini diisi dengan pelepasan tenaga magang ke Jepang. Untuk itu, seluruh tenaga magang harus benar-benar dilengkapi dengan skill dan kemampuan berbahasanya.
“Skill dan bahasa ini sangat menentukan sekali bagi kesuksesan pekerja. Karena itulah kita belakangan ini melakukan sosialisasi peluang tenaga kerja untuk lembaga-lembaga internasional. Ini membuka kesempatan bagi adik-adik kita untuk mendapatkan lapangan pekerjaan,” kata Rahudman.

Atas dasar itulah, Rahudman berharap agar kegiatan ini tidak hanya mampu menekan angka pengangguran di Sumatera Utara maupun Kota Medan tetapi juga memberikan solusi. Dengan begitu, persoalan pengangguran secara bertahap dapat dikurangi.

Menakertras Drs H A Muhaimin Iskandar menyampaikan, penghargaan setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada Pemprovsu karena telah mendukung penyelenggaraan  GPP 2012. Dinilainya, itu sebagai wujud  komitmen dan tanggung jawab bersama. “Artinya, tidak hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah juga ikut mencari solusi terkait permasalahan yang terkait dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian,” jelasnya.

Dijelaskannya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia dua tahun terakhir ini semakin membaik dan terjadi penuruanan tingkat pengangguran sebesar 6,6 persen. Namun secara absolute angka pengangguran cukup besar yakni 7,70 juta sehingga tetap merupakan masalah serius karena berdampak terhadap instabilitas ekonomi, politik, dan keamanan.

Ditambahkannya lagi, pertambahan angkatan kerja setiap tahunnya mencapai 2 juta orang, serta pengangguran yang belum mendapat pekerjaan (carry over) dan pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) cendrung lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan kesempatan kerja  yang diciptakan. Kondisi inilah yang menyebabkan jumlah penganggur akan semakin meningkat.

“Untuk itu diperlukan suatu komitmen yang diimplementasikan dalam bentuk usaha yang sungguh-sungguh dari seluruh kalangan baik itu pemerintah, dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat untuk mengatasi pengangguran yang dilakukan secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan berkesimbungan,” ujar Muhaimin.

Menurutnya, hal itu dapat dilakukan dengan peningkatan SDM dengan membangun kompetensi seperti skill, knowledge dan attitude tenaga kerja, membangun sistem pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, memfasilitasi  tumbuh dan berfungsinya mekanisme bursa kerja (job fair) serta memprakarsai program pengembangan kewirausahaan dengan mendayagunakan sumber daya Indonesia yang ada dan mendukung keberlangsungan usaha.
Sementara itu, Plt Gubsu H Gatot Pujonugroho dalam sambutannya mengatakan,  kondisi pengangguran terbuka di Sumut cukup bagus yakni 6,7 persen dan lebih kecil dibandingkan angka pengangguran rata-rata nasional. Hal ini diperoleh berkat kerja sama semua pihak baik itu pemerintah, stake holder dan dunia usaha yang terus menggeliatkan usaha sehingga menyerap tenaga kerja.

Meski demikian, Gatot dalam kesempatan itu minta bantuan Menakertrans terkait kurngnya pasokan gas di Sumatera Utara, termasuk Kota Medan. Kekurangan itu menyebabkan terganggunya kelangsungan dunia usaha. Diyakininya, jika ketersediakan gas cukup, maka angka pengangguran bisa ditekan lagi.  Karenanya, Gatot berharap agar Menakertrans bisa membantu  mengatasinya.(adl)

Exit mobile version