Site icon SumutPos

Sepatu Roda Bakal Jadi Ikon di Medan

Lapangan Cadika Akan Dibuat Lintasan Permanen

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM berencana akan menjadikan Lapangan Cadika Pramuka sebagai lintasan permanen untuk tempat latihan sekaligus kejuaraan sepatu roda. Dia juga akan membuat kembali lintasan sepatu roda di kawasan Lapangan Merdeka.

ADU KECEPATAN: Sejumlah peserta sepatu roda adu kecepatan di Lapangan Benteng pada Kejurnas Sepatu Roda Bintang Medan Open-I, Minggu (27/1).//redianto/sumut pos

“Ini kita lakukan karena Medan belum memiliki lintasan permanen untuk sepatu roda. Khusus Lapangan Merdeka, kemungkinan kita hanya membuat satu jalur  saja,” ungkap Rahudman di acara pembukaan  Kejurnas Sepatu Roda Bintang Medan Open-I, memperebutkan  Piala Wali Kota Medan di Lapangan Apron  Lanud Soewondo Medan,  Jumat (25/1) lalu.

Itu sebabnya Wali Kota sangat mengapresiasi dan mendukung penuh  kejurnas yang dilaksanakan Pengkot Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia Kota Medan. “Saya berharap sepatu roda menjadi salah satu ikon di Kota Medan. Untuk itu Pemko Medan akan menyiapkan sarananya,” kata Wali Kota pada sambutannya.

Wali Kota menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Danlanud Soewondo Medan Kol Pnb Sri Mulyo Handoko SIP MAP yang telah mengizinkan Lapangan Soewondo menjadi tempat lokasi kerjurnas. Selain sepatu roda, Lapangan Danlanud juga telah sering dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan olahraga lainnya seperti road race maupun olahraga otomotif lainnya. “Untuk itu saya mengucapkan terima kasih,” ujarnya.

Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia  (Porserosi) Kota Medan  Doli Dalimunthe SE MSi mengatakan, sangat mendukung rencana Wali Kota untuk membangun lintasan permanen sepatu roda di Lapangan Cadika Pramuka dan Lapangan Merdeka.

Sebab, lintasan permanen itu sangat dibutuhkan oleh komunitas sepatu roda di kota ini karena ruang terbuka hijau dan lahan publik sangat sedikit di Kota Medan. “Harapan kami, Pak Wali secepatnya merealisasikan pembangunan lintasan sepatu roda tersebut.  Dengan demikian para komunitas sepatu roda dapat berlatih dengan maksimal sehinggga memberikan kontribusi yang berharga bagi Kota Medan dan Sumatera Utara.

Selain itu, lanjutnya, mereka sengaja menggelar even tingkat nasional ini untuk membangkitkan kembali olahraga sepatu roda di Kota Medan yang sempat mati suri. Padahal di era 80-an sampai 90-an, sepatu roda di ibukota provinsi Sumatera Utara sempat berjaya di kacah  nasional. “Tapi sejak tahun 2000-2011, sepatu roda mati suri di Kota Medan,” ungkap Doli.

Begitu dipercayakan memimpin Porserosi, Doli langsung melakukan pembibitan dan pemasyarakatan. “Alhamdulillah, walaupun kita masih dalam tahap pembinaan namun sejumlah atlet sepatu roda kita ternyata berhasil meraih prestasi di level junior dengan menyandang predikat juara nasional,” paparnya.
Sebelumnya, Zulfahri, Ketua Panitia Kejurnas  mengungkapkan, even tersebut berlangsung selama 3 hari diikuti sekitar 300 peserta yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia seperti  Pulau Sumatera, Malaysia, Kalimantan Timur dan Pulau Jawa. Untuk lintasan, mereka menggunakan Lapangan Lanud Soewondo Medan, Lapangan Benten g dan Lapangan Merdeka dengan mempertandingkan banyak nomor perlombaan.

Pembukaan kejurnas sepatu roda dilakukan Wali Kota didampingi Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi  Eldin, Danlanud Soewondo Medan Kol Pnb SriMulyo  Handoko SIP MAP, Ketua KONI Medan Drs H Dzuhifzi Lubis. Pembukaan ditandai dengan pelepasan balon disertai pelepasan peserta untuk nomor senior putra 5.000 meter disertai pengalungan mendali bagi pemenang. (dya/adv)

Exit mobile version