Site icon SumutPos

Sungai Deli Dijadikan Wisata Air

Pemko Medan Korek Sungai

Program Pemko Medan melakukan pengorekan dua sungai bertujuan untuk mengantisipasi banjir dan membuat wisata air di Sungai Deli, khususnya di Jalan Avros dan sekitar Balai Kota Medan.

NAIK PERAHU: Rahudman Harahap naik perahu karet saat meninjau Sungai Deli.

Usai menerima audiensi pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM kepada wartawan di Kantor Wali Kota, Kamis (30/8) membeberkan, dalam waktu dekat ini Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga akan mengorek Sungai Deli. Pengorekan rencananya dimulai dari kawasan Avros di Medan Polonia hingga seputaran Balai Kota Medan.

“Selain langkah antisipasi banjir, pengorekan dilakukan untuk menjadikan kawasan wisata air di Jalan Avros dan sekitaran Balai Kota,” katanya.

Menurut Wali Kota, satu penyebab terjadinya banjir di Kota Medan dikarenakan sungai yang mengaliri Kota Medan, termasuk Sungai Deli mengalami pendangkalan akibat terjadinya sendimentasi.

Terjadinya pendangkalan, paparnya bila hujan deras, kedua sungai di Kota Medan yakni Sungai Babura dan Sungai Deli tidak mampu lagi menampung debit air, sehingga meluap dan menggenangi rumah warga.

“Jadi kami lakukan pengorekan karena itu berhubungan dengan masyarakat, walaupun sebenarnya itu wewenang Balai Wilayah Sungai (BWS). Apalagi BWS tidak memiliki peralatan pengerukan seperti yang dimiliki saat ini,” katanya.

Dengan  dimiliki Dinas Bina Marga Kota Medan, dua unit pontoon (alat pengorekan), Rahudman mengaku optimis proses pengorekan berjalan lancar dan bisa mengatasi problem banjir di sejumlah titik di Kota Medan.

“Apalagi sekali korek, lumpur maupun tanah yang diangkut sampai satu pick-up,” katanya.

Dia menambahkan, dengan banyak sendimentasi bisa dikorek, maka pendangkalan di sepanjang Sungai Deli dimulai dari Jalan Avros hingga sampai Jalan Raden Saleh (sekitar Balai Kota, RED) bisa teratasi.

Rahudman mencontohkan, di Thailand saja, air sungainya terlihat busuk. Tapi, masih bisa digunakan untuk wisata air. Sehingga, secara pribadi dirinya yaki kawasan Jalan Avros sampai sekitara Balai Kota bisa dijadikan wisata air dan menarik perhatian warga.

“Tapi untuk menata sungai itu harus ada upaya melakukan penataan sungai dan pengorekan sendimentasi agar airnya bisa jernih,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan pengalamannya ketika menelusuri alur Sungai Deli mulai dari Jalan Avros hingga Balai Kota dengan menggunakan perahu karet. Selama penelurusuran, banyak pemandangan menarik yang bisa dilihat.

. Hanya saja untuk menjadikannya sebagai lokasi wisata air, tidak cukup bila sampah-sampah yang ada di dalam maupun pinggiran sungai tak dibersihkan.
“Nantinya, setelah sungainya sudah ditata, mulai Jalan Avros hingga Balai Kota bisa ditempuh naik perahu. Dan itu bisa menjadi wisata air, karena akan ada pemandangan menarik bisa dilihat,” ucapnya.

Rahudman menyatakan, wisata air yang disiapkan juga akan dikelola oleh pihak ketiga dan disiapkan perahu karetnya. Sehingga, setiap akhir pekan warga kota Medan tak mesti keluar kota untuk menikmati wisata air. Tapi, disepanjang Sungai Deli saja sudah bisa.(gus)

Dibuat Kajian Matang Agar tak Hamburkan APBD

Ketua Komisi C  DPRD Kota Medan, A Hie mengatakan konsep Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM untuk menjadikan Sungai Deli dikelola menjadi wisata air sangat baik, tapi ada baiknya sebelum melakukan dikaji lebih mendalam agar tak menghamburkan APBD.
“Jangan sampai konsep wisata air yang dibuat menghambur-hamburkan APBD Kota Medan saja,” katanya.

Dia menyebutkan, dengan menciptakan wisata air di Sungai Deli, tentunya ada juga pembahasan yang bisa dilihat yakni dari sisi pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kota Medan ketika dibuat wisata air.

“Saya setuju jika wisata air itu bisa mendatangkan PAD bagi Kota Medan, apalagi Sungai Deli itukan penuh cerita sejarah tentang Putri Hijau, Mariam Puntung dan Kesultanan Deli,” ujar politisi Partai Demokrat itu.

A Hie memaparkan, selama ini wisata air di Kota Medan yang sifatnya alamiah sangat jarang ditemui, hal inilah yang membuat ada peluang besar ketika dibuatnya wisata air alami di Kota Medan.  “Jadi tak mesti warga Kota Medan keluar kota, bahkan bisa membuat pendatang betah di Kota Medan,” sebutnya.

Dia mengingatkan, secara konsep wisata air di Sungai Deli, cukup baik. Tapi, bagaimana konsep itu menjadi matang ketika Pemko Medan juga menyadari bahwa Sungai Deli itu tak hanya di sepanjang mulai Jalan Avros dan Balai Kota saja, tapi masih ada hulu sungai dan hilir sungai sampai ke Medan Belawan.
“Inilah yang semestinya juga menjadi perhatian Pemko Medan ke depannya,” ucapnya.

A Hie menyebutkan, tak ada salahnya bagi Pemko Medan membuat kajian khusus untuk wisata air, sehingga pihak ketiga yang hendak ikut mengelolanya bisa semakin tertarik. Karena bila Pemko Medan yang langsung melakukan pengelolaannya akan semakin sulit.
“Atau bisa saja Pemko Medan menyerahkan pengelolaan wisata air nantinya ke PD Pembangunan,” sebutnya. (gus)

Exit mobile version