Site icon SumutPos

Harga Sembako Harus Diturunkan

MEDAN- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mengambil kebijakan terkait harga-harga kebutuhan pokok yang terlanjur naik sebelum rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dari pemerintah pusat.
Pemprovsu dengan tegas meminta agar harga bahan kebutuhan, terutama sembilan bahan pokok (sembako), untuk diturunkan dan distabilkan kembali.

Penegasan itu dikemukakan Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho, di Gubernuran Medan, Sabtu (31/3).
Pada kesempatan itu, Gatot menyatakan, pihaknya segera berkoordinasi dengan semua instansi maupun pihak kompeten antara lain, Dinas Perindag dan jajaran serta mitra kerjanya, Bulog, Pertamina, Organda dan semua pihak terkait, untuk segera membahas hal tersebut.

“Memang ada kecenderungan kenaikan harga barang dalam beberapa hari ini, terlebih saat mulai maraknya unjukrasa beberapa hari ini. Sekarang harga BBM tidak jadi naik, sehingga harga barang harus kita stabilkan kembali. Jadi kita akan bicarakan ini secara simultas termasuk akan memanggil distributor dan agen-agen besar komoditas masyarakat,” tegasnya.

Berdasarkan amatan wartawan koran ini, harga ikan segar pada tingkat pedagang di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan masih bertahan setelah sempat terjadi kenaikkan sebelum ditundanya rencana kenaikkan bahan bakar minyak (BBM) 1 April.

“Sampai hari ini harga ikan sama dengan harga seminggu sebelumnya, padahal sebelum ditundanya kenaikan harga BBM harga kebutuhan melaut terjadi kenaikkan lebih dulu, yang pekan lalu nelayan sudah menaikkan harga ikan,” ungkap, Sartin (57) seorang pedagang ikan saat ditemui Sumut Pos di Gabion Belawan, Sabtu (31/3) siang.

Ia menjelaskan, ikan tongkol saat ini dijual pedagang dengan kisaran harga Rp16.000 per kg, gembung kuring Rp22.000 per kg, selayang Rp16.000 per kg, gembung kedah Rp18.000 per kg, pari Rp14.000 per kg, gulama Rp6000 per kg, biji nangka Rp5000 per kg dan tamban Rp6000 per kg.

“Diperkirakan dua hari ke depan harga ikan baru akan naik, ini dikarenakan terjadinya pasang air laut besar saat memasuki 15 hari bulan. Saat itu bulan juga terang, dan ini sudah dapat dipastikan tangkapan nelayan sedikit, karena ikan tak ada kalau lagi terang bulan,” bebernya.

Menurut dia, pada saat terjadi gelombang tinggi akibat dari perubahan musim tersebut, kerap dialami para nelayan sebanyak dua kali dalam satu bulan. Kalau sudah seperti ini tak jarang pula para nelayan lebih memilih menggantungkan (tambat) kapal penangkap ikannya di sekitar pinggiran tangkahan di kawasan tangkahan PPS Gabion Belawan.

“Yang dikatakan musim paceklik bagi nelayan sebulan terjadi dua kali, setiap 15 hari dan 30 hari dalam se bulan. Dan ini akan terjadi kurang dari seminggu. Dan kalau cuaca seperti itu jelas mengakibatkan terjadinya naik-turun harga ikan,” ucapnya.

Begitu juga dengan harga sejumlah komoditi holtikultura ditingkat pasar tradisional  masih relatif  stabil. Pantawan wartawan koran ini di lapangan, Sabtu (31/3), tidak terjadi transaksi harga jual-beli yang  cukup signifikan.
Harga beberapa komoditi holtikultura, andalan Kabupaten Karo per kilogramnya, diantaranya,  cabai Rp11-13 ribu. tomat Rp2.800-Rp3.000, kubis Rp900-Rp1.000, kentang Rp2.700-Rp2.800, buncis Rp1.700-Rp1.800, wartel Rp1.600-Rp1.700.

Harga daun sop Rp 5.000-Rp5.300, brokoly Rp1.300-Rp1.500, sayur putih Rp 800, sayur pahit Rp 1.000, kol bunga Rp 2.700-2.800, dan bawang prei Rp4.000-Rp4.200. Sementara sehari sebelumnya, harga tanaman ditingkat penjualan petani tidak jauh berbeda dengan hari Sabtu.

Pasaran harga ditingkat jual petani di pasar tradisional pada Jumat (30/3), cabai Rp10 ribu-Rp11 ribu. tomat Rp2.300-Rp2.500, kubis Rp700-Rp800, kentang Rp2.700-Rp2.800, buncis Rp1.700-Rp1.800, wartel Rp1.600-Rp1.700.
Harga daun sop Rp5.000-Rp5.300, brokoly Rp1.200-Rp1.300, sayur putih Rp800, sayur pahit Rp1.000, kol bunga Rp2.500-Rp2.600, dan bawang prei Rp4.000- Rp4.200.  Menurut sejumlah pedagang  yang ditemui, harga berdasarkan tersebut berdasarkan  hukum ekonomi atas permintaan dan  kebutuhan barang.(ari/mag-17/wan)

Exit mobile version