MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kopertis belum mengetahui persis kampus mana lagi yang dicurigai menerbitkan ijazah palsu. Tetapi ketika disinggung nama Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) Medan, Dian membenarkan kalau kampus dimaksud kerap bermasalah. Terutama karena USBM membuka kelas jauh dan banyak mahasiswanya tidak terdaftar di pangkalan data perguruan tinggi (PDPT). “Mereka tetap boleh menyelenggarakan perkuliahan, meski sudah kita nonaktifkan. Tetapi itu pun harus izin ke kita dulu,” kata Dian.
Sama halnya dengan kampus Universitas Generasi Muda Medan (UGMM). Kata Dian, saat ini kampus dimaksud sudah memberikan berkas borang permohonan perguruan tinggi baru. Sebab diketahui, kampus tersebut tidak terdaftar di Dikti sejak 2009 silam. “Pernah ada yang meminta kita memvalidasi ijazah dari UGMM, dan kita bilang ilegal,” sebutnya.
Dian tak menampik jika UGMM telah menelurkan sejumlah alumni dan bekerja di beberapa instansi baik pemerintahan maupun swasta. Untuk itu pihaknya membuka diri untuk bekerjasama dengan instansi manapun, agar penindakan terkait ijazah palsu ini bisa dilakukan.
“Sama halnya seperti tamatan asal luar negeri, di mana terlebih dahulu melegalisir ijazah ke Dikti. Sebelum gelar tersebut dipakai, tentu harus tervalidasi dulu ke Dikti. Kalau tidak, maka hal itu tidak boleh dilakukan,” pungkasnya. (ris/ain/prn/rbb)