Site icon SumutPos

Gempa Dua Hari Berturut di Karo

Foto: Solideo/Sumut Pos
Aktivitas Gunung Sinabung yang masih terus erupsi.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO -Dua hari berturut-turut, gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Karo. Gempa dengan kekuatan 4,3 skala richter ini terjadi 3 kali berturut, pada Senin (30/10) malam sekira pukul 20.00 WIB. Meski hanya beberapa detik, namun peristiwa alam ini sempat membuat heboh warga. Kekhawatiran warga makin menjadi karena gempa tersebut diikuti aktivitas Gunung Sinabung yang masih terus erupsi.

Belum lagi hilang rasa cemas, warga Bumi Turang kembali digemparkan gempa susulan yang kekuatannya diperkirakan lebih kuat dari sebelumnya. Gempa di hari kedua ini terjadi Selasa (31/10) sekira pukul 06.30 WIB. Seperti hari sebelumnya, gempa yang hanya terjadi sekitar 4 detik ini, sontak menggegerkan warga yang sebagian besar tengah bersiap-siap untuk beraktivitas.

Info yang dihimpun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, kekuatan gempa mencapai 4,3 skala richter. Pusat gempa berada di posisi episenter pada koordinat 3.13 Lintang Utara dan 98.46 Bujur Timur. Atau tepatnya di darat pada jarak 31 kilometer arah Timur Laut Kabupaten Karo, dengan kedalaman 10 kilometer.

Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan, dalam siaran persnya, Selasa (31/10), mengatakan, gempa terjadi pada pukul 07.31 WIB. Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, dan laporan yang diterima dari masyarakat, gempa ini dirasakan di Kota Kabanjahe dan Berastagi.

“Gempa bumi ini berada pada zona sesar lokal di sekitar Kabupaten Karo. Karakteristik sinyal gempa ini menunjukkan, gempa bumi tektonik,” jelasnya.

Ia mengatakan, dari kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan gempa tektonik dangkal pada lapisan kerak bumi. Ia meminta masyarakat yang tinggal di Kabanjahe dan Berastagi tetap tenang dan jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu menyesatkan. “Kepada masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti perkembangan informasi yang disampaikan oleh BMKG. Masyarakat juga harus mengikuti arahan pemerintah daerah melalui tim BPBD yang ada,” imbau Edison.

Meski terjadi secara berturut, namun hingga Selasa sore, pihak BPBD Karo belum mendapat laporan mengenai kerusakan bangunan. “Belum ada laporan adanya kerusakan bangunan akibat gempa ini. Kita juga sudah melakukan monitoring ke seluruh wilayah Tanah Karo,” beber petugas BPBD Karo Martin Sitepu.

Gempa yang mengguncang Tanah Karo, dipastikan tak berkaitan dengan Gunung Sinabung. Peristiwa ini juga tak mempengaruhi aktivitas Gunung Sinabung yang masih berstatus Awas Level IV itu. Data yang dihimpun Sumut Pos dari Pos Pemantau Gunung Api Sinabung di Desa Dokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, dalam sepekan ini Gunung Sinabung terus mengalami erupsi rata-rata 2-3 kali sehari. “Gunung Sinabung memang terus erupsi, namun gempa yang berpusat di Desa Doulu kemarin dan hari ini, tak ada pengaruh dan kaitannya dengan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung,” jelas petugas pos pemantau Dery Al Hidayat.

Data yang dirangkum, dari Selasa pagi hingga sore, Gunung Sinabung mengalami erupsi sebanyak 2 kali. Erupsi terbesar terjadi pada pukul 09.32 WIB, sengan ketinggian kolom abu vulkanik setinggi 1.500 meter. Meski frekuensi tak sebesar hari-hari sebelumnya, namun erupsi ini sempat menyebabkan Kota Kabanjahe dan Berastagi terpapar abu vulkanik. “Abu vulkanik menghujani kedua kota itu, karena kondisi angin saat ini masih sangat kencang. Kondisi ini dipeparah lagi karena arah angin menuju timur-tenggara,” jelas Dery.

Meski begitu, lanjutnya, hingga saat ini kegempaan Gunung Sinabung masih sangat tinggi. Rata-rata 76 kali sehari yang meliputi gempa frekuensi rendah, tektonik lokal, dan gempa tektonik jauh. (deo/saz)

Exit mobile version