Site icon SumutPos

Kios Bensin Terbakar, Ibu dan Bayinya Tewas Berpelukan

Foto: Raja/PM Tim Labfor Poldasu turun ke lokasi kebakaran di Jalan Lintas Medan-Belawan, Lingkungan 20 Kelurahan, Belawan Bahagia, yang menewaskan seorang ibu dan bayinya, Selasa (01/3) sekira pukul 01.00 WIB.
Foto: Raja/PM
Tim Labfor Poldasu turun ke lokasi kebakaran
di Jalan Lintas Medan-Belawan, Lingkungan 20 Kelurahan, Belawan Bahagia, yang menewaskan seorang ibu dan bayinya, Selasa (01/3) sekira pukul 01.00 WIB.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Peristiwa memilukan terjadi di Jalan Lintas Medan-Belawan, Lingkungan 20 Kelurahan, Belawan Bahagia. Seorang ibu tewas berpelukan dengan kondisi tubuh terpanggang bersama bayinya yang masih berusia 1 tahun. Ibu anak itu terjebak karena kios rokok dan bensin eceran, sekaligus rumah mereka yang dilalap si jago merah terkunci dari luar, Selasa (01/3) sekira pukul 1.00 WIB.

Kios rokok dan bensin eceran milik Muhammad Bayu Andika (26) itu diduga terbakar karena korsleting tiang listrik yang berada di sebelah kios. Sebelum kejadian, Bayu tengah mengantar sepeda motor ke rumah orangtuanya yang tak jauh dari rumahnya. Saat itu, Bayu mengunci pintu kios berukuran 4x 8 meter itu dari luar. Sedang sang istri Nurul Rainakhan (21) dan anaknya Muhammad Aswari Alhafsi tengah beristirahat di dalam.

Begitu korban beranjak dari lokasi, tiba-tiba tiang listrik yang berada di samping kios mengeluarkan percikan api dan langsung menyambar kios yang bangunannya terbuat dari papan itu. Bensin eceran dan gas yang berada di kios membuat api cepat membara. Warga sekitar yang melihat api sempat berusaha memadamkan api dan menyelamatkan istri dan anak pertama korban yang terjebak di dalam. Namun usaha warga dan suami korban yang langsung pulang tak membuahkan hasil. Api baru berhasil dijinakkan setelah 5 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Pasca api padam, Bayu dibantu warga yang melakukan pemeriksaan menemukan istri dan anaknya tewas berpelukan dengan kondisi tubuh terpanggang di kamar tidur. Karena syok, Bayu langsung berusaha mengangkat jasad keduanya hingga kakinya terkena bara kayu api. Melihat itu, warga langsung membawa pasangan suami istri dan anaknya itu ke rumah orangtuanya di Jalan Tongkol, Lingkungan 3, Kelurahan Belawan Bahari, Medan Belawan. Kapolsekta Belawan, Kompol Kosim yang dikonfirmasi mengaku pihaknya masih menyelidiki asal api.

“Kita masih melakukan penyelidikan. Untuk saat ini baru empat orang saksi yang kita periksa. Dimana para saksi terdiri dari pihak masyarakat dan keluarga. Untuk sementara ini api diduga berasal dari korslet listrik,” ucapnya.
Untuk mengungkap kasus ini, Tim Labfor Poldasu ikut turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Selain memeriksa puing – puing sisa kebakaran serta letak tiang listrik, petugas juga membawa sisa-sisa kayu yang terbakar ke Poldasu untuk penyelidikan.

Terpaksa kita menurunkan Tim Labfor Poldasu untuk mengungkap penyebab kebakaran serta asal api,” ucap Kanit Reskrim Polsek Belawan, AKP Adi Haryono saat ditemui di lokasi kejadian. Beberapa warga sekitar mengaku kebakaran terjadi karena percikan api dari tiang listrik yang berada di samping kios korban.

“Kami sempat melihat ada percikan api dari tiang listrik dan langsung menyambar kios korban. Karena di kios terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar, kobaran api dengan cepat membesar,” ucap Sutris (35).

Meski berstatus warga baru, tapi di mata warga sekitar mengenal Wahyu dan Nurul Rhaikan sebagai sosok orang baik, ramah dan sopan. “Nurul itu orangnya sangat ramah. Setiap ada kegiatan masyarakat, pasti almarhun selalu datang. Apalagi kalau acara pengajian, almarhum tidak pernah absen, walaupun usianya masih muda tapi pola pikirnya sudah seperti orangtua. Jadi kami senang, apabila bertukar pikiran dengannya,” kenang Husnah (32), tetangga korban berlinang air mata.

Bukan hanya warga dan tetangga saja, Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PPP daerah pemilihan V, Haji Muhammad Yusuf Spdi juga mengaku sangat kehilangan. “Almarhum itu dulu murid saya di Alwahsiyah Belawan. Orangnya sangat pintar. Kita mau ngomong bagaimana lagi, namanya juga sudah kehendak Allah SWT, kita tidak dapat menghentikannya, kita hanya meminta melalui doa semoga amal ibadah ibu dan anak itu diterima di sisi Allah,” harapnya.

Jenazah ibu anak itu sudah dikebumikan di TPU tak jauh dari rumah duka. Bayu tak ikut ke pemakaman karena harus mendapatperawatan medis akibat luka bakar di kedua tangan dan kakinya. “Suami korban sedang menjalani perawatan medis, karena luka bakar yang dialaminya tergolong serius. Suaminya sudah ikhlas atas kepergian istri dan buah hatinya itu,” ucap saudara korban, Suriadi. (cr2/deo)

Exit mobile version