Site icon SumutPos

Gempa Goyang Madina 2 Kali, Sidimpuan Sekali

Ilustrasi-Gempa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa kembali menggoyang Sumatera Utara. Kamis (1/3) pagi, gempa mengguncang Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Kota Padangsidimpuan. Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, gempa di Madina berkekuatan 5,4 skala richter. Sedangkan gempa yang terjadi di Padangsidimpuan hanya 3,5 skala richter.

Kepala Bidang Data dan Informasi (Kabid) Datin BMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, pusat gempa bumi berada di Samudera Hindia, sebelah barat Kabupaten Madina. “Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,91 LU dan 98,63 BT, tepatnya di laut pada jarak 37 kilometer (Km) arah Barat Daya Kota Singkuang dengan kedalaman 98 Km,” kata Syahnan.

Berdasarkan Peta Tingkat Guncangan BMKG, dampak gempa bumi mengguncang hingga terasa di daerah Aekgodang Padangsidempuan, Panyabungan, Sibuhuan, Gunungtua, Sipirok, dan Sibolga dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI). Tak cuma di kawasan tersebut, gempa juga sebagian dirasakan warga di wilayah Nias, Lubuk Basung, Pariaman dan Pasaman. Menurut Syahnan, gempa yang terjadi di dasar laut itu tidak menimbulkan Tsunami.

“Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi. Hal Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempabumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh mekanisme sumber turun mendatar (oblique normal fault),” terangnya.

Pascagempa bumi pertama, BMKG mendata terus terjadi gempa susulan (after shock) dengan kekuatan gempa lebih kecil.” Gempa susulan masih ada, kekuatan gempa lebih kecil dibanding gempa di Madina pada pukul 08.53 WIB tadi,” tuturnya

Usai gempa yang terjadi di Madina, selanjutnya, Kota Padangsidimpuan juga bergoyang. BMKG Wilayah I Medan mendata guncangan gempa di Padangsidimpuan berkekuatan lebih kecil, hanya 3,5 skala richter. Pusat gempa berada di 0.98 Lintang Utara dan 98.86 Bujur Timur.

Gempa di Padangsidimpuan berlokasi pada 78 kilometer Barat Daya Padangsidimpuan. Titik gempa di kedalaman 36 kilometer. Serupa dengan gempa di Madina, gempa kedua ini juga tidak menimbulkan potensi tsunami. “Untuk gempa bumi di Padangsidimpuan terjadi pukul 10.41 WIB. Tidak mebimbulkan Tsunami lantaran posisinya jauh di dalam laut,” katanya.

Syahnan menerangkan, pihak terus melakukan pendataan apakah akan terjadi gempa susulan. Menurutnya, hingga Kamis malam, tidak terjadi lagi gempa susulan. Begitupun, dia menyebut potensi terjadi gempa bumi lanjutan masih ada namun tak bisa diprediksi kapan. Syahnan menerangkan, setelah gempa pertama akibat subdeksi atau pergeseran pertama ada proses selanjutnya. “Proses selanjutnya itu namanya peluruhan. Itu bisa menimbulkan gempa-gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil. Nah, kapan itu terjadi kita belum tahu, bisa cepat bisa lambat. Mudah-mudahan secepatnya,” tutur Syahnan.

Dia mengatakan, gempa bumi di Madina dan Padangsidimpuan ini tidak terkait dengan gempa yang terjadi di Taput beberapa waktu lalu. “Tapi jalur patahannya sama, yakni Patahan Sumatera cuma beda lempengan,” pungkasnya.

Sementara, gempa bumi yang terjadi pada Kamis (1/3) pagi itu, membuat warga berhamburan dari rumah masing-masing. “Allahu akbar, tolong kami ya Tuhan,” teriak Irma (22), seorang pekerja warung nasi di Jalan Lintas Timur Panyabungan saat merasakan gempa yang terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.

Saat itu, Irma sedang membuatkan kopi dan sarapan di warung yang dijaganya itu. Tiba-tiba ada suara atap seng dan benda benda di dapur warung itu mulai berjatuhan.

“Pas saya lagi buat kopi untuk pengunjung, tiba-tiba gelas dan sejumlah peralatan dapur jatuh ke lantai. Saya bingung, ada apa ini karena pandangan saya juga terasa goyang dan saat itu juga saya merasa pusing, lalu pengunjung di warung bilang ada gempa, saya cepat-cepat lari keluar dari dapur, rupanya sudah banyak yang berada di luar rumah,” ujar Irma.

Terpisah, Ahmad Sarqawi (37), warga Kelurahan Kotasiantar Panyabungan kepada Metro Tabagsel mengatakan warga setempat juga panik saat kejadian gempa bumi yang terjadi dua kali itu. Pertama kali terjadi pada pukul 8.35 WIB dan yang kedua terjadi pukul 10.20 Wib dan berlangsung hampir 20 detik.

“Semua warga di sini panik, warga berhamburan sambil mengucap takbir, karena goncangannya terasa sekali,” ungkapnya.

Begitu juga dengan Laila Safitri, seorang pedagang pakaian jadi di Pasar Baru Panyabungan. Laila menyebut, gempa pertama, dia masih berada di rumah, sementara gempa kedua kalinya dia baru saja buka kiosnya. “Waktu kejadian kedua ini kios sudah dibuka, saya merasa bangunan mau roboh karena guncangannya sangat terasa. Kami semua lari dan turun ke lantai bawah,” ucapnya.

Hingga saat ini, belum diperoleh informasi kerusakan paska gempa bumi berkekuatan 5.7 SR tersebut di Kabupaten Mandailing Natal. (wan/smg/dvs/adz)

Madina dan Padangsidimpuan Digoyang Gempa

 

Gempa Madina

Kamis (1/3), Pukul 8.35 Wib dan 10.41 WIB

Kekuatan             : 5,4 Skala Richter

Pusat Gempa     : Samudera Hindia, sebelah barat Madina

Episenter             : Koordinat 0,91 LU dan 98,63 BT (37 Km Barat Daya Kota Singkuang)

Kedalaman         : 98 Kilometer

Dampak Gempa               : Aekgodang, Panyabungan, Sibuhuan, Gunungtua, Sipirok, dan Sibolga, Nias, Lubuk Basung, Pariaman, dan Pasaman.

Keterangan        : Tidak Berpotensi tsunami

 

Gempa Padangsidimpuan

Kamis (1/3), Pukul 10.41 WIB

Kekuatan             : 3,5 Skala Richter

Pusat gempa      : 0.98 Lintang Utara dan 98.86 Bujur Timur (78 kilometer Barat Daya Padangsidimpuan)

Kedalaman         : 36 kilometer

Keterangan        : Tidak Berpotensi tsunami

Exit mobile version