Site icon SumutPos

Crane Proyek KA Jatuh, Satu Pekerja Luka

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
EVAKUASI_Pekerja melakukan evakuasi alat berat crane pengerjaan jalur layang kereta api yang jatuh di Jalan Pegadaian Medan, Selasa (01/5) Akibat peristiwa tersebut seorang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian karena mengalami patah tulang dan luka-luka, Selain itu crane juga menimpa sebuah mobil minibus Xenia bernopol BK 19979 XL.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Sebuah crane di proyek pembangunan jalur layang kereta api jatuh di kawasan Jalan Pegadaian, Senin (30/4) malam. Akibat peristiwa itu, seorang pekerja terluka dan dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai mengakui peristiwa tersebut. Menurutnya, saat ini Tim Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara melakukan penyeledikan atas insiden tersebut. “Untuk penyebabnya, kita masih selidiki. Nanti kalau sudah ada (hasilnya) saya kabari ya,” ucap Fakhrul Rivai saat dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (1/5) siang.

Fakhrul menjelaskan, crane yang jatuh tersebut, jenis crane supprot yang digunakan untuk pembangunan fisik jembatan layang rel kereta api itu. “Jadi, jatuhnya sewaktu pengecoran finishing parapet. Jadi, bukan struktur utamanya,” jelasnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
EVAKUASI_Pekerja melakukan evakuasi alat berat crane pengerjaan jalur layang kereta api yang jatuh di Jalan Pegadaian Medan, Selasa (01/5) Akibat peristiwa tersebut seorang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian karena mengalami patah tulang dan luka-luka, Selain itu crane juga menimpa sebuah mobil minibus Xenia bernopol BK 19979 XL.

Namun menurutnya, kejadian tersebut tidak menggangu aktivitas proses pengerjaan fisik bangunan jembatan layang rel kereta api itu. Dipastikan, hari ini pengerjaan sudah kembali normal. “Untuk hari ini (kemarin), memang libur. Karena 1 Mei (Libur memperingati hari buruh). Sedangkan, ada 1 orang kroban dengan luka memar. Tadi pagi (kemarin, red) sudah balik dari rumah sakit,” ungkapnya.

Sementara itu, seorang sekuriti Kantor Pegadaian, Paddly mengungkapkan, jatuhnya crane itu, sempat membuat panik warga sekitar karena suaranya sangat keras. Bahkan, listrik sempat padam beberapa menit. “Kuat sekali suaranya. Begetar juga tadi. Kaca-kaca di kantor ini juga begetar tadi,” ucap Paddly saat dijumpai lokasi kejadian, Senin (30/4).

Insiden jatuhnya crane ini sempat menjadi pusat perhatian warga sekitar dan membuat arus lalulintas di lokasi kejadian macet. Pihak kepolisian pun langsung mengamankan lokasi kejadian. Untuk diketahui, pembangunan rel kereta api layang rute Medan-Bandar Khalipah, Kabupaten Deli Serdang, sepanjang 10,8 kilometer. Pengerjaan rel kereta api sudah dilakukan secara fisik hampir 100 persen.

Kemudian, rel kereta api layang pertama di Sumatera Utara ini, dipastikan akan beroperasi akhir tahun 2018 ini. Begitu juga, akan dilakukan uji coba rel kereta api, dalam waktu dekat ini.

Sedangkan, pengerjaan rel kereta api layang sudah dimulai pengerjaannya sejak 2015 lalu hingga saat ini. Pembangunan rel layang tersebut, sebagai fasilitas pendukung untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat selaku pengguna moda transportasi kereta api di Medan.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
EVAKUASI_Pekerja melakukan evakuasi alat berat crane pengerjaan jalur layang kereta api yang jatuh di Jalan Pegadaian Medan, Selasa (01/5) Akibat peristiwa tersebut seorang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian karena mengalami patah tulang dan luka-luka, Selain itu crane juga menimpa sebuah mobil minibus Xenia bernopol BK 19979 XL.

Polisi Periksa 3 Saksi

Sementara Polisi masih melakukan penelusuruan terkait insiden jatuhnya alat berat tersebut. Informasinya, kasus ini ditangani langsung Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan. “Penyelidikannya diambil sama Polrestabes, kita sifatnya hanya membekap di lapangan. Karena sewaktu kejadian kemarin, sudah ada orang Polres yang turun,” ungkap Kapolsek Medan Kota, Kompol Revi Nurvelani, kepada Sumut Pos, Selasa (1/5).

Menurutnya, kasus tersebut ditangani Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polrestabes Medan. “Silahkan konfirmasi ke mereka untuk tahu penyelidikannya,” terang Revi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha yang ditanyai, membenarkan penganan penyelidikan jatuhnya alat berat itu ada di tangannya. “Iya benar kita tangani, saat ini masih pemeriksaan,” ujar Putu.

Namun, perwira berpangkat dua melati emas ini belum mau berkomentar banyak soal apa penyebab jatuhnya alat berat itu. Alasannya, masih tahap pemeriksaan saksi-saksi. “Belum kita tahu, kita masih periksa saksi-saksi, ada tiga orang yang diperiksa. Mereka pekerja dan pemborongnya. Sudah itu dulu, ya,” katanya tanpa mau menyebut siapa nama-nama saksi yang diperiksa.

Perwira polisi asal Bali ini juga mengaku belum bisa memastikan, apakah jatuhnya alat berat itu lantaran kelalaian atau bencana alam. “Intinya kita selidiki dulu, kalau memang ditemukan ada unsur kelalaian itu nanti akan kita ungkap,” pungkasnya. (gus/dvs)

Exit mobile version