Site icon SumutPos

USU Miliki 14 Pusat Unggulan dan Kajian Iptek

Foto: BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
PEMAPARAN: Wakil Rektor (WR) III USU, Mahyuddin K saat memaparkan 14 Pusat Unggulan dan Kajian Iptek.

SUMUTPOS.CO – Di tahun 2018 ini, Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Riset Dikti) mengucurkan dana sebesar Rp21 miliar kepada Universitas Sumatera Utara (USU) untuk biaya riset bagi peneliti secara akademis dengan jumlah 700 riset.

“Dari Kementerian Rp21 miliar dan dari USU Rp10 miliar. Jadinya, totalnya Rp31 miliar untuk penelitian bagi 700 riset di USU tahun 2018 ini,” ungkap Wakil Rektor (WR) III USU Mahyuddin K didampingi Kepala Humas USU, Elvi Sumanti kepada wartawan di Kampus USU di Medan, Senin (30/4) sore.

Mahyuddin mengatakan, USU terus melakukan penelitian untuk bisa manfaat masyarakat luas. Karena, biaya riset dan penelitian itu, berasal dari masyarakat untuk dikembangkan Ilmu Pengetahuan  dan Tekhnologi (Iptek).

“Kita juga mendapat alokasi dana 8 hilirisasi proposal penelitian yang terdiri, 4 penlitian dibawah CIKAL USU dan 4 penelitian lagi dibawah Lembaga Penelitian. Dimana, setiap penelitian didanai sebesar antara Rp300 sampai 400 juta. Kita berharap, penelitian yang kita hasilkan dapat meningkatkan peringkat pertama di Kemenrisetdikti dan meningkatkan akreditasi institusi,” tuturnya.

Mahyuddin menjelaskan, Pusat Ilmu Pengetahuan  dan Tekhnologi (Iptek) USU periode Januari-Maret 2018 sudah melakukan riset dengan jumlah 14 pusat unggulan Iptek USU.

“Untuk pengembangan pusat unggulan dan kajian ini merupakan saran dari pemerintah melalui Kementerian Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi. Kemenrisetdikti menganggap perlu program pengembangan pusat unggulan Iptek di perguruan tinggi. Supaya, riset-riset tidak tinggal di universitas saja, tapi juga bisa digunakan masyarakat,” kata Mahyuddin.

Ia mengungkapkan, untuk meningkatkan pembangunan Iptek USU, dengan itu pengembangan pusat unggulan Iptek di antaranya, pusat unggulan pengembangan energi berkelanjutan dan biomaterial USU 2018 yang diketuai Ir Indra Surya.

Selanjutnya,  pusat unggulan natural resources berbasis tekhnologi UU 2018 yang diketuai oleh Ir Lilis Sukeksi, pusat unggulan tekhnologi komunikasi pemasaran produk pertaniab indigenous Sumatera Utara diketuai oleh Dr Arlina Nurbaity Lubis.

Kemudian, lanjutnya, ada pusat unggulan stem cell USU yang diketuai oleh Prof Dr Dr Delfitri Munir, pusat unggulan nano medisin USU diketuai oleh Prof Dr Hakim Bangun, Apt, pusat unggulan sistem penginderaan USU diketuai Prof Dr Opim Salim Sitompul, pusat unggulan green Chitosan dan material maju USU diketuai Prof Dr Haay Agusnar, pusat unggulan local wisdom USU diketuai Dr Rozana Mulyani.

Sedangkan pusat kajian terdiri dari 6 yakni, pusat kajian umbiu-umbian USU yang diketuai Prof Dr Ir Elisa Julianti, pusat kajian halal USU diketuai oleh Prof Dr Ir Darma Bakti, pusat kajian selat Malaka Sumatera USU diketuai Dr Drs Ridwan Hanafiah, pusat kajian anti korupsi USU diketuai Prof Bismar Nasution, pusat kajian IPTEKS minyak atsiri eucalyptus USU diketuai Prof Dr Zul Alfian.

“Yang tearakhir adalah, kelompok kerja pariwisata kawasan Danau Toba dan pariwisata berkelanjutan (KK-PKDT dan PB) yang diketuai oleh Ir Nurlisa Ginting. Nantinya, pusat unggulan dan pusat kajian Iptek di USU ini bisa menjadi rujukan bagi masayarakat sebagai tempat belajar dan informasi produk yang dihasilkan USU,” urai Mahyuddin.

Kemudian, meningkatkan dukungan kepada sektor produksi barang dan jasa. Ke 14 pusat unggulan dan kajian Iptek yang dikembangkan USU ini untuk menguatkan sistem inovasi nasional melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan Iptek, kegiatan riset dan inovasi serta diseminasi hasil-hasil riset yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), kebijakan strategis pembangunan nasional Iptek dan masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI).(gus/ila)

 

 

 

Exit mobile version