Site icon SumutPos

Poldasu Razia Besar-besaran hingga 14 November

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Petugas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Medan memberhentikan pengendara untuk melihat kelengkapan surat kendaraan, saat Operasi Zebra Toba 2017 di Jalan Bukit Barisan Medan, Selasa (1/11/2017). Operasi Zebra Candi yang digelar mulai 1 November hingga 14 Desember tersebut bertujuan untuk menciptakan keamanan keselamatan ketertiban kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) serta mengurangi tindak kriminal.

MEDAN, SUMUTPOS.CO Polda Sumut menggelar razia besar-besaran mulai 1 sampai 14 November 2017. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.

Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, jumlah kecelakaan pada 2016 mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya, tahun 2015. Menurut Kapolda, data jumlah kecelakaan pada 2016 berjumlah 2.623 kejadian. Angka ini mengalami penurunan 518 kejadian atau minus 16 persen dibanding periode sebelumnya tahun 2015, berjumlah 3.141 kejadian.

Sementara, jumlah korban meninggal dunia pada 2016 berjumlah  649 orang, mengalami penurunan 129 orang atau minus 17 persen dibandingkan periode 2015, sejumlah 778 orang. “Jumlah pelanggaran lalu lintas tahun 2016 berjumlah 356.101 pelanggaran, dengan jumlah tilang sebanyak 228.989 lembar, teguran 127.112 lembar,” kata Kapolda usai Apel Gelar Pasukan Ops Zebra Toba 2017, Rabu (1/11).

Diterangkannya, guna mengatasi permasalahan lalu lintas, perlu dilakukan beberapa upaya untuk menciptakan situasi Kamseltibcar Lantas dengan memberdayakan seluruh stake holder agar dapat diambil langkah-langkah komprehensif dan menyelesaikan permasalahan lalu lintas dengan tuntas.

“Diperlukan koordinasi bersama antar instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam membina dan memelihara Kamseltibcar Lantas,” terangnya.

Paulus menegaskan, Operasi Zebra tahun 2017 ini yang menjadi sasaran difokuskan pada satu target, yaitu kendaraan bermotor yang melawan arus, disesuaikan dengan pelanggaran seperti naik turun penumpang, melintas di bahu jalan, menggunakan rotator atau lampu blitz atau strobe serta plat nomor yang tidak sesuai spektek.

“Jika kedapatan, dilakukan penegakan hukum terhadap sasaran prioritas yang dapat mendorong Operasi Zebra tahun 2017,” tegasnya.

Kapolda menambahkan, tujuan operasi yang ingin dicapai yaitu meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, meminimalisasi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas. “Serta terwujudnya situasi Kamseltibcar Lantas menjelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 1 Januari 2018,” pungkas Paulus.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Petugas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Medan memberhentikan pengendara untuk melihat kelengkapan surat kendaraan saat Operasi Zebra Toba 2017 di Jalan Bukit Barisan Medan, Selasa (1/11/2017). Operasi Zebra Candi yang digelar mulai 1 November hingga 14 Desember tersebut bertujuan untuk menciptakan keamanan keselamatan ketertiban kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) serta mengurangi tindak kriminal.

Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP M Saleh kembali menegaskan, Satlantas akan menindak pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki kelengkapan, kendaraan yang menggunakan rotator (sirine) juga menjadi target operasi. Hal ini dilakukan sebagai sikap tegas dalam menanggapi bebasnya masyarakat dalam menggunakan rotator untuk kepentingan lain.

“Operasi Zebra dimulai hari ini hingga dua minggu ke depan. Sasaran operasi kelengkapan kendaraan bermotor, menerobos traffic light dan marka serta penggunaan rotator,” jelas Kasat Lantas di Lapangan Merdeka Medan, kemarin siang.

Lebih jauh dia menjelaskan, tidak semua kendaraan boleh menggunakan rotator. Hal itu sudah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Dalam operasi ini, Saleh menyebut, pihaknya bakal menertibkan kendaraan yang menggunakan rotator. Disinggung soal rotator yang dijual secara bebas, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memberi imbauan kepada pedagang agar tidak sembarangan memperjualbelikan rotator.

Operasi ini, sambung Kasat Lantas, diharapkan bisa menumbuhkan sikap tertib lalu lintas sekaligus menimbulkan efek jera bagi para pelanggar lalu lintas. Selain itu, dengan berlangsungnya operasi ini diharapkan tercipta keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (Kamseltibcar) lalu lintas.

“Saling mengingatkan supaya melengkapi kelengkapan kendaraan bermotornya. Yang terpenting harus bisa menjadi polisi bagi diri sendiri. Kalau kita sudah melengkapi kelengkapan sebelum berkendara otomatis kita akan percaya diri saat mengendarai kendaraan bermotor. Ini juga mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas,” terangnya.

Dia menambahkan, Operasi Zebra yang berlangsung dua pekan ke depan juga sebagai persiapan pelaksanaan Operasi Lilin yang digelar jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Hingga petang, di hari perdana pelaksanaan Operasi Zebra 2017, petugas Sat Lantas Polrestabes Medan menindak sekitar 64 pelanggar lalu lintas yang terdiri dari 32 pengendara yang tak memiliki STNK, 23 orang tak memiliki SIM serta 9 sepeda motor yang tak dilengkapi surat-surat. (dvs/adz)

Exit mobile version