Site icon SumutPos

Tiga Rumah di Pinggir Sungai Deli Amblas

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota Medan, Senin (30/11) lalu, menyebabkan tiga bangunan di Jalan Teratai, Simpang Kantil, Kelurahan Hamdan, Medan Maimun, amblas, Selasa (1/12). Tiga rumah semi permanen yang berada di bantaran Sungai Deli tersebut mendadak roboh.

Reruntuhan bangunan rumah itu terseret arus air sungai. Sedangkan sebagian lagi masih berada di bantaran sungai. Beruntung, peristiwa amblasnya tiga rumah tersebut tak memakan korban jiwa. Sebab, para penghuni rumah tidak berada di tempat tinggalnya. Ketiga rumah yang roboh tersebut, masing ditempati M Dani (63), H Syiabuddin, dan Ummi (warung lontong).

Menurut M Dani (63), amblasnya bangunan rumahnya terjadi Senin (30/11) tengah malam sekira pukul 23.30 WIB. Ia mengetahui setelah pulang mencari nafkah.

“Aku baru pulang narik becak. Pas sampai depan rumah, ternyata rumahku sudah amblas. Untungnya, istri, anak dan cucuku tidak ada di rumah. Mereka kebetulan lagi menginap di Binjai (rumah anaknya),” ujar Dani.

Dikatakan Dani, amblasnya tempat tinggalnya itu disebabkan tanah di bawah bangunannya tergerus air. Sebab, malam itu air Sungai Deli meluap namun tidak sampai merendam rumahnya.

Dani mengaku tidak dapat menyelamatkan barang-barangnya. Dia bahkan terpaksa tidur di becak hingga pagi hari. “Habis semua barang-barangku, tidak ada yang tersisa, termasuk juga ijazah sekolah. Ini masih mencari, siapa tahu ada di sisa-sisa reruntuhan,” ucapnya.

Dani menyebutkan, pemerintah hingga kemarin belum ada memberikan bantuan. Namun begitu, dirinya sangat mengharapkan pemerintah perduli dengan nasibnya.

“Kepling dan lurah belum ada memberikan bantuan atau solusi. Ya, kalau bisa aku berharap bantuan dari pemerintah. Paling tidak, rumahku dibangun lagi. Enggak usah pakai batu, papan saja pun jadilah. Itu saja yang penting, dan kami bisa punya tempat tinggal lagi,” tuturnya sembari mengatakan, untuk saat ini dirinya masih bingung mau tinggal di mana. “Inilah belum tahu mau ke mana,” imbuh Dani.
Sementara itu, ratusan warga yang rumahnya terendam air luapan Sungai Babura sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan peralatan rumah tangga mereka. Seperti warga di Lingkungan 6 Kelurahan Beringin, Medan Selayang, ada 100 KK yang terdiri dari 500 jiwa telah kembali ke rumahnya di Gang Sreman dan Gang Mandor, Jalan Sari Rejo.

“Semalam sore tepatnya pukul 18.00 WIB warga yang rumahnya terendam banjir sudah kembali,” kata Lurah Beringin, Arista Sinaga kepada Sumut Pos saat dijumpai di Kantor Kelurahan Beringin, Selasa (1/12).

Camat Medan Selayang, Sutan Tolong Lubis mengakui kalau seluruh warga yang rumahnya terendam banjir semalam di wilayah Jalan Sari Rejo Kelurahan Beringin sudah kembali kerumahnya masing-masing. “Warga sudah kembali ke rumahnya masing. Saat ini warga sedang membersihkan rumahnya,” katanya.

Demikian juga dengan Camat Medan Baru, Drs Albon Sidauruk, Camat Medan Johor Khoiruddin Rangkuti, dan Camat Medan Polonia Drs Aidal Fitra juga mengatakan hal serupa. Menurut mereka, warga yang mengungsi akibat banjir di wilayahnya masing-masing sudah kembali ke rumah.

“Begitupun, kita selaku aparatur kecamatan akan terus siaga melakukan penanggulan banjir yang ada di wilayah kami. Sebab, akhir tahun ini memasuki musim hujan,” kata Camat Medan Polonia, Aidal Fitra.(ris/omi/adz)

Exit mobile version