Site icon SumutPos

Jalur Alternatif Urai Kemacetan

SUTAN SIREGAR/SUMUT PO
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Jamin Ginting Medan, Senin (1/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puncak arus balik libur tahun baru 2018 terpantau lancar. Menurut Kepolisian, meski terdapat kantung kemacetan di beberapa daerah, namun hal itu masih dianggap wajar.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, ada beberapa titik kemacetan yang sudah mereka prediksi jauh hari. Di antaranya jalur lintas Medan-Karo dan Medan-Parapat. Menurut Rina, di dua titik ini memang mengalami kepadatan arus lalulintas sejak malam awal tahun 2018. “Jadi arus balik sudah muncul sejak Senin (1/1) malam. Titik kepadatan terpantau di jalur lintas Medan-Karo dan Medan-Siantar arus balik dari Parapat, Danau Toba,” terang Rina, Selasa (2/1).

Menurutnya, sudah jadi tradisi daerah tersebut menjadi kantung kemacetan, wajar lantaran jalur itu menjadi perlintasan warga yang hendak berwisata. “Tapi ya tidak terlalu parah, padat merayap lah. Kalau dirata-rata, kemacetan menyebabkan delai waktu satu jam ke pengendara,” ungkap Rina.

Sementara itu, puncak arus balik libur pergantian tahun 2017-2018, kata Rina, terpantau di H +2. Berdasarkan laporan yang pihaknya terima, dari personel polisi lalulintas, kepadatan terus terjadi di dua titik itu, jalur Tanah Karo-Medan dan Siantar-Medan. “Tapi kita terus berupaya untuk mengawal, sudah menjadi tugas. Tapi kemacetan tahun ini bisa dibilang menurun ketimbang tahun lalu. Juga soal angka kecelakaan lalulintas juga cenderung menurun dari tahun lalu, ” pungkas Rina.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Sumut Anthony Siahaan mengungkapkan, untuk menghindari kemacetan di sejumlah ruas jalan, pengendara sudah banyak yang menggunakan jalur alternatif. Dua jalur alternatif yang jadi pilihan yakni Lubukpakam-Dolok Masihol dan Tongkoh-Tigapanah. Keduanya merupakan jalur alternatif yang dianjurkan Pemprov Sumatera Utara.

Menurut Anthony, jalur alternatif dimaksud diantaranya jalur Lubukpakam-Dolok Masihol untuk menghindari kemacetan di sepanjang jalan dari Lubuk Pakam-Perbaungan-Teluk Mengkudu-Sei Rampah hingga Tebing Tinggi. Selain itu, akses jalan tol juga dinilai efektif mengurai kemacetan dengan cara berbayar.

Sedangkan alternatif lainnya yakni Tongkoh-Tigapanah, adalah jalur yang dianjurkan kepada pengendara yang melintasi Tongkoh (Taman Hutan Raya) ke Barusjahe hingga ke Tigapanah. Alternatif tersebut dimaksud agar tidak melewati jalur rawan macet seperti Kota Berastagi dan Kabanjahe yang biasanya banyak didatangi wisatawan yang ingin mengunjungi lokasi wisata di Tanah Karo.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Arus balik penumpang kereta api ke setiap jurusan melonjak di Stasiun Besar Kereta Api Medan, Senin (1/1).

Sementara untuk jalan provinsi tersebut, Kabid Angkutan Dishub Sumut Iswar menambahkan, kondisi jalan dalam keadaan cukup baik untuk dialui. Meskipun diakuinya, ada perbedaan lebar jalan antara alternatif Dolok Masihul-Lubuk Pakam dengan jalur alternatif di Karo. Namun hingga saat ini, tidak ada kendala berarti bagi kendaraan yang melintas di jalur tersebut.

“Kondisinya cukup baik untuk bisa dilalui sebagai jalur alternatif. Ya memang agak kecil (lebar jalan), tetapi sejauh ini masih lancar dilewati,” sebut Iswar.

Sebagaimana diketahui saat ini, jalur Medan-Karo menjadi kawasan yang banyak dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat atau lebih. Namun karena akses menuju beberapa lokasi wisata tersebut terbatas, sehingga seringkali terjadi penumpukan kendaraan di sejumlah titik yang menyebabkan kemacetan panjang. Terutama ketika terjadi kendala seperti mogok dan longsor di titik tertentu, antrean kendaraan bisa mencapai beberapa kilometer.

Diketahui pula, selama libur pergantian tahun, suasana lalulintas di Kota Medan yang terpantau dan biasanya padat, tampak lengang. Ruas jalan di inti Kota Medan tampak sepi bahkan di jam padat, siang dan sore hari.

Dinas Perhubungan Kota Medan menyebutkan, lonjakan penumpang pada arus balik Tahun Baru 2018 masih normal. Itu dikarenakan belum aktifnya masa sekolah, kuliah dan karyawan perusahaan swasta bekerja paskalibur tahun baru. “Lonjakan tetap ada, cuma gak begitu signifikan,” kata Kadishub Medan Renward Parapat kepada Sumut Pos, Selasa (2/1).

Menurut dia, bisa dibuktikan gelombang arus balik paskalibur tahun baru belum terlihat, dimana jalanan Kota Medan yang masih terlihat lengang. “Cobalah liat hari ini (Selasa, Red) lalu lintas di kota kita masih lengang. Berarti orang masih banyak di luar kota. Anak sekolah jugakan masih libur, begitupun mahasiswa belum aktif. Karyawan swasta juga belum semua masuk,” katanya.

Khusus di terminal-terminal, lonjakan penumpang saat arus balik kemarin, disebut Renward, tidak begitu terlihat. Kondisinya masih dalam ketegori normal, terlebih pada Senin (1/1). Justru yang bisa dilihat lalu lintas penumpang, kata dia, pada pool-pool bus di pinggir jalan.

“Kalau di terminal terlihat normal (lonjakan penumpang). Umumnya di seputaran Jalan Sisingamangaraja atau pool-pool bus itu, mungkin di situ terlihat hilir mudiknya penumpang. Dalam dua hari ini kami perhatian belum ada lonjakan (penumpang) secara signifikan,” jelasnya.

Pun demikian, ia menyarankan mengenai pendataan jumlah penumpang pada arus balik Natal maupun tahun baru, bisa ditanyakan langsung ke Dishub Sumut. Sebab mereka yang merekap semua jumlah penumpang, baik via darat, laut maupun udara.

“Kalau di kita sifatnya hanya pendukung, terutama di dalam kota dengan bekerjasama pihak Satlantas. Untuk keseluruhannya itu coba tanya ke Dishub Sumut saja atau Poldasu, karena memang ke situ garis koordinasinya,” pungkasnya.

Sementara, arus balik di Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang mengalami kenaikan sampai 10 persen. Namun kenaikan itu belum mempengaruhi kepadatan di terminal keberkangkatan serta counter chek-in.

Kehadiran penumpang terlihat sejak pagi dengan tujuan ke daerah asal mereka. Tujuan penumpang kembali kedaerah masing masing pasca merayakan liburan panjang Natal dan Tahun Baru. Namun, puncak kenaikan arus balik penumpang diprediksi terjadi Senin (8/1) mendatang. Kenaikan itu diperkirakan karena berakhirnya libur sekolah.

Menurut General Maneger Bandara Kualanamu, Arif Darmawan   mengalami peningkatan sepuluh persen atau sekitar 35 ribu penumpang.”Data sementara jumlah penumpang mencapai 35 ribu penumpang,”bilangnya. Sampai berita ini dimuat arus penumpang masih nomal.

Namun, sekira pukul 05.45 wib terjadi pemadaman listrik dari PLN sehingga menyebabkan operasional bandara tergangu. Akibatnya terjadi penumpukan penumpang sementara karena operasional Bandara Kualanamu tergangu, namun opersional kembali normal setelah listrik normal sekitar puku 07.00 Wib.

Kembali Arif menjelaskan bahwa terjaadi ganguan suply listrik dari PLN untuk mengantisifasi ganguan itu maka listrik disuplyai dari UPS yang tersedia. Sedangkan daerah navigasi penerbangan listriknya di suplyai genset.”Navigasi penerbangan aman tak mengalami ganguan, sehingga tak menganggu penerbangan,”demikian terangnya. (dvs/bal/prn/btr/adz)

Exit mobile version