Site icon SumutPos

Delay 8 Jam Tanpa Kompensasi, Penumpang AirAsia Ribut

Foto: Hulman/PM Penumpang AirAsia yang sempat ribut, diamankan di kantor OIC Bandara KNIA, Selasa (2/2/2016).
Foto: Hulman/PM
Penumpang AirAsia yang sempat ribut, diamankan di kantor OIC Bandara KNIA, Selasa (2/2/2016).

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Akibat kerusakan teknis, dua penerbangan Air Asia tujuan Penang Malaysia dan Don Muang Bangkok, terpaksa ditunda (delay) selama 8 jam di di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA), Selasa (2/2) siang. Penundaan ini menyebabkan keributan baik antara penumpang dan sesama petugas maskapai. Apalagi, penundaan itu tidak dibarengi dengan kompensasi pada para penumpang.

Bahkan ada dua pasang penumpang terpaksa diamankan ke kantor OIC Lantai III Bandara karena ada perselisihan paham. Dua penerbangan yang ditunda itu masing-masing Air Asia QZ 106 tujuan KNO-Penang Malaysia, penerbangan pukul 07.40 WIB ditunda hingga pukul 19.40 WIB. Selanjutnya Air Asia QZ 154 tujuan Don Muang Bangkok penerabangan pukul 10.15 WIB, ditunda hingga pukul 18.35 WIB. Manager Airport Duty Kualanamu, M. Syukur yang dikonfirmasi wartawan membenarkan keributan tersebut.

”Hanya miskomunikasi. Awalnya salah seorang penumpang mempertanyakan terjadinya penundaan. Tiba-tiba ada penumpang lain yang bertanya, mungkin tidak senang, lalu kedua calon penumpang itu ribut. Setelah kita amankan keduanya ke kantor ini, mereka sudah saling memaafkan. Ini semua terjadi dipicu karena kekecewaan penundaan penerbangan dari pihak Air Asia,” jelas Syukur.

Ditanya penyebab terjadinya delay, M. Syukur menerangkan info yang ia peroleh karena masalah teknis.

Mungkin ada kerusakan di bagian mesin pesawat. Pada awalnya pesawat sudah sempat didorong (push bach) ke landasan pacu (runway) tapi kembali lagi ke Apron. “Jadi namanya Return To Apron (RTA),” ucapnya. Sementara Head Station Air Asia KNIA, Saiful yang dikonfirmasi membenarkan penundaan penerbangan kedua tujuan tersebut. Menurutnya hal itu dilakukan demi safety-nya penerbangan. “Kerusakan teknis. Alhamdulillah setelah dijelaskan para penumpang memakluminya,” ujarnya.

Seperti biasanya, sebelum berangkat dilakukan pengecekan pesawat. Oleh pihak teknisi menjelaskan ada kerusakan maka tidak jadi berangkat. Persoalan adanya keributan, menurutnya itu hal yang wajar, karena adanya kekecewaan dari penumpang.

“Kami memaklumi itu mungkin penumpang kecewa karena keadaan tersebut,” sebutnya. Untuk pesawat tujuan Penang nantinya diperkirakan baru akan diterbangkan sekira pukul 17. 00 WIB. Sedang untuk tujuan Don Muang Bangkok sekira pukul 18.00 WIB. Terkait kompensasi pada penumpang, menurutnya di penerbangan luar negeri tidak diberlakukan kompensasi seperti pada penerbangan domestic.

“Kalau penerbangan domestik lewat dari 4 jam diberikan uang kompensasi, ini tidak berlaku di international. Itupun sebagai tanggungjawab kami, penumpang sudah kami tempatkan di hotel, begitu juga makan dan minum sudah diberikan. Yang jelas mereka akan diterbangkan ke tujuan pada waktu yang ditentukan,” sebutnya.

Otoritas Bandara (Otban) KNIA, Herson yang dikonfirmasi adanya penundaan melebihi 4 jam dari maskapai Air Asia menurutnya ia belum mendapat informasi. “Saya masih rapat di kantor DPRD Sumut, itupun nanti akan saya turunkan staff menyelidiki hal itu,” jawabnya.

Disoal tentang kompensasi, Pengawas Penerbangan Udara ini mengaku kalau untuk perusahaan luar negeri memang tidak berlaku. “Kita lihat dulu perusahaanya, kalau Air Asia izin usahanya Indonesia kompensasi berlaku, tetapi kalau izin usahanya Malaysia atau Singapura tidak berlaku. Hanya saja kebijakan perusahaanlah yang diterapkan, termasuk memberikan kompensasi, baik makan dan minum serta penginapan penumpang. Tetapi kasus ini saya lihat dulu apakah izin usahanya Air Asia dari Indoensia,” pungkasnya.

Rangkuti, warga Helvetia Medan calon penumpang Air Asia tujuan Bangkok mengaku sangat kecewa dengan penundaan yang dilakukan maskapai tersebut. “Seharusnya sudah sampai ke tujuan, tetapi apa boleh buat terjadi penundaan. Pihak maskapai tidak mau mengembalikan uang (refund), kami hanya memperoleh makan dan minum, dan diinapkan di The Crew Hotel Jalan Sultan Serdang sembari menunggu keberangkatan,” sebutnya dengan nada kecewa. (man/deo)

Exit mobile version