Site icon SumutPos

Rizal Ramli: Pertama, Pembersihan Air Danau Toba

Foto: JPNN Menko Kemaritiman Rizal Ramli, didampingi plt Gubsu Tengku Erry Nuradi, memberikan keterangan pers tentang pengembang wisata Danau Toba di Istana Negara, Selasa (2/2/2016).
Foto: JPNN
Menko Kemaritiman Rizal Ramli, didampingi plt Gubsu Tengku Erry Nuradi, memberikan keterangan pers tentang pengembang wisata Danau Toba di Istana Negara, Selasa (2/2/2016).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli yang mengajak bupati dari tujuh kabupaten sekitar Danau Toba ikut rapat terbatas dengan Jokowi di Kantor Presiden, menjelaskan lebih teknis lagi. Menurutnya, rapat terbatas saat ini memang membahas secara khusus mengenai rencana pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba.

“Karena kami ingin mengembangkan Danau Toba sebagai Monaco of Asia,” kata Rizal.

Rizal mengaku, beberapa minggu lalu, telah mengajak beberapa menteri terkait untuk membicarakan mengenai rancangan infrastruktur yang akan dibangun dalam rencana pengembangan Danau Toba. Bahkan, dalam waktu dekat akan dilakukan beberapa langkah.

“Pertama, pembersihan Danau Toba. Karena Danau Toba ini kotor sekali. Ada banyak peternak ikan dari yang kecil maupun yang skala besar, yang setiap bulan masukkan pakan ternak 246 ton. 20 persen nggak dimakan ikannya. Bikin Danau Toba bau airnya dan kalau berenang bisa gatel-gatel. Ini kita harus bersihkan dulu. Terutama yang skala besar. Kita cari jalan keluarnya,” ujar Rizal Ramli.

Sementara untuk nelayan tradisional skala kecil, lanjutnya, pemerintah akan membiarkan saja dan akan dibantu teknologinya. Yakni sebuah alat untuk mengatur pemberian pasokan makanan ikan. Jika masih ada sisa makanan, tidak mencemari air danau karena akan disedot.

“Jadi ikan tetap hidup, tapi juga tidak rusak lingkungan,” terangnya.

Langkah kedua, memastikan masyarakat di tujuh kabupaten sekitar, sudah menyiapkan diri sebagai daerah kunjungan turis. Ini penting agar pengembangan Danau Toba bisa dinikmati warga sekitar.

“Kita juga tidak ingin daerah di sekitar Danau Toba tidak menikmati kebangkitan Danau Toba sebagai lokasi turis. Kami ingin tujuh kabupaten di sekitarnya itu ikut menarik manfaat dengan cara setiap kabupaten memilih hal khusus. Misalnya ada yang khusus buah-buahan saja,  berikutnya kabupaten lainnya khusus sayuran, dan lain-lain,” beber Rizal Ramli.

Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Sumut dan tujuh bupati sekitar Danau Toba, yang akan menyerahkan sebagian kewenangannya pada Otoritas Pengelolaan Danau Toba.

“Sehingga pengelolaan akan lebih efektif,” terangnya.

Selain itu, Rizal juga menjelaskan, pemerintah juga akan membangun jalan lingkar di dalam Pulau Samosir. “Kemudian lingkar luar, sehingga aksesnya lebih baik. Kemudian akan dibangun jalan besar ke Kualanamu, karena yang sekarang macet empat sampai lima jam,” kata Rizal.

Bahkan, dia katakan, dalam empat hingga lima tahun lagi, akan dibuat jalan ke Sibolga.

“Kita akan buat jalan ke Sibolga sehigga turis banyak pilihan. Kalau dia seneng laut, perikanan akan berkunjung ke Sibolga,” kata Rizal.

“Tadi juga Pak Menteri Perhubungan akan siapkan satu feri, supaya traffic dari darat ke Samosir dengan feri, cukup besar.

Dikatakan Rizal, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya juga telah menyatakan akan menyerahkan 500 hektar yang akan digabungkan pada Badan Otoritas Danau Toba. “Kita berjanji tanah ini sebagian kita hijaukan kita kembangkan jadi eco-tourism,” kata Rizal.

Sementara, Tengku Erry Nuradi usai rapat pembahasan Danau Toba di Istana mengatakan, pihaknya mengingatkan pengembangan infrastruktur jalan. “Saat ini Medan ke Danau Toba 180 kilometer, karena padatnya lalu lintas itu bisa ditempuh 4-5 jam. Karenanya, kami berharap ada pembangunan jalan tol menuju Danau Toba,” kata Erry.

Selain itu, pengembangan bandara. Dikatakan, saat ini memang ada Bandara Silangit, tapi sebenarnya ada bandara yang sudah lama di situ, Bandara Sibisa. “Yang jaraknya 15 menit dari Kota Parapat,” kata Erry.

Hal lain yang disampaikan saat rapat, soal banyaknya keramba jaring apung. “Tentunya harus dibersihkan atau zonanisasi sehingga masyarakat yang selama ini hidup dari keramba jaring apung bisa berpenghasilan. Dicari jalan keluarnya,” kata Erry.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, pengembangan Danau Toba merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan “10 Bali Baru”. Danau Toba salah satunya. “Untuk itu nanti akan dibentuk Badan Otorita Destinasi Pariwisata Nasional Danau Toba,” kata Arief Yahya.

Dari Siantar, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto usai konsolidasi jelang Pilkada Simalungun, Selasa (2/2), mengingatkan, pemerintahan Jokowi saat ini memiliki kepedulian yang sangat besar membangun Danau Toba, khususnya di wilayah sekitar Kabupaten Simalungun sebagai geopark pusat penelitian dunia.

“Kepedulian itu dan komitmen pemerintah terhadap Danau Toba akan berlangsung baik bila didukung oleh kepala daerah,” ujarnya. (sam)

Exit mobile version