25.2 C
Medan
Monday, October 7, 2024

Rumah Hangus Dilalap Si Jago Merah

BELAWAN- Sedikitnya enam rumah semi permanen di Jalan Pulau Rupat, Lingkungan IX, Kampung Kurnia, Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan hangus di lalap si jago merah, Rabu (2/3) dinihari pukul 01.15 WIB. Kebakaran tersebut, di duga akibat arus pendek listrik dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut tetapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Saat kebakaran terjadi, warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Warga sempat kesal, karena mobil pemadam kebakaran dari Pemko Medan tak kunjung datang, sementara api terus membakar rumah-rumah semi permanen tersebut. Menurut saksi mata, asal api diduga dari rumah Lim Jik Ten dan menyambar ke rumah Au, Kadiman dan Acun. Sedangkan dua rumah yang lainnya, terpaksa di rusak untuk memudahkan warga memadamkan api.

Nanan (49), warga sekitar mengatakan, kejadian tersebut terjadi di saat warga sedang tertidur lelap. Nanan sendiri terbangun, ketika mendengar teriakkan warga lainnya. “Saya sedang tidur, tiba-tiba terdengar orang berteriak-teriak kebakaran, selanjutnya saya keluar dari rumah,” ujarnya.

Nanan mengaku kecewa dengan petugas pemadam kebakaran yang datang terlambat ke lokasi kejadian. “Kami kecewa kepada petugas pemadam kebakaran yang datang terlambat dan mobilnya tidak bisa masuk ke lokasi kejadian. Warga di sini memadamkan api dengan cara menyiram menggunakan ember,” tambahnya.
Berdasarkan data dari Kepling IX, Pendi Pohan menyebutkan, keenam rumah yang menjadi korban kebakaran yakni Lim Jik Ten, Au, Kadiman, Acun, Kariyanto, dan Cui Me Sin. Dari enam rumah tersebut, dua diantaranya terpaksa harus di bongkar untuk memudahkan masayarakat memadamkan api.

Pendi Pohan mengatakan, kebakaran tersebut diduga kuat dikarenakan terjadinya arus pendek listrik. “Asal api berasal dari rumah Lim Jik Ten. Kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya.
Ketika mengetahui kebakaran tersebut, dia langsung menelepon pemadam kebakaran. Namun sayangnya, mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk. Hal ini, dikarenakan akses jalan yang sulit untuk dimasuki mobil pemadam kebakaran yankni di terowogan tol Kampung Kurnia. “Ketinggian terowogan tol itu berkisar dua meter, jadi tidak bias leawat pemadam kebakaran,”ungkapnya.

Lebih lanjut, Pendi menambahkan, seharusnya mobil pemadam kebakaran bisa masuk ke lorong tol tersebut, jadi tidak sampai menghanguskan enam rumah. “Kalaulah pemadam bisa masuk, mungkin tidak sampai separah ini kebakarannya,” tambahnya.

Sementara itu, setelah kejadian tersebut warga yang menjadi korban kebakaran memungut barang berharga yang masih bisa mereka pergunakan. Beberapa dari mereka yang menjadi korban kebakaran, saat ini tinggal di rumah kerabat mereka.

Sementara itu, Kapolsek Belawan, AH Pulungan mengatakan, akan menyelidiki akibat peristiwa kebakaran yang menghanguskan enam rumah tersebut. “Daerah ini memang rawan akan terjadinya kebakaran, karena hampir semua rumah warga terbuat dari papan yang gampang terbakar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pulungan menambahkan, lokasi kejadian sudah dipasang Police Line. “Hal tersebut untuk mempermudah kami untuk melakukan penyelidikan,” tandasnya.(mag-11)

BELAWAN- Sedikitnya enam rumah semi permanen di Jalan Pulau Rupat, Lingkungan IX, Kampung Kurnia, Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan hangus di lalap si jago merah, Rabu (2/3) dinihari pukul 01.15 WIB. Kebakaran tersebut, di duga akibat arus pendek listrik dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut tetapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Saat kebakaran terjadi, warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Warga sempat kesal, karena mobil pemadam kebakaran dari Pemko Medan tak kunjung datang, sementara api terus membakar rumah-rumah semi permanen tersebut. Menurut saksi mata, asal api diduga dari rumah Lim Jik Ten dan menyambar ke rumah Au, Kadiman dan Acun. Sedangkan dua rumah yang lainnya, terpaksa di rusak untuk memudahkan warga memadamkan api.

Nanan (49), warga sekitar mengatakan, kejadian tersebut terjadi di saat warga sedang tertidur lelap. Nanan sendiri terbangun, ketika mendengar teriakkan warga lainnya. “Saya sedang tidur, tiba-tiba terdengar orang berteriak-teriak kebakaran, selanjutnya saya keluar dari rumah,” ujarnya.

Nanan mengaku kecewa dengan petugas pemadam kebakaran yang datang terlambat ke lokasi kejadian. “Kami kecewa kepada petugas pemadam kebakaran yang datang terlambat dan mobilnya tidak bisa masuk ke lokasi kejadian. Warga di sini memadamkan api dengan cara menyiram menggunakan ember,” tambahnya.
Berdasarkan data dari Kepling IX, Pendi Pohan menyebutkan, keenam rumah yang menjadi korban kebakaran yakni Lim Jik Ten, Au, Kadiman, Acun, Kariyanto, dan Cui Me Sin. Dari enam rumah tersebut, dua diantaranya terpaksa harus di bongkar untuk memudahkan masayarakat memadamkan api.

Pendi Pohan mengatakan, kebakaran tersebut diduga kuat dikarenakan terjadinya arus pendek listrik. “Asal api berasal dari rumah Lim Jik Ten. Kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya.
Ketika mengetahui kebakaran tersebut, dia langsung menelepon pemadam kebakaran. Namun sayangnya, mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk. Hal ini, dikarenakan akses jalan yang sulit untuk dimasuki mobil pemadam kebakaran yankni di terowogan tol Kampung Kurnia. “Ketinggian terowogan tol itu berkisar dua meter, jadi tidak bias leawat pemadam kebakaran,”ungkapnya.

Lebih lanjut, Pendi menambahkan, seharusnya mobil pemadam kebakaran bisa masuk ke lorong tol tersebut, jadi tidak sampai menghanguskan enam rumah. “Kalaulah pemadam bisa masuk, mungkin tidak sampai separah ini kebakarannya,” tambahnya.

Sementara itu, setelah kejadian tersebut warga yang menjadi korban kebakaran memungut barang berharga yang masih bisa mereka pergunakan. Beberapa dari mereka yang menjadi korban kebakaran, saat ini tinggal di rumah kerabat mereka.

Sementara itu, Kapolsek Belawan, AH Pulungan mengatakan, akan menyelidiki akibat peristiwa kebakaran yang menghanguskan enam rumah tersebut. “Daerah ini memang rawan akan terjadinya kebakaran, karena hampir semua rumah warga terbuat dari papan yang gampang terbakar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pulungan menambahkan, lokasi kejadian sudah dipasang Police Line. “Hal tersebut untuk mempermudah kami untuk melakukan penyelidikan,” tandasnya.(mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/