28 C
Medan
Sunday, March 23, 2025

Puluhan Jurnalis di Sumut Disuntik Vaksin

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program vaksinasi Covid-19 secara nasional kini menyasar ke insan pers di Sumatera Utara, terutama yang bertugas meliput kegiatan di lingkup Pemprov Sumut. Bertempat di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, puluhan jurnalis mengikuti vaksinasi Covid-19.

VAKSIN: Seorang jurnalis yang bertugas di lingkup Pemprov Sumut, disuntik vaksin Covid-19 usai silaturahmi bersama Gubsu Edy di Aula Tengku Rizal Nurdin, Selasa (2/3).

Menurut Koordinator Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut sekaligus Kepala Diskominfo Sumut, Irman Oemar, vaksinasi terhadap wartawan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sumut. Terlebih pada tahap kedua vaksinasi ini, pekerja publik termasuk wartawan menjadi prioritas untuk diberikan vaksin.

“Di tahap kedua, Pemerintah Sumut memfokuskan bagi pejabat publik, orang-orang yang berinteraksi dengan orang banyak. Salah satunya kawan-kawan media. Oleh karena itu, hari ini diberi prioritas kepada media yang selama ini bersama Bapak Gubernur, meliput kegiatan beliau diberikan vaksinasi,” katanya menjawab wartawan di sela-sela kegiatan vaksinasi.

Irman berharap, pascavaskinasi imunitas para wartawan menjadi meningkat. Selain itu, media bisa menyampaikan kepada masyarakat efek dari penyuntikan vaksin Covid-19. “Harapannya kawan-kawan media bisa mempublikasikan kepada masyarakat yang masih ragu terhadap vaksin, bahwa vaksin itu aman dan halal,” ungkapnya.

Salah seorang wartawan, Amir Syarifuddin mengapresiasi Pemprov Sumut yang telah mau memprioritaskan wartawan sebagai penerima vaksin Covid-19. “Kami ucapkan terimakasih kepada Pemprov Sumut, karena kami masuk skala prioritas dalam vaksinasi tahap kedua ini,” ucapnya usai disuntik vaksin.

Ia pun mengaku, usai beberapa menit mendapat suntikan vaksin tidak merasakan gejala apapun. Apalagi sebelum dilakukan penyuntikan vaksin, tim medis terlebih dahulu melakukan pengecekan kondisi tubuh dan riwayat kesehatan. “Tidak ada merasakan apapun. Diperiksa juga kesehatan dan riwayat sebelum disuntik. Aman dan nyaman,” pungkasnya.

Silaturahmi

Sebelum kegiatan vaksinasi, Gubsu Edy Rahmayadi dan organisasi perangkat daerah Pemprov Sumut melaksanakan silaturahmi bersama insan pers. Pertemuan secara berkala ini bertujuan untuk menyerap sejauh mana program pembangunan Pemprov Sumut terlaksana atau belum terlaksana kepada masyarakat.

“Selama ini semuanya kita sampaikan kepada masyarakat bagaimana program pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. Untuk itu perlu peran media agar ini semua tersampaikan dengan baik, masyarakat menerima informasi yang benar. Jangan terjebak dalam berita bohong (hoaks),” ujar Gubsu Edy Rahmayadi.

Ia menyampaikan komitmen sekaligus arahan kepada sejumlah pimpinan OPD yang hadir untuk bisa memberikan akses informasi kepada media. Mengingat apa yang telah dijalankan selama periode kepemimpinan dirinya bersama wakilnya, Musa Rajekshah, perlu mendapat tempat di masyarakat melalui peran media massa sebagai satu dari sekian banyak corong informasi publik. “Kita sampaikan (lagi) kepada para pimpinan OPD agar bisa terbuka kepada wartawan. Kalau ke saya, kan itu tidak susah. Anda-anda ini kan selalu wawancara saya,” ujarnya.

Sebelumnya, silaturahmi diawali jalan pagi bersama antara Gubsu Edy dengan sejumlah wartawan yang dimulai dari rumah dinas Gubsu ke beberapa titik jalan protokol di Kota Medan. Turut mendampingi Gubsu, Asisten Administrasi Umum M Fitriyus, Kepala Dinas Kesehatan Alwi Mujahit, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Armansyah Effendy Pohan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ardan Noor, dan Dirut PDAM Tirtanadi, Kabir Bedi.

Vaksin Nakes Hampir Rampung

Pemko Medan melalui Satgas Penanganan Covid-19, memastikan jika proses vaksinasi di Kota Medan terus berjalan dan semakin masif. Bahkan proses vaksinasi untuk seluruh tenaga kesehatan (nakes) di Kota Medan, dinyatakan hampir rampung.

“Alhamdulillah kalau untuk nakes sudah hampir rampung, sudah semua. Hanya saja, ada yang belum divaksinasi untuk yang kedua kalinya. Karena vaksinasi ini kan harus dua kali, tak boleh sekali saja,” ucap jubir Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada Sumut Pos, Selasa (2/3).

Dikatakan Mardohar, saat ini Pemko Medan tengah berfokus dalam melanjutkan proses vaksinasi kepada target utama lainnya, yakni masyarakat yang tergolong warga lanjut usia (lansia). “Ini sudah mulai berjalan vaksinasi untuk lansia. Mau tidak mau lansia harus jadi fokus utama setelah nakes. Sebab memang saat ini jumlah lansia yang terpapar cukup tinggi, sedangkan mereka masuk dalam kategori yang rentan untuk mengalami gejala yang lebih berat,” ujarnya.

Setelah itu, kata Mardohar, Pemko Medan akan melakukan vaksinasi kepada masyarakat dengan aktivitas pelayanan publik. “Sebab mereka yang setiap harinya melakukan pertemuan atau kontak langsung dengan masyarakat. Selain mereka rentan tertular, mereka juga rentan menularkan. Itu sebabnya, pelayanan publik harus masuk kategori utama, itu salah satu kunci memutuskan mata rantau pendemi,” katanya.

Selain itu, TNI/Polri bersama wartawan, juga akan masuk dalam prioritas vaksinasi kedepannya. Sebab, profesi-profesi tersebut juga melakukan aktivitas yang tinggi dalam melakukan kontak langsung dengan orang banyak. “Tapi tadi yang kita dengar dari rapat bersama, untuk di Kota Medan, wartawannya harus yang ber KTP Kota Medan. Tapi nanti teknisnya bagaimana akan ditentukan kembali,” terangnya.

Di sisi lain, Mardohar juga menerangkan kondisi penyebaran pandemi Covid-19 di Kota Medan hingga saat ini. Ia menyebutkan, jika angka penularan setiap harinya di Kota Medan terbilang cukup tinggi, bahkan mencapai rata-rata 50 orang setiap harinya. “Rata-rata sampai 50 orang setiap harinya. Angka kesembuhan senenarnya juga cukup tinggi, tapi gak sedikit lebih rendah dari angka penularan. Sedangkan angka kematian memang masih tergolong rendah, rata-rata 2 sampai 3 orang per minggunya, itupun rata-rata yang berusia lanjut atau punya penyakit bawaan atau Komorbid,” jelasnya.

Hanya saja, jumlah ruang rawat inap atau isolasi di RS untuk pasien Covid-19 di Kota Medan masih cukup tersedia, walaupun relatif padat. Hal ini bisa terjadi karena banyaknya pasien Covid-19 di Kota Medan yang memilih untuk isolasi mandiri di rumah. “Kita minta yang isolasi mandiri agar benar-benar mengisolasi diri, bukan malah tetap melakukan kontak dengan orang lain, termasuk anggota keluarga,” jawabnya.

Mardohar juga menekankan, agar masyarakat Kota Medan tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat, supaya proses pemutusan pandemi Covid-19 dapat segera terjadi. “Alhamdulillah, sudah banyak masyarakat yang sadar pentingnya vaksinasi, hampir jarang kita menemukan ada yang menolak untuk di vaksin. Akan tetapi, masih banyak juga masyarakat yang tidak menetapkan prokes secara disiplin, padahal ini sangat berperan besar dalam menuntaskan penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, menegaskan jika proses vaksinasi di Kota Medan terus berjalan. Bahkan, Pemko Medan tengah berusaha untuk menuntaskan tahapa demi tahapan Vaksinasi di Kota Medan. Terakhir, Bobby Nasution juga melakukan peninjauan proses vaksinasi di Kota Medan, yakni di Terminal Amplas, Terminal Pinangbaris, Pasar Titi Kuning dan Pasar Sei Sikambing Kota Medan.

Bobby berharap, melalui vaksinasi yang dilakukan saat ini, pihaknya berharap agar warga Kota Medan dapat memiliki kekebalan massal minimal 70 persen. Dengan demikian, aktivitas warga Kota Medan kedepannya dapat dilakukan dengan lebih tenang. Dengan hal itu, perekonomian di Kota Medan dapat kembali bangkit. (prn/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program vaksinasi Covid-19 secara nasional kini menyasar ke insan pers di Sumatera Utara, terutama yang bertugas meliput kegiatan di lingkup Pemprov Sumut. Bertempat di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, puluhan jurnalis mengikuti vaksinasi Covid-19.

VAKSIN: Seorang jurnalis yang bertugas di lingkup Pemprov Sumut, disuntik vaksin Covid-19 usai silaturahmi bersama Gubsu Edy di Aula Tengku Rizal Nurdin, Selasa (2/3).

Menurut Koordinator Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut sekaligus Kepala Diskominfo Sumut, Irman Oemar, vaksinasi terhadap wartawan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sumut. Terlebih pada tahap kedua vaksinasi ini, pekerja publik termasuk wartawan menjadi prioritas untuk diberikan vaksin.

“Di tahap kedua, Pemerintah Sumut memfokuskan bagi pejabat publik, orang-orang yang berinteraksi dengan orang banyak. Salah satunya kawan-kawan media. Oleh karena itu, hari ini diberi prioritas kepada media yang selama ini bersama Bapak Gubernur, meliput kegiatan beliau diberikan vaksinasi,” katanya menjawab wartawan di sela-sela kegiatan vaksinasi.

Irman berharap, pascavaskinasi imunitas para wartawan menjadi meningkat. Selain itu, media bisa menyampaikan kepada masyarakat efek dari penyuntikan vaksin Covid-19. “Harapannya kawan-kawan media bisa mempublikasikan kepada masyarakat yang masih ragu terhadap vaksin, bahwa vaksin itu aman dan halal,” ungkapnya.

Salah seorang wartawan, Amir Syarifuddin mengapresiasi Pemprov Sumut yang telah mau memprioritaskan wartawan sebagai penerima vaksin Covid-19. “Kami ucapkan terimakasih kepada Pemprov Sumut, karena kami masuk skala prioritas dalam vaksinasi tahap kedua ini,” ucapnya usai disuntik vaksin.

Ia pun mengaku, usai beberapa menit mendapat suntikan vaksin tidak merasakan gejala apapun. Apalagi sebelum dilakukan penyuntikan vaksin, tim medis terlebih dahulu melakukan pengecekan kondisi tubuh dan riwayat kesehatan. “Tidak ada merasakan apapun. Diperiksa juga kesehatan dan riwayat sebelum disuntik. Aman dan nyaman,” pungkasnya.

Silaturahmi

Sebelum kegiatan vaksinasi, Gubsu Edy Rahmayadi dan organisasi perangkat daerah Pemprov Sumut melaksanakan silaturahmi bersama insan pers. Pertemuan secara berkala ini bertujuan untuk menyerap sejauh mana program pembangunan Pemprov Sumut terlaksana atau belum terlaksana kepada masyarakat.

“Selama ini semuanya kita sampaikan kepada masyarakat bagaimana program pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. Untuk itu perlu peran media agar ini semua tersampaikan dengan baik, masyarakat menerima informasi yang benar. Jangan terjebak dalam berita bohong (hoaks),” ujar Gubsu Edy Rahmayadi.

Ia menyampaikan komitmen sekaligus arahan kepada sejumlah pimpinan OPD yang hadir untuk bisa memberikan akses informasi kepada media. Mengingat apa yang telah dijalankan selama periode kepemimpinan dirinya bersama wakilnya, Musa Rajekshah, perlu mendapat tempat di masyarakat melalui peran media massa sebagai satu dari sekian banyak corong informasi publik. “Kita sampaikan (lagi) kepada para pimpinan OPD agar bisa terbuka kepada wartawan. Kalau ke saya, kan itu tidak susah. Anda-anda ini kan selalu wawancara saya,” ujarnya.

Sebelumnya, silaturahmi diawali jalan pagi bersama antara Gubsu Edy dengan sejumlah wartawan yang dimulai dari rumah dinas Gubsu ke beberapa titik jalan protokol di Kota Medan. Turut mendampingi Gubsu, Asisten Administrasi Umum M Fitriyus, Kepala Dinas Kesehatan Alwi Mujahit, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Armansyah Effendy Pohan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ardan Noor, dan Dirut PDAM Tirtanadi, Kabir Bedi.

Vaksin Nakes Hampir Rampung

Pemko Medan melalui Satgas Penanganan Covid-19, memastikan jika proses vaksinasi di Kota Medan terus berjalan dan semakin masif. Bahkan proses vaksinasi untuk seluruh tenaga kesehatan (nakes) di Kota Medan, dinyatakan hampir rampung.

“Alhamdulillah kalau untuk nakes sudah hampir rampung, sudah semua. Hanya saja, ada yang belum divaksinasi untuk yang kedua kalinya. Karena vaksinasi ini kan harus dua kali, tak boleh sekali saja,” ucap jubir Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada Sumut Pos, Selasa (2/3).

Dikatakan Mardohar, saat ini Pemko Medan tengah berfokus dalam melanjutkan proses vaksinasi kepada target utama lainnya, yakni masyarakat yang tergolong warga lanjut usia (lansia). “Ini sudah mulai berjalan vaksinasi untuk lansia. Mau tidak mau lansia harus jadi fokus utama setelah nakes. Sebab memang saat ini jumlah lansia yang terpapar cukup tinggi, sedangkan mereka masuk dalam kategori yang rentan untuk mengalami gejala yang lebih berat,” ujarnya.

Setelah itu, kata Mardohar, Pemko Medan akan melakukan vaksinasi kepada masyarakat dengan aktivitas pelayanan publik. “Sebab mereka yang setiap harinya melakukan pertemuan atau kontak langsung dengan masyarakat. Selain mereka rentan tertular, mereka juga rentan menularkan. Itu sebabnya, pelayanan publik harus masuk kategori utama, itu salah satu kunci memutuskan mata rantau pendemi,” katanya.

Selain itu, TNI/Polri bersama wartawan, juga akan masuk dalam prioritas vaksinasi kedepannya. Sebab, profesi-profesi tersebut juga melakukan aktivitas yang tinggi dalam melakukan kontak langsung dengan orang banyak. “Tapi tadi yang kita dengar dari rapat bersama, untuk di Kota Medan, wartawannya harus yang ber KTP Kota Medan. Tapi nanti teknisnya bagaimana akan ditentukan kembali,” terangnya.

Di sisi lain, Mardohar juga menerangkan kondisi penyebaran pandemi Covid-19 di Kota Medan hingga saat ini. Ia menyebutkan, jika angka penularan setiap harinya di Kota Medan terbilang cukup tinggi, bahkan mencapai rata-rata 50 orang setiap harinya. “Rata-rata sampai 50 orang setiap harinya. Angka kesembuhan senenarnya juga cukup tinggi, tapi gak sedikit lebih rendah dari angka penularan. Sedangkan angka kematian memang masih tergolong rendah, rata-rata 2 sampai 3 orang per minggunya, itupun rata-rata yang berusia lanjut atau punya penyakit bawaan atau Komorbid,” jelasnya.

Hanya saja, jumlah ruang rawat inap atau isolasi di RS untuk pasien Covid-19 di Kota Medan masih cukup tersedia, walaupun relatif padat. Hal ini bisa terjadi karena banyaknya pasien Covid-19 di Kota Medan yang memilih untuk isolasi mandiri di rumah. “Kita minta yang isolasi mandiri agar benar-benar mengisolasi diri, bukan malah tetap melakukan kontak dengan orang lain, termasuk anggota keluarga,” jawabnya.

Mardohar juga menekankan, agar masyarakat Kota Medan tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat, supaya proses pemutusan pandemi Covid-19 dapat segera terjadi. “Alhamdulillah, sudah banyak masyarakat yang sadar pentingnya vaksinasi, hampir jarang kita menemukan ada yang menolak untuk di vaksin. Akan tetapi, masih banyak juga masyarakat yang tidak menetapkan prokes secara disiplin, padahal ini sangat berperan besar dalam menuntaskan penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, menegaskan jika proses vaksinasi di Kota Medan terus berjalan. Bahkan, Pemko Medan tengah berusaha untuk menuntaskan tahapa demi tahapan Vaksinasi di Kota Medan. Terakhir, Bobby Nasution juga melakukan peninjauan proses vaksinasi di Kota Medan, yakni di Terminal Amplas, Terminal Pinangbaris, Pasar Titi Kuning dan Pasar Sei Sikambing Kota Medan.

Bobby berharap, melalui vaksinasi yang dilakukan saat ini, pihaknya berharap agar warga Kota Medan dapat memiliki kekebalan massal minimal 70 persen. Dengan demikian, aktivitas warga Kota Medan kedepannya dapat dilakukan dengan lebih tenang. Dengan hal itu, perekonomian di Kota Medan dapat kembali bangkit. (prn/map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru