Site icon SumutPos

Atasi Banjir di Medan, Pintu Kanal Titi Kuning Segera Dipotong

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan tengah serius menangani banjir yang merendam 5 Kecamatan di Kota Medan akibat meluapnya Sungai Deli dan Sungai Babura pada Minggu (31/10) dini hari yang lalu. Salah satunya, dengan memfokuskan rencana pengembalian fungsi Kanal Titi Kuning di Kota Medan dengan cara memotong Pintu Kanal yang dinilai terlalu tinggi sehingga menghambat air masuk ke dalam kanal.

Kanal Titi Kuning, Medan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Medan Benny Iskandar ST MT, mengatakan, Pemko Medan tengah berkoordinasi dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) dalam menyelesaikan masalah tersebut segar bertahap. “Saat ini Pemko Medan terus berkoordinasi dengan BWS agar pintu kanal Titi Kuning bisa difungsikan. Pintu kanal itu terlalu tinggi, sehingga harus menunggu debit air betul-betul tinggi dulu baru air bisa masuk ke kanal. Nanti pintu kanal ini akan dipotong, agar nantinya tidak perlu menunggu debit air tinggi dulu baru air bisa masuk kanal,” ucap Benny, Selasa (2/11).

Dikatakan Benny, pemotongan Pintu Kanal Titi Kuning kemungkinan akan dilakukan di tahun depan. Pihaknya pun sedang berkomunikasi dengan BWS, agar dapat dikerjakan paling lama awal tahun depan.

“Itu anggarannya ada di BWS dan nanti BWS yang akan mengerjakannya. Ini sedang terus dikomunikasikan supaya bisa segera dikerjakan. Sebab aelain pintunya yang berukuran kecil, penahannya juga terlalu tinggi, jadi perlu dipotong,” ujarnya.

Kata Benny, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah meminta agar dibuat kolam resapan di lahan kosong pada sisi Kanal Titi Kuning.”Setelah itu nanti jadi, baru diketahui mana-mana saja daerah yang benar-benar masih berada di atas permukaan air kalau hujan, karena memang sebagian permukiman kita itu kan bukan di lahan yang untuk permukiman sebenarnya. Walaupun banyak juga yang di wilayah permukiman, tapi airnya yang sudah naik,” terangnya.

Benny menegaskan, bahwa selain pemotongan Pintu Kanal Titi Kuning, Pemko Medan juga terus berkoordinasi dengan BWS untuk menyelesaikan atau menormalisasi 3 Sungai di Kota Medan, yakni Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Bedera.”Bahkan kita minta empat, satu lagu kita minta agar dibuatkan Tanggul Rob Belawan juga,” tegasnya.

Dengan adanya pemotongan penahan Pintu Kanal Titi Kuning tersebut, lanjut Benny, ada beberapa wilayah di Kota Medan yang diyakini tidak akan lagi tergenang banjir karena air telah dialirkan ke dalam kanal.

“Daerah yang berada tepat di tepi sungai kemungkinan masih mengambil banjir, tapi yang diatasnya mungkin akan bisa terbebas dari banjir. Nantinya akan dicari solusi untuk mereka yang masih tinggal di tepi sungai, apakah akan dibuatkan rumah susun atau solusi lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra Haris Kelana Damanik ST, mengaku prihatin dengan kondisi Kota Medan yang mengalami banjir beberapa waktu yang lalu. Termasuk wilayah Medan Utara yang kerap terkena luapan air dan banjir rob setiap kali hujan turun meskipun tidak dengan intensitas tinggi.

Ia mengklaim, bahwa banjirnya Kota Medan merupakan bukti buruknya fungsi drainase. Menurut Haris yang merupakan Anggota DPRD Medan asal Daerah Pemilihan (Dapil) Medan Utara, yakni Kecamatan Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Belawan, banyak warga Medan yang mengalami kebanjiran akibat masih banyaknya drainase di Kota Medan yang tersumbat.

Tersumbatnya parit dikarenakan sedimentasi parit yang sudah ting, ditambah lagi karena saluran parit yang tidak memiliki akses pembuangan.  Untuk itu, Haris Kelana yang juga Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan itu meminta Wali Kota Medan untuk segera merealisasikan program penyelesaian banjir. 

“Kita harapkan, Pemko Medan juga fokus dalam perbaikan saluran drainase di Kota Medan. Faktanya, banjir ini sebagai bukti masih buruknya sistem drainase di Kota Medan,” pungkasnya. (map/ila)

Exit mobile version