Site icon SumutPos

101 Siswa Medan tak Lulus

Nilai UN Terbaik Milik Sekolah Swasta

MEDAN-Sebanyak 299 orang atau 0,12 persen dari 244.418 siswa SMP Sederajat di Sumut tak lulus Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran (TP) 2010/2011.

Kepala Disdik Sumut Syaiful Syafri menjelaskan, untuk Sumut hasil UN tingkat SMP Sederajat tingkat kelulusannya mencapai 99,88 persen dari jumlah siswa 244.418 siswa. “Dengan demikian dapat disimpulkan jumlah siswa SMP Sederajat di Sumut yang lulus UN sebanyak 244.119 orang dan yang tak lulus 299 siswa atau 0,12 persen. Tingkat ketidaklulusan siswa SMP Sederajat di Sumut ini masih di atas persentase nasional yakni 0,55 persen,” terangnya, Jumat (3/6).

Secara rinci ia menjabarkan, hasil UN TP 2010/2011 untuk SMP Sederajat di Sumut yakni, SMP jumlah peserta 194.254 orang yang lulus sebanyak 194.034 atau sebanyak 99,89 persen dan yang tak lulus sebanyak 220 siswa. SMP Terbuka yang diikuti sebanyak 1.039 peserta, siswa yang lulus sebanyak 1.023 atau 98,46 persen dan yang tak lulus 16 siswa. SMP Luar Biasa jumlah peserta sembilan orang dan lulus 100 persen. Sementara untuk MTs, siswa yang lulus sebanyak 49.053 dari 49.116 peserta atau 99,87 persen dan yang tak lulus 63 siswa.

Lebih lanjut Syaiful menjelaskan, untuk tingkat SMP yang memperoleh jumlah rata-rata nilai UN tertinggi dengan rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia 8,50, Bahasa Inggris 9,42, Matematika 9,43 dan IPA 8,95 dengan total nilai 36,30 di raih SMP Swasta Karya Agung Binjai.

Rangking kedua diraih SMP Swasta Ostrom Metodist Tebing Tinggi dengan rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia 8,69, Bahasa Inggris 9,16 dan Matematika 9,21 serta IPA 9,19 dengan total nilai 36,25.

Rangking ketiga ditempati SMP Swasta Syafiatul Amaliyah Medan dengan rata-rata nilai Bahasa Indonesia 8,83, Bahasa Inggris 9,01, Matematika 9,01 dan IPA 9,17 dengan total nilai 36.02.

Sementara untuk tingkat MTs, rangking pertama diraih MTs Swasta Miftahul Jannah Binjai dengan rata-rata nilai Bahasa Indonesia 9,55 Bahasa Inggris 9,35, matematika 9,20 dan IPA 9,10 dengan jumlah total 37,20.
Rangking kedua diraih MTs Swasta Al Mushlihin Binjai dengan rata-rata nilai Bahasa Indonesia 9,38 bahasa Inggris 9,10,Matematika 9,11 dan IPA 9,32 dengan jumlah total nilai 36,91.

Rangking ketiga diraih MTs Swasta Zending Islam Indonesia Medan dengan rata-rata nilai Bahasa Indonesia 8,98 Bahasa Inggris 9,52, Matematika 9,26 dan IPA 8,98 dengan jumlah total nilai 36,74.

Syaiful menjelaskan, tingginya persentase kelulusan siswa SMP Sederajat di Sumut tak terlepas dari kerjasama antara pemerintah dengan DPRD, PGRI, Dewan Pendidikan, BMPS, PGSI, kepolisian, para guru, siswa dan orangtua serta seluruh masyarakat, baik di provinsi maupun kabupaten/kota.

Peningkatan kelulusan tersebut juga menunjukan upaya Sumut dan kabupaten/kota untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah semakin baik dari sebelumnya. “Kami juga berharap pada TP 2011/2012 peningkatan kelulusan UN di Sumut lebih baik lagi dari yang diraih saat ini. Dan terima kasih kepada seluruh komponen pendidikan yang telah bekerjasama membangun pendidikan,” ujarnya.

Untuk jumlah siswa tak lulus Kota Medan menempati urutan pertama dengan jumlah siswa yang tak lulus mencapai 101 orang. Dengan rincian SMP 89 orang, MTs 10 orang dan SMP Terbuka 2 orang.

Diurutan kedua, Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah 47 orang, dengan rincian SMP 38 orang, MTs 8 orang dan SMP Terbuka 1 orang. Dan diurutan ketiga Kota Binjai sendiri yang memiliki jumlah siswa tak lulus mencapai 35 orang, dengan rincian SMP 25 orang dan SMP Terbuka 10 orang.

Sementara itu, menurut Ketua Dewan Pendidikan Medan Mutsyhito Solin mengatakan, nilai-nilai tertinggi UN didominasi oleh sekolah-sekolah swasta merupakan hal yang wajar. “Karena fasilitas yang disediakan lebih baik dari sekolah negeri, baik dari kelengkapan hingga mutunya. Hal ini juga sudah merupakan tradisi, orangtua calon siswa SMP masih memilih sekolah swasta dibanding sekolah negeri, karena SMP swasta memang bagus-bagus dari dulu,” katanya.

Menurut Solin, tak banyak yang membedakan mutu sekolah swasta dan negeri. Diantaranya, proses rekrutmen siswa baru dan fasilitas. “Kalau sistemnya sama. Inilah yang harus dipelajari oleh banyak sekolah negeri. Dengan fasilitas yang baik dan lengkap, tentunya dapat menbghasilkan mutu yang baik. Begitu pula proses rekrutmennya, memang tak bisa dipungkiri untuk tingkat SMP siswa-siswa terbaik masih lebih dominan memilih masuk sekolah swasta daripada negeri,” jelasnya. (saz)

Exit mobile version