MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cari botol bekas air mineral di pinggir rel, seorang pria paruh baya yang diperkirakan berusia 60-an tahun tewas dihantam kereta api. Peristiwa ini terjadi di Jl. Kelambir V, Kel. Lalang, Kec. Medan Sunggal, Kamis (3/7) sekira pukul 21.00 WIB. Korban yang belum diketahui identitasnya itu meregang nyawa dengan luka serius di sekujur tubuhnya.
Info dihimpun di lokasi, sebelum kejadian warga melihat korban mondar-mandir di sekitar rel untuk mencari botol-botol air mineral. Sangkin asiknya mencari, korban tak lagi mendengar suara kereta api penumpang Sri Lelawanga melaju dari arah Binjai menuju Medan. Tak pelak, seketika itu juga tubuh ringkih korban tersambar hingga terpental beberapa meter ke depan dengan kondisi tangan kanan remuk.
Saat ditemui di lokasi, salah seorang warga bernama Amir (25) mengaku sempat melihat korban berada di pinggiran rel. “Pas lewat di jembatan itu dia, disitu kan gelap jadi tak nampak. Terus lewatlah kereta api kencang dari arah Binjai. Kami aja tahu setelah tergeletak dia di pinggir rel itu, pas kami lihat rupanya ada orang sudah meninggal,” katanya seraya mengaku tak mengenal korban.
Senada juga disampaikan Martono (43) penjaga pintu perlintasan kereta api. Ia menuturkan, ia mengatahui kejadian setelah melihat para warga berkumpul. “Kejadian sekitar jam 21.00 WIB pak, jadi kereta api Sri Lelawangsa dari Binjai ke Medan melintas. Dan kereta api ini lah yang terakhir melintas. Kami taunya setelah wargaa ramai di lokasi, dan ternyata ada kakek tua tewas. Tapi kami pun tak mengenal dia,” katanya
Sempat beberapa jam jadi tontotan warga, jasad pria malang itu akhirnya diboyong ke RS Pirngadi Medan untuk menunggu pihak keluarga. Pasalnya, dari sekitar lokasi petugas tak menemukan identitas korban yang diketahui berprofesi sebagai tukang botot itu. Usai jasad korban dibawa, sekitar lokasi pun masih diramaikan warga yang penasaran dengan sosok korban. (wel/deo)