Site icon SumutPos

Refleksi 1 Tahun Gubsu, GMRI Gelar Diskusi Publik

DISKUDI: Para nara sumber Diskusi Publik Refleksi 1 Tahun Gubernur Sumut.
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepemimpinan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumut sudah hampir masuk 1 tahun. Karenanya, Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (GMRI) menggelar diskusi publik untuk memberikan masukan maupun kritikan.

Diskusi Publik bertajuk Refleksi 1 Tahun Gubernur Sumut ini digelar di Hotel Madani, Senin (2/9) sore. Beberapa nara sumber dihadirkan, salah satunya, Pengamat Sosial, Tappil Ramben

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (GMRI), Abdullah Sitorus dalam diskusi tersebut menyampaikan saran-saran pembangunan merata di Sumut melalui forum diskusi dan hasil akan disampaikan kepada Pemprov Sumut.

“Dari segi pembangunan harus kita melihat, jadi apa kita diskusikan ini dapat didengar. Melalui jalur ini atau acara ini, kita sampaikan ke pemerintah ini,” ungkap Abdullah.

Abdullah mengungkapkan dari diskusi akan timbul peran kontrol sosial. Kemudian, menjadi pokok dasar untuk disampaikan saran pembangunan dari kaum muda kepada pemimpin di Sumut.

“Melihat Gubernur tegas dan harus terukur. Kita senang melihatnya. Kita ingin Gubernur kita membangun dengan maksimal untuk kesejateraan rakyat Sumut,” kata Abdul.

Dalam diskusi tersebut, Abdul mengkritik Gubsu soal wacana penutupan Lapangan Merdeka Medan. Di mana, dirinya tidak setuju atas penutupan kuliner di Lapangan Merdeka yang sudah menjadi ikon Kota Medan bagi turis mancanegara.

Begitu juga soal pembangunan tol dalam kota, Abdul mengkhawatirkan kalau pembangunan tol dalam kota merupakan kepentingan segelintir orang yang harus mengorbankan warga pinggiran Sungai Deli yang menjadi korban relokasi untuk pembangunan jalan tol dalam kota tersebut.

Sedangkan Pengamat Sosial, Tappil Rambe, menagih janji kampanye Gubsu dan Wagubsu di Pilgub Sumut 2018 lalu, di mana banyak program prioritas yang dijanjikan. Pertama, tentang pendidikan. Kedua, tenaga kerja. Ketiga, pertanian. Keempat, infrastruktur dan terakhir perihal agraria. Namun janji tersebut belum terpenuhi sama sekali. (gus/ila)

Exit mobile version