Site icon SumutPos

Medan, Tebingtinggi, Sergai, Simalungun Dilanda Banjir

Foto: Adi/Sumut Pos
Warga dan polisi gotong-royong membersihkan rumah yang direndam banjir di Serberlawan, Kabupaten Simalungun, Sumut, Minggu (3/12/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki Bulan Desember, Sumatera Utara mengalami cuaca yang cukup ekstrim. Terhitung sejak Jumat (1/12) hingga Minggu (3/12), intensitas hujan cukup tinggi. Akibatnya, sejumlah daerah di Sumatera Utara, seperti Kota Medan, Tebingtinggi, Serdangbedagai, Simalungun, dan lainnya dilanda banjir.

Di Medan, Sungai Babura meluap mengakibatkan sejumlah kawasan terendam banjir, khususnya di daerah aliran sungai. Selain itu, tiga orang tewas terseret derasnya arus banjir.

Sementara di Tebingtinggi, air Sungai Bahilang dan Sungai Padang meluap, mengakibatkan Kota Tebingtinggi terendam sejak Jumat (1/12) malam. Dari 35 Kelurahan di Lima Kecamatan, sedikitnya 25 kelurahan dilanda banjir dengan ketinggian air 50 hingga 150 centimeter. Akibatnya, 8.421 KK atau 33.825 jiwa harus mengungsi. Sementara kerugian material diperkirakan Rp21.777.500.000 seperti sawah, dan lahan pertanian lainnya.

Di Simalungun, sedikitnya 104 unit rumah milik warga yang berada di Pasar Bawah, Kelurahan Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Naggar, diterjang banjir, Jumat (1/12) malam sekira pukul 22.00 WIB. Bencana banjir tersebut dipicu turunnya hujan deras di hulu Sungai Bawah yang tak mampu menampung besarnya debit air hingga meluap ke sisi bantaran sungai yang dihuni ratusan rumah penduduk.

Kabupaten Serdang Bedagai juga dilanda banjir, Minggu (3/12). Sebanyak 2.468 rumah terendam banjir di 7 kecamatan yakni Kecamatan Tebing Tinggi, Bandar Khalifah, Sipis pis, Sei Rampah, Tebing Syahbandar, Dolok Masihul, dan Bintang bayu. Data sementara, dari 7 kecamatan yang mengalami banjir akibat luapan sungai adalah, Kecamatan Tebingtinggi sebanyak 984 KK, Sipispis sebanyak 70 KK, Bandar Khalipah sebanyak 690 KK, Sei Rampah sebanyak 350 KK, Tebing Syahbandar sebanyak 35 KK, Dolok Masihul sebanyak 339 KK,Bintang bayu 25 KK.

Balai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memprediksi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi dilanda hujan. Kondisi cuaca tersebut diperkirakan akan terjadi hingga sepekan. Karenanya, masyarakat pun perlu mewaspadai terjadinya bencana banjir dan longsor.

Kepala BBMKG Wilayah 1 Medan, Edison Kurniawan melalui Kepala Bidang Data dan Informasi, Syahnan mengungkapkan, secara umum potensi hujan di Sumut memang masih tinggi. Hujan yang akan terjadi pada pagi, siang, sore, malam dan dini hari. “Dalam beberapa hari ke depan diperkirakan pola cuaca masih berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan. Sehingga, masih perlu diwaspadai akan terjadinya banjir dan tanah longsor di wilayah kabupaten/kota di Sumut,” ujar Syahnan, Minggu (3/12).

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Air masih menggenang sampai ke dalam rumah setelah aliran Sungai Babura meluap, menyebabkan banjir di Komplek Pamen Polri 10 Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Kota Medan, Sumut, Minggu (3/12).

Disebutkan dia, faktor terjadinya kondisi cuaca ini masih disebabkan karena aktifnya gangguan cuaca berupa tekanan udara rendah di sekitar Pantai Utara Aceh, yang menyebabkan wilayah Sumut menjadi area belokan angin. Artinya, memicu tumbuhnya awan hujan yang juga disertai angin kencang dan gelombang tinggi di sekitar Pantai Timur Sumut.

“Hujan kali ini diprediksi disertai petir atau kilat. Beberapa daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem tersebut, yaitu Belawan, Medan, Lubuk Pakam, Binjai, Pematang Raya, Pematang Siantar, Langkat, Sei Rampah, Tebing Tinggi dan Kisaran,” sebut Syahnan.

Ia menuturkan, karena intensitas hujan mulai sering terjadi perlu diwaspadai bencana banjir. Terutama, terhadap masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Tak hanya itu, bencana longsor juga berpotensi terjadi di daerah pegunungan (lihat grafis, red).

“Mengingat dinamika atmosfer dalam beberapa hari ke depan masih cukup aktif dan berpotensi menimbulkan bencana, diharapkan peringatan dini yang disampaikan oleh BBMKG dapat terus diikuti. Selain itu, dicermati oleh para kepala daerah, bupati dan walikota dengan melakukan koordinasi melalui BPBD setempat,” imbuhnya. (ris/mea)

 

Daerah Berpotensi Longsor:

  1. Longsor potensi rendah:

Foto: Humas Provsu
Gubsu Tengku Erry Nuradi meninjau pemukiman yang dilanda banjir di Tebingtinggi, Minggu (3/12/2017).
  1. Longsor potensi sedang:

 

  1. Longsor potensi tinggi:

Sumber: BBKMG Wilayah 1 Medan)

Exit mobile version