Site icon SumutPos

Siswa SMK Sinar Husni Tewas Dilindas Kontainer

Foto: Raja/PM Jasad Faisal, siswa SMA Sinar Husni, saat masih berada di di Jalan Kl Yos Sudarso Km 6,8, Medan Deli, Rabu ( 4/3) sekira pukul 09.30 WIB.
Foto: Raja/PM
Jasad Faisal, siswa SMA Sinar Husni, saat masih berada di di Jalan Kl Yos Sudarso Km 6,8, Medan Deli, Rabu ( 4/3) sekira pukul 09.30 WIB.

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Niat Faisal (16) mengikuti ujian mid semester berakhir di liang lahat. Siswa kelas II SMK Sari Husni jurusan mesin itu tewas terlindas saat berusaha mendahului truk kontainer BK 9633 LK. Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Kl Yos Sudarso Km 6,8, Medan Deli, Rabu ( 4/3) sekira pukul 09.30 WIB.

Info dihimpun, sebelum kejadian Faisal berangkat dari rumahnya, Jalan Kawat VI Lk XI, Kel Tanjung Mulia, Medan Deli menuju ke sekolah mengendarai sepeda motor jenis bebek BK 5093 OT.

Karena takut telat, korban yang mengenakan seragam putih abu-abu tanpa mengenakan helm itu langsung menggenjot mesin sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Begitu tiba di lokasi, Faisal mencoba mendahului truk kontainer di depannya dari sebelah kiri.

Naas bagi Faisal, saat akan memotong stang sepeda motornya malah menyenggol gandengan truk. Setelah sempat oleng,korban dan sepeda motornya akhirnya terjatuh ke badan jalan hingga kepalanya terlindas ban belakang sebelah kiri truk.

Warga yang melihat kejadian sempat ingin menolong korban dengan menghentikan laju truk. Namun saat itu sopir truk berhasil melarikan diri. “Saat kejadian, kami sedang duduk-duduk, tiba-tiba kami mendengar suara minta tolong dari pengendara lain yang melihat kecelakaan itu. Korbannya tewas karena tergilas ban truk,” ucap warga sekitar bernama Sulaiman (35).

Setelah menghubungi polisi, warga pun menututp jenazah korban yang mengenaskan dengan koran. Setelah satu jam menanti, petugas lalulintas Polsek Medan Labuhan pun tiba di lokasi. Setelah melakukan oleh TKP serta meminta keterangan dari para saksi mata, polisi pun memboyong jenazah korban ke RSUD dr Pringadi Medan menggunakan mobil patroli.

Foto: Raja/PM
Foto Faisal, siswa SMA Sinar Husni. Pelajar ini tewas tabarakan di Jalan Kl Yos Sudarso Km 6,8, Medan Deli, Rabu (4/3) sekira pukul 09.30 WIB.

Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan, Iptu SR Shite mengaku pihaknya masih menyelidiki kecelakaan itu. “Kita juga sedang mencari indentitas sopir truk yang berhasil kabur itu,” ucap Shite.

Untuk kepentingan penyelidikan,polisi juga sudah mengamankan barang bukti satu buah truk kontainer serta sepeda motor milik korban. “Kendaraan keduaanya kini sudah kita titipkan di gudang penyimpanan barang bukti yang berada di Kayu Putih,” tambah perwira berpangkat dua balok emas di pundaknya itu.

Saat ditemui di kamar mayat, kakak kandung korban bernama Zijah (26) mengatakan, adiknya berangkat dari rumah sekitar pukul 10.00 WIB. “Dia jam 10 pagi tadi pergi dari rumah karena dia mau ujian,” katanya sembari histeris meratapi jenazah korban.

Sebelum meregang nyawa, pada bulan Desember tahun lalu, korban juga pernah mengalami kecelakaan di daerah Kayu Putih Tanjung Mulia. “Padahal 3 bulan lalu sudah pernah kecelakaan sampai 4 jari kaki kanannya harus diamputasi,” kenangnya.

Semasa hidupnya, bungsu dari 8 bersaudara itu dikenal baik di keluarga maupun di lingkungan sekitar rumah.

Tapi belakangan ini korban jadi bandal dan sering mengganggu dirinya saat sedang santai di rumah. “Anaknya baik, rajin, suka bercanda, tapi beberapa minggu belakangan ni dia sering kali gangguin saya. Suka kali dia nyubitin dan mukulin saya, tapi cuma pelan aja dia gangguin saya. Sampai suamiku marah sama dia karena dia gangguin saya terus,” kata Zijah lagi.

Ditanya soal firasat buruk, dengan wajah sembab wanita yang baru 2 bulan menikah itu mengaku pernah bermimpi adiknya kecelakaan dan tewas. Akibat mimpi itu, dirinya sempat menyuruh ibunya melarang korban keluar rumah.

“Seminggu lalu saya ada mimpi adik saya tabrakan dan tewas. Kemudian saya langsung memberi tahukan mimpi saya ini sama mamak. Saya suruh mamak untuk melarang Faisal supaya tidak keluar rumah dulu,” tandasnya.

Abrianda (28) suami Zijah, mengatakan malam sebelum kejadian ia memiliki perasaan tak enak.

“Gak enak kali perasaanku tadi malam bang, bolak balik jalan ke dapur melewati pintu kamar korban, sampai di dapur gak tau mau ngapain, begitu seterusnya sampai jam 2 malam saya baru bisa tidur,” jelasnya. Pria berbadan tambun ini mengatakan jenazah korban akan dibawa ke rumah duka, dan akan dikebumikan setelah ayah korban (mertuanya-red) yang bekerja di Pekanbaru pulang. (cr-2/mag-3/deo)

Exit mobile version