Site icon SumutPos

Server Komputer UN di SMAN 1 Error, Eldin Tegang

Foto: Wiwin/PM Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016). Server komputer sempat error, membuat UN berbasis komputer di SMA ini sempat terganggu.
Foto: Wiwin/PM
Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016). Server komputer sempat error, membuat UN berbasis komputer di SMA ini sempat terganggu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SMAN 1 menjadi satu-satunya sekolah negeri di Kota Medan yang mendapat kesempatan menjalankan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer. Namun sayang, meski mengaku sudah melakukan persiapan yang matang, namun server di sana tetap saja eror, Senin (4/3). Suasana menjadi sedikit tegang saat pihak sekolah mengetahui kerusakan server itu di salah satu ruangan, saat melakukan pengecekan ulang sekitar pukul 06.30 WIB. Walikota Medan, Tengku Dzulmi Eldin pun ikut-ikutan tegang sesampainya di SMAN 1 sekira pukul 07.20 WIB.

Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1, Safrimi mengungkapkan pihaknya langsung menghubungi petugas teknisi. Meski ada server cadangan, petugas teknisi mengusahakan perbaikan dari server pusat. Padahal kata Safrimi, semua server dalam keadaan baik saat pihaknya melakukan pengecekkan ulang pada Minggu (3/4) sekira pukul 22.00 WIB.

“Begitu kita online ’kan enggak bisa. Satu ruangan saja yang error. Katanya, mereka (petugas teknisi) mengusahakan satu jam. Kalau enggak bisa, kita pakai server cadangan,” ujarnya kepada Eldin, sembari mengatakan ada lima ruangan ujian dan ruangan 2 adalah ruangan yang servernya rusak sekira pukul 08.45 WIB. Eldin pun terlihat bingung atas penyampaian Safrimi.

“Jadi servernya bagaimana. Udah di cek sebelumnya?” tanya Eldin. Barulah sekira pukul 08.55 WIB, Safrimi mengabarkan bahwa server di ruangan 2 sudah kembali normal. Jika hingga waktu berakhir dan server belum kembali menyala, Safrimi mengatakan pihaknya bisa mengikuti UNBK susulan. “Kalau tadi kita gagal, bisa ikut ujian susulan,” ujar Safrimi.

Safrimi mengaku sudah mempersiapkan semuanya sejak 6 bulan lalu. Namun errornya sistem memang tidak dapat dihindari. “Memang agak lama kita mempersiapkan semuanya. Agak kewalahan,” ujarnya.

Jika dilihat dari ketersediaan sarana pra sarananya, SMAN 1 terbilang belum benar-benar siap menghadapi UNBK. Pasalnya, SMAN 1 hanya memiliki 65 unit komputer untuk digunakan saat ujian oleh 557 siswa. Sehingga SMAN 1 terpaksa meminjam komputer dari SMAN 2, SMAN 7, dan SMAN 16, agar komputer di sana mencapai 192 unit ditambah cadangan 10 persen.

Foto: Wiwin/PM
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin memantau suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016). Server komputer sempat error, membuat UN berbasis komputer di SMA ini sempat terganggu.

Anggota DPR RI, Sofyan Tan yang ikut rombongan Pemrpovsu dan Pemko Medan memantau di SMAN 1, berjanji akan mengusulkan penambahan komputer. “Rugi kan kalau ada anggota DPR enggak bisa diperjuangkan,” ungkap Sofyan Tan.

Menghadapi UNBK yang memerlukan tenaga listrik, SMAN 1 pun menyiapkan 2 genset sebagai antisipasi jika ada pemadaman listrik. Namun begitu, Plt Gubernur Sumut (Gubsu), Tengku Ery Nuradi menyatakan sudah melakukan koordinasi dengan pihak PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik saat ujian berlangsung.

“Saya sudah koordinasi dengan PLN,” ujar Tengku Ery. Dijelaskan lebih lanjut oleh Tengku Ery, di Sumut ada sebanyak 400.088 siswa. Selain itu ada 99 sekolah di Sumut yang melakukan UNBK. “Kalau tahun lalu cuma 22 sekolah aja,” ujarnya. Pelaksanaan UNBK 2016 berlangsung hingga 12 April. Ujian dibagi 3 gelombang setiap harinya dengan mata pelajaran yang sama. Ada 6 mata pelajaran, untuk masing-masing jurusan siswa. Soal ujian pun dibagi sebanyak 5 paket.

MEDAN BELUM SIAP UNBK

Ketua Komisi B DPRD Medan, Surianto menilai jika Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) belum bisa diterapkan di Kota Medan. Pasalnya, dari 234 sekolah SMA sederajat, hanya 1 sekolah saja yang memiliki fasilitas komputer, yakni SMA Negeri 1 Medan. Dikatakannya, Pemko Medan seharusnya mempersiapkan sarana dan prasarana sebelum menerapkan ujian nasional berbasis komputer ini.

“Dari seluruh SMA Negeri, baru SMAN 1 Medan se-Kota Medan yang mulai menyelenggarakan UN online. Itu pun, unit komputer di SMAN 1 Medan belum memadai,” jelasnya usai memantau penyelenggaraan ujian online di hari pertama di SMAN 1 Medan, Senin (4/4). Lebih lanjut Surianto menambahkan, dari total 575 peserta UN online, SMAN 1 Medan hanya menyediakan 216 unit komputer. Akibatnya, SMAN 1 Medan harus membuat 3 gelombang UN online setiap harinya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Pemko Medan dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk menganggarkan biaya pembelian unit komputer, agar penyelenggaraan UN online di SMAN 1 Medan bisa berjalan dengan maksimal, tanpa ada pembagian gelombang. “Kalau bisa 1 gelombang saja, jangan 3 gelombang seperti ini. Makanya, Pemko harus menganggarkan anggaran untuk pembelian unit komputer. Tidak hanya untuk SMAN 1 tapi juga untuk SMA Negeri lainnya yang ada di Kota Medan,” sarannya.

Di sisi lain, Surianto mengaku siap menerima laporan dari masyarakat terkait beredarnya kunci jawaban UN. Karena persoalan beredarnya kunci jawaban UN ini selalu menghantui siswa setiap kali UN berlangsung. “Kalau masih ada kunci jawaban UN yang beredar, tolong laporkan kepada kami. Kami siap untuk menelusurinya dan ini bisa dilaporkan ke Polisi,” pungkasnya. (win/deo)

 

Exit mobile version