Site icon SumutPos

Berat Bayi Dempet Bertambah, Satu Jantung Lemah

Foto: Parlindungan Harahap/Sumut Pos
Bayi lahir di Sunggal Deliserdang, memiliki dua kepala, satu badan, dua lengan, dan dua kaki. Bayi tersebut kini dirawat intensif di Ruang Rawat Inap Anak dan Perinatologi Instalasi Rindu-B, RSUP H Adam Malik Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira datang dari tim dokter RSUP H Adam Malik Medan yang menangani bayi kembar siam asal Desa Sei Semayang, Sunggal, Deliserdang. Berat bayi kembar siam dengan satu badan, dua kepala, dua lengan, dan dua kaki itu bertambah selama mendapat perawatan di rumah sakit milik pemerintah pusat itu.

Menurut Kepala Tim Dokter yang menangani bayi kembar itu, Prof Dr Guslihan Dasa Tjipta SpA (K), berat bayi yang dilahirkan Desi Mayasari itu kini 3.710 gram atau naik 210 gram, di mana sebelumnya 3.500 gram. Meski demikian, gerakan bayi kembar siam itu masih kurang aktif.

Dikatakan Guslihan, bayi kembar siam itu masih merintih, kemampuan menghisap lemah dan ada sesak nafas yang disebabkan kelainan jantung. Namun, denyut jantung bayi kembar itu, stabil. “Tali pusat tampak kering. Begitu juga luka bekas operasi di anus cukup baik. Buang air besar dan kecil sudah normal,” ujar Guslihan di RSUP H Adam Malik Medan, Selasa (4/4) siang.

Dengan keadaan itu, dikatakan Guslihan pengobatan masih bersifat suportif. Di antaranya menjaga suhu tubuh agar tetap normal serta diberikan terapi oksigen melalui hidung. Dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, susu diberikan melalui pipa lambung sebanyak 2 hingga 3 cc setiap 2 jam dan memberikan antibiotik melalui infus.

“Bayi kembar ini memiliki dua jantung. Memang satu jantungnya normal, namun 1 jantung lagi ada kelainan kompleks. Ini yang kita jaga,” sambungnya.

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Seorang perawat RSUP Adam Malik memberi susu kepada bayi kembar siam dempet perut asal Asahan.

Sementara itu, berat badan bayi kembar siam dengan dada dan perut dempet asal Asahan, juga mengalami kenaikan. Berat badan bayi yang sudah diberi nama Fahira Afriza dan Sahira Afrizi itu, dari 4.200 gram menjadi 4.450 gram. Untuk kondisi dikatakan Guslihan, bayi kembar siam itu, menangis cukup kuat. Gerakannya juga aktif dan cukup kuat menghisap.

“Toleransi minum keduanya juga baik, diet susu atau awalnya susu formula saat ini sudah diberi ASI sebanyak 25 sampai 30 CC setiap 2 jam dan diberikan melalui mulut. Bahkan hari ini dietnya juga sudah ditingkatkan menjadi 30 sampai 35 CC, setiap 2 jam juga melalui mulut,” lanjut Guslihan.

Begitu juga dengan kondisi lainnya secara klinis seperti sistem pernafasan, jantung, saluran cerna dan temperatur, disebut Guslihan dalam kondisi stabil. Tali pusat juga sudah putus dan buang air kecil serta besar juga normal. Termasuk untuk darah, berdasar hasil pemeriksaan rutin juga normal dan tidak ada ditemukan pertumbuhan kuman.

Sekretaris Tim Dokter, dr Rizky Adriansyah SpA (K) menambahkan, kondisi bayi Fahira dan Sahira cukup stabil. Oleh karena itu, pemisahan dimungkinan dilakukan. Namun menurutnya tetap butuh waktu. Disebut Rizki, dihitung dengan berat badan ideal, usia dan tingkat kematangan. “Tapi kita akan rapat tim lagi kapan dilakukan pemisahan,” tandasnya. (ain/adz)

Exit mobile version