Site icon SumutPos

Dua Bupati Resmi Mendaftar ke Demokrat

Kalau pekan lalu Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumut kedatangan dua mantan jenderal bintang tiga yakni Letjen (Purn) AY Nasution dan Letjen (Purn) Cornel Simbolon yang secara resmi mengembalikan formulir, Senin (4/6), giliran dua kepala daerah yang datang mendaftar ke Kantor DPD Partai Demokrat di Jalan Multatituli.

Keduanya adalah Bupati Deliserdang Amri Tambunan dan Bupati Serdangbedagai (Sergai) HT Erry Nuradi. Amri Tambunan menyerahkan berkas pencalonan dirinya pada pukul 08.30 WIB, sedangkan HT Erry Nuradi datang bersama timnya sekitar pukul 16.00 WIB.

Dari 12 orang yang mengambil formulir Cagubsu di Partai Demokrat, tercatat tujuh nama sudah mengembalikan formulir alias resmi mendaftar ke partai berwarna kebesaran biru tersebut, yakni Sutan Bhatoegana, Letjen (Purn) Cornel Simbolon, Letjen (Purn) AY Nasution, Gus Irawan, Amri Tambunan, HT Milwan, dan HT Erry Nuradi.

“Pendaftaran akan ditutup Selasa (5/6) atau hari ini. Setelah itu seluruh berkas akan diserahkan ke tim survei DPP,” kata anggota Tim-9 DPD Partai Demokrat Sumut, Meilizar Latief.
Saat dikonfirmasi Sumut Pos seusai mendaftar di Kantor Sekretariat DPD I PDI-P Sumut di Jalan Hayam Wuruk, Senin (3/6) petang, Erry mengakui dirinya sudah secara resmi mendaftar ke Demokrat. “Ya, tadi sekitar pukul 16.00 WIB,” ujar lelaki berkumis ini.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Sumut, HT Milwan resmi mendaftar sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) 2013-2014 di partainya sendiri Sekretariat Kantor DPD I PD Sumut, Jalan Multatuli, Medan, Senin (4/6), pada sekira pukul 10.00 WIB. Datang menumpang Toyota Land Cruiser Prado dengan plat polisi BK 805 JK, Milwan diterima anggota tim-9 PD Sumut yakni, Tahan Manahan Panggabean, Hasbullah Hadi, Meilizar Latief, dan Arif Rahmansyah Marbun.

Seusai penyerahan berkas, Milwan meyakinkan, banyaknya kader Demokrat yang mendaftar sebagai Cagubsu bukan mengartikan adanya perpecahan di tubuh partai berlambang mercy tersebut.

Pasalnya proses yang dilakukan sekarang baru sebatas pejaringan bakal calon (balon). Belum tentu yang mendaftar akan memenuhi seluruh syarat yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

“Ibarat baju ya, ini kan masih ditumpuk-tumpuk. Belum dipilih juga. Seluruh pendaftar akan dibawa ke pusat untuk disurvei baru diserahkan kepada Jakarta. Ini masih berproses. Seluruh kader punya kans yang sama,” ungkapnya. Jika kelak DPP memutuskan siapa yang layak diusung, menurut Milwan, seluruh kader wajib mendukung keputusan tersebut tanpa terkecuali.

“Kita lihat saja siapa yang nanti ditetapkan pengurus pusat menjadi wakil partai di Pilgubsu tahun depan. Kalau saya, ya inginnya saya yang dipilih. Politik kita ini kan sepertinya gampang, kita bilang A tapi kalau Tuhan berkehendak lain ya, mana bisa diganggu gugat lagi,” dia menambahkan.

Milwan mengingatkan pada Pilgubsu 2008  Partai Demokrat justru mendukung Abdul Wahab Dalimunthe yang tadinya berasal dari partai lain. Mantan Bupati Labuhanbatu itu juga menolak sinyalemen yang mengatakan partainya sebetulnya sudah punya nama Cagubsu.

Sejauh ini, lanjut dia, belum ada nama yang mendaftar ke Demokrat yang telah mengantongi restu dari Presiden SBY selaku pimpinan Dewan Pembina Partai Demokrat.

“Bila ada yang mengklaim sudah dapat restu dari ketua Dewan Pembina, itu omong kosong. Saya yakin seluruh calon yang mendaftar ke partai ini punya peluang dan kemungkinan sama sebagai Cagubsu,” tandasnya.

Disinggung adanya dua jenderal bintang tiga yang mendaftar ke Demokrat, yakni Letjen AY Nasution dan Letjen Cornel Simbolon, Milwan membantah Demokrat condong mengusung Cagubsu dari TNI. Dia menegaskan Demokrat tak ada kebijakan khusus untuk mengistimewakan Cagubsu dari purnawirawan jenderal.

“Tak ada kecenderungan kepada sosok TNI. Siapapun terbuka mendaftar. Mantan anggota TNI, pensiunan PNS, atau kalangan pengusaha peluangnya sama,” tuturnya. Ditanya peluangnya, Milwan mengaku optimistis diusung Demokrat di Pilgubsu tahun depan.

“Masalah optimistis itu, saya berjuang itu diawali optimisme. Jika tidak terpilih harus berjiwa besar dan loyal kepada partai,” tukasnya. Ketika ditanyakan kasus korupsi Rp30 miliar yang membelitnya saat menjadi orang nomor satu di Kabupaten Labuhanbatu, Milwan membantah. Dia mengatakan dirinya adalah sosok yang bersih dan tak punya kasus hukum. ‘’Tak benar itu. Saya tak punya masalah korupsi,” tukasnya. (ari)

Exit mobile version