Site icon SumutPos

Fasilitas Lengkap, RSUD H Bachtiar Djafar Siap Beroperasi November 2022

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan, RSUD Tipe C Medan Labuhan yang kini telah berganti nama menjadi RSUD Bachtiar Djafar, memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap. Dengan begitu, RS milik Pemko Medan yang sempat tertunda pengoperasiannya itu akan segera beroperasi November mendatang.

Dirut RSUD H Bachtiar Djafar, Irliyan Saputra mengatakan, berbagai persiapan telah dilakukan menjelang beroperasinya RS Bachtiar Djafar. Diharapkan, RS tersebut dapat memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Medan, khususnya di Medan Utara.

Menurut Irliyan, RS tipe C di kawasan Medan Utara ini memang sangat representatif. Untuk itu, fasilitas kesehatan seperti instalasi gawat darurat (IGD) di RS Bachtiar Djafar juga telah siap beroperasi untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis.

“Fasilitas dan pelayanan kesehatan di rumah sakit (Bachtiar Djafar) ini cukup lengkap, diantaranya pelayanan IGD, Laboratorium, Radiologi, Apoteker, rawat jalan (poliklinik), rawat inap, ICU, NICU dan PICU, kamar bedah, serta ruang bersalin,” ucap Irliyan, Jumat (5/8/2022).

Disebutkan Irliyan, untuk jumlah kamar dan tempat tidur, RSUD H Bachtiar Djafar yang berlantai 7 itu juga telah memiliki 44 kamar dan 108 tempat tidur yang terdiri dari kamar VIP, kelas I, kelas II, kelas III, serta kamar isolasi.

Selain itu, jumlah tenaga kesehatan di RS tersebut juga diklaim cukup mumpuni, khususnya dokter yang profesional di bidangnya. Oleh karenanya, Irliyan menilai RS Bachtiar Djafar telah siap beroperasi. Bahkan rencananya pada bulan November 2022 ini, RS Bachtiar Djafar akan beroperasi yang ditandai dengan diresmikannya RS tersebut oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

“Persiapan lain yang kita lakukan adalah melakukan simulasi-simulasi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan, seperti simulasi di IGD, ICU, ruang rawat inap dan poliklinik. Selain itu kami juga mengirim tenaga kesehatan ke RSUD dr Pirngadi dan RS USU untuk mendapatkan transfer knowledge serta menggelar pelatihan di bidang kesehatan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan,” ujarnya.

Dijelaskan Irliyan, dalam mendukung dan mewujudkan program prioritas Bobby Nasution, setelah beroperasi, pihaknya juga akan menjalankan beberapa program yang telah dimiliki, diantaranya peningkatan SDM, khususnya Nakes. Salah satunya program operasi katarak, mengingat RS Bachtiar Djafar telah memiliki alat untuk operasi katarak berupa PICU.

“Program lainnya yang akan kita lakukan adalah memanfaatkan instalasi gizi yang dimiliki untuk menurunkan angka Stunting. Sebab di kawasan Medan Utara, angka Stunting cukup tinggi. Artinya kita memiliki ahli gizi yang cukup mumpuni, jadi sayang sekali jika tidak dimanfaatkan untuk penurunan angka prevalensi stunting sebagaimana program pak Bobby Nasution,” katanya.

Irliyan juga mengakui, meskipun belum beroperasi, namun dikarenakan sudah adanya aktifitas di dalam RS, saat ini tidak sedikit masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Akan tetapi, pihaknya memberikan informasi kepada masyarakat bahwa RS Bachtiar Djafar memang belum beroperasi sehingga belum dapat melayani masyarakat.

“Ini bukti bahwa RS ini sudah sangat dinantikan masyarakat di kawasan Medan Utara. Bukan hanya masyarakat, kami di sini juga berharap RS ini dapat segera bekerja guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” pungkasnya. (map/adz)

Exit mobile version