Site icon SumutPos

Namobintang jadi Agrowisata Tanpa Sepeser pun Dana APBD

Wali Kota medan menanam dan menyiram bibir pohon di kawasan TPA Namobintang. Pemko mengatakan akan menyulap Namobintang jadi kawasan agrowisata tanpa dana APBD.
Wali Kota medan menanam dan menyiram bibir pohon di kawasan TPA Namobintang. Pemko mengatakan akan menyulap Namobintang jadi kawasan agrowisata tanpa dana APBD.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan bertekad akan ‘menyulap’ bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Namobintang menjadi lokasi agrowisata, tanpa memakai alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, dana yang dihimpun guna menjadikan lokasi eks TPA tersebut melalui swadaya antar lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

“Kalaupun ada itu untuk persiapan akses jalan oleh Dinas Bina Marga. Selebihnya satu rupiah pun tak ada keluar (uang APBD) untuk menjadikan eks TPA Namobintang jadi kawasan agrowisata,” kata Akhyar kepada Sumut Pos, akhir pekan kemarin.

Apalagi lanjut Akhyar, musim penghujan saat sekarang ini sangat tepat bila dilakukan penanaman. Begitu juga dengan kondisi di lapangan, mayoritas sampah organik di Namobintang sudah menjadi kompos. “Tinggal yang sampah plastik, sebab puluhan tahun baru akan hancur. Jadi dibiarkan saja begitu karena akar akan mencari jalannya sendiri. Mudah-mudahan ada hasil bisa menjadi taman,” katanya.

Dia menjelaskan sampah organik yang sudah jadi kompos itu sampai hari ini masih dikelola oleh warga setempat, dan dijual sebagai penghasilan mereka. Menurutnya hal tersebut tidak akan memengaruhi bahkan mengganggu rencana Pemko Medan.

“Itu tidak mengganggu, biar saja mereka terus bekerja di sana. Yang tidak habis ini kan (sampah) plastik. Jadi saya katakan sekarang ini bukan waktunya untuk berteori. Tanaman diatas talang di sana saja bisa hidup kok. Apalagi akar tanaman bisa mencari jalannya sendiri. Yang penting ditanaman saja. Mungkin dari 10 ribu tanaman yang kita tanam, hidup lima ribu berarti lebihnya bisa disisip. Jadi jangan berteori-teori lagi,” tegas mantan anggota DPRD Medan itu.

Untuk itu Akhyar menginstruksikan kepada seluruh SKPD terkait agar bergotong royong pada hari ini, sesuai kesepakatan rapat koordinasi terakhir menyangkut rencana tersebut. “Jadi ini riil tidak pakai APBD. Kami akan swadayakan, bergotong-royong Sabtu (hari ini, Red),” katanya.

RTH
Disamping ‘menyulap’ kawasan tersebut menjadi agrowisata, Akhyar menegaskan eks TPA Namobintang ke depan bisa memiliki manfaat sebagai ruang terbuka hijau (RTH), serta keberadaannya dapat mendukung pengembangan pariwisata di Kota Medan.

Akhyar menyebut meski secara yuridis daerah itu masuk kawasan Deliserdang, tetapi tanah seluas 16 hektar tersebut merupakan milik Pemko Medan. “Jadi tidak ada salahnya kan kita manfaatkan,” sebutnya.

Diketahui, bekas TPA sampah Namobintang yang terletak di Jalan Djamin Ginting kilometer 14, beroperasi sejak Juli 1984 dengan lahan seluas 16 hektar. Namun TPA ini telah ditutup berdasarkan Keputusan Wali Kota Medan No.658.1/317.K/III/2013 tanggal 19 Februari 2013. Saat ini Pemko Medan tinggal memiliki satu TPA yakni TPA Terjun, Marelan, dengan luas 14 hektar yang mulai beroperasi sejak Januari 1984 sampai sekarang.

Sementara itu, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Wakil Wali Kota Akhyar Nasution bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Medan, memimpin langsung penanaman massal yang melibatkan seluruh jajaran SKPD Pemko Medan, di eks TPA Namobintang, Sabtu (3/9).

Ada 19 jenis bibit tanaman buah yang ditanam, diantaranya jambu air, jambu bol, rambutan, manggis, sirsak, namnam, duku, durian, belimbing serta aneka jenis mangga, nangka serta cempedak. Setelah penanaman bibit buah ini dilakukan, SKPD terkait akan melakukan perawatan agar bibit buah yang ditanam akan tumbuh, berkembang dan berbuah. Selanjutnya lahan akan dipagar dengan menggunakan tanaman mahoni. Untuk pembangunan fisik bangunan, direncanakan setelah seluruh bibit tanaman buah yang ditanam besar dan berbuah. “Saya mengajak semua elemen masyarakat dapat bergabung untuk berperan aktif menjadikan lahan bekas tempat pembuangan sampah ini menjadi lahan yang hijau. Di samping menjadi Taman Agrowisata, kawasan ini akan kita jadikan sebagai hutan kota sehingga bermanfaat bagi kita semua. Tempat ini akan menjadi Taman Agrowisata pertama di Kota Medan, Insya Allah nantinya akan menjadi tempat wisata kebanggaan Kota Medan,” kata Eldin.

Eldin menghimbau masyarakat terutama yang bermukim di sektar TPA Namobintang agar benar-benar menjaga dan merawat seluruh bibit tanaman buah yang baru ditanam tersebut. Jika mendapat dukungan penuh masyarakat, Eldin optimis Taman Agrowisata secepatnya terwujud.

Kadis Kebersihan Kota Medan, Endar Sutan Lubis menjelaskan, konsep Taman Agrowisata ini nantinya tidak hanya sebagai kebun buah, tetapi juga tempat rekreasi keluarga sekaligus lokasi bermain dan berolahraga. Dia berharap Taman Agrowisata akan menjadi tempat wisata yang laik dan representatif bagi warga Kota Medan.

“Malah saya punya rencana ingin menjadikan Taman Agrowisata ini menjadi taman burung seperti yang ada di Singapura. Saya yakin taman burung ini akan membuat Taman Agrowisata ini semakin menarik lagi. Rencana ini akan saya sampaikan, semoga pak wali menyetujuinya,” katanya. (prn/ije)

Exit mobile version