Site icon SumutPos

Pembangunan Tol Medan-Binjai Seksi I Sebabkan Banjir, PT HKI Harus Tanggung Jawab

BANJIR: Seorang nenek terbaring di atas tempat tidurnya dengan kondisi lantai kamar terendam air (foto atas). Kanan, rumah warga terendam air. Hal ini akibat proyek pembangunan Tol Seksi I Medan – Binjai yang menimbun pembuangan air milik warga sekitar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), sebagai pe-laksana proyek diminta bertanggung jawab atas penimbunan saluran air milik warga pada proyek pembangunan tol Seksi I Medan-Binjai sepanjang 6,7 KM. Penimbunan itu menyebabkan pemukiman warga di Gang Padi, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Medan Deli jadi terendam banjir saat hujann

“Harus bertanggung jawab kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut, jangan lepas tangan. Kita akan kawal dan warga yang merasa dirugikan silahkan laporkan kepada kami agar nantinya difasilitasi untuk menyelesaikan persoalan,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Medan, Abdul Rani saat diminta tanggapan kepada Sumut Pos, Rabu (4/9).

Diutarakan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, pelaksana proyek harus segera mencari solusinya agar pemukiman warga tidak banjir lagi ketika hujan turun. Salah satunya, bisa membangun atau membuat saluran air sementara.

“Walaupun proyek itu diperuntukkan untuk pembangunan jalan tol dan dibiayai negara, jangan sampai membebani masyarakat dan berdampak buruk. Makanya, kita minta segera dicarikan solusi salah satunya bisa dibangun saluran air yang baru,” tegas Abdul Rani.

Menurut dia, dibangunnya saluran air baru karena pengakuan warga pembangunan proyek tersebut menutup aliran air yang ada lantaran ditimbun. Akibatnya, ketika hujan turun apalagi deras maka airnya tidak mengalir dan menggenangi rumah penduduk. “Mereka (kontraktor) seharusnya sudah tahu dampak yang ditimbulkan bagi warga sekitar ketika ditimbun, sehingga tidak merugikan dan mengganggu aktivitas penduduk,” pungkas dia.

Sebelumnya, seorang warga bernama S Rajagukguk mengaku, ada puluhan rumah warga di sekitar proyek tol di Tanjung Mulia Hilir yang terendam banjir. Sebab, areal pembuangan air telah ditutup akibat proyek itu, sehingga masyarakat yang menetap di sekitar proyek itu terkena imbas saat hujan.

Bahkan, S Rajagukguk mengaku sudah pernah melaporkan ke PT HKI terkait hal itu. Namun terkesan tidak tanggapan. Padahal, sebelum proyek itu terlaksana, air selama ini mengalir ke pinggiran tol. Namun, setelah penimbunan di areal proyek tol, setiap hujan air mengalir ke pemukiman masyarakat. Harusnya, pelaksana proyek membuat saluran air baru, agar masyarakat tidak kebanjiran.

Sementara PT HK, Mawardi dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mendengar keluhan dari masyarakat. Ia telah memerintahkan pelaksanaan proyek melalui anak perusahaannya PT HKI untun respon terhadap keluhan masyarakat.

“Kemarin petugas di lapangan sudah kita perintahkan untuk mengecek banjir yang dikeluhkan masyarakat. Kita juga tidak ingin proyek itu memberikan dampak buruk di masyarakat, kalau sudah begini akan turun ke lapangan agat mencari solusi yang dikeluhkan masyarakat,” pungkasnya. (ris/ila)

Exit mobile version