Site icon SumutPos

Dua Hari Hanyut, Pembantu Nazir Ditemukan Tewas

Foto: Fran/Metro Asahan/SAMG
Tim SAR mengangkut jenazah pembantgu Nazir, yang hanyut di Sungai Silau Asahan sejak Jumat (3/3/2017) dan ditemukan Minggu (5/3/2017).

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Korban hanyut di aliran Sungai Silau, lingkungan II Sei Kopas, Kisaran, tepatnya di Gang Badak, Jumat (3/3) lalu ditemukan di kawasan Sungai Silau 500 meter dari lokasi hanyut, tepatnya di belakang Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang Kisaran, Minggu (5/3) pukul 08.00 Wib.

Korban bernama Ardiansyah (25), warga Simpang Garuda Kelurahan Siumbut Umbut Baru, Kisaran.

Informasi dihimpun, korban Ardiansyah baru selesai menyelesaikan pekerjaannya membentangkan sajadah serta membersihkan Masjid Al-Husna untuk persiapan salat Jumat (3/3). Korban langsung menuju Sungai Silau di Jalan Sei Piasa. Ardiansyah sempat ditegur Najir Masjid Al-Husna, Ponimin yang kebetulan bertemu dengan korban yang hendak mandi ke Sungai Silau. Saat itu Ponimin menanya Ardi hendak kemana dan dijawab Ardiansyah hendak mandi ke sungai.

Mendengar itu Ponimin menasehati Ardiansyah agar berhati-hati karena air Sungai Silau sedang banjir. Namun Ardiansyah tetap menuju ke Sungai Silau yang berada di Jalan Sei Piasa.

Sebelum ke bibir Sungai Piasa, Ardiansyah sempat bertemu dengan tiga warga, Budi, Ireng dan Manik, yang juga bermaksud mandi yang kebetulan rumah mereka dekat dengan Sungai Si Piasa. Namun, karena air sungai lagi naik dan arus yang deras, Ireng dan Manik mengurungkan niatnya untuk mandi ke Sungai Piasa, sementara Budi masih berada di pinggir sungai.

Keterangan Budi, pada saat itu melihat langsung kronologis kejadian Ardiansyah terjun ke Sungai Piasa. Ia melihat Ardiansyah membuka jeket warna putih miliknya yang terlebih dahulu mencuci kakinya dan sesaat kemudian lalu terjun ke Sungai Silau itu lalu terseret arus.

“Saat itu posisi saya dengan Ardi saat itu lebih kurang sekira 5 sampai 6 meter, dimana sebelum Ardi mencuci kakinya terlebih dahulu lalu terjun ke sungai, dimana air lagi naik dengan arusnya yang cukup deras,” kata Budi.

Menurut Budi, saat Ardi sudah terjun ke sungai tangannya terlihat menggapai-gapai seolah dia tidak pandai berenang, namun dia tidak dapat berbuat apa-apa menolongnya sendirian. “Arus sungai cukup deras, bahkan tangan Ardi masih sempat saya lihat sejauh 10 meter dari saat dia terjun,” terangnya.

Haris (55), warga Lingkungan IV Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Kisaran Barat menuturkan, warga sudah 2 hari mencari korban Ardiansyah dibantu Tim SAR Asahan. Setelah menyisir Sungai Asahan, warga melihat ada mayat yang sudah mengapung. Tim SAR pun mendekati mayat tersebut dan membawa mayat tersebut ke pinggir sungai.

Humas Basarnas Tanjung Balai, Rian Siregar mengatakan, pihaknya bersama Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asahan berhasil menemukan jasad pria lajang yang dilaporkan hilang terseret arus sungai silau, Jumat (3/3).

Posisi jasad Ardiansyah ditemukan dalam posisi telungkup di pinggir sungai lebih kurang 500 meter dari lokasi dimana korban dinyatakan hilang.

Pantauan wartawan,Tim SAR Asahan sebanyak 10 orang dengan menggunakan perahu karet sebanyak 2 unit dibantu masyarakat dan keluarga  berusaha mencari korban. Akhirnya masyarakat lingkungan IV Kelurahan Tebing Kisaran menemukan korban terdampar di beting di aliran sungai silau dan kondisi mayat sudah membengkak dan telungkup,jasad korban langsung dievakuasi dan atas permintaan pihak keluarga maka tidak dilakukan visum,langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk urusan pemakaman. (ran/smg)

Exit mobile version