Site icon SumutPos

Dua Pejabat Pertamina Saling Bantah

Pembatasan Pasokan BBM Dituding Penyebab Kelangkaan

MEDAN-Dugaan ‘permainan’ di balik permasalahan kelangkaan BBM sebulan terakhir, PT Pertamina mengaku pihaknya hanya merupakan pelaksana penyedia BBM yang kuotanya diatur pemerintah.

“Kita tidak membatasi atau mengurangi kuota BBM untuk masing-masing SPBU. Yang kami lakukan adalah menghentikan pendistribusian BBM terhadap SPBU yang kedapatan melakukan kesalahan,” ungkap External Relation Pertamina Region I Sumbagut Fitri Erika, Selasa (5/7).

Keterangan Erika ini malah membantah keterangan General Manager Fuel Retail Marketing (FRM) Region I Sumbagut PT Pertamina Gandhi Sriwidodo sehai sebelumnya. Menurut Gandhi dalam rapat dengar pendapat dengan DPRD Sumut, kemungkinan penyebab kelangkaan BBM tersebut adalah tak lagi dipasoknya BBM kepada 14 SPBU di Sumut. “Selain itu, banyak masyarakat yang tak berhak mendapatkan BBM Subsidi namun turut serta menikmatinya.
Menurut Erika, adanya tudingan atau indikasi pihak PT Pertamina melakukan pengurangan kuota pada sejumlah SPBU di Sumut merupakan isapan jempol semata. “Itu di luar kewenangan PT Pertamina,” tegasnya.

Malah, lanjutnya, setelah melakukan kunjungan ke Komisi B DPRD Sumut pada Senin (4/7) lalu, pihaknya berharap ada kerjasama dengan pihak yang berkompeten untuk memohon kepada pemerintah dalam menaikkan kuota BBM pada tahun anggaran berikutnya.

Dalam mengatasi kelangkaan BBM tersebut, pihak PT Pertamina juga sudah melakukan pelonggaran-pelonggaran terhadap peraturan yang sebelumnya sangat diketatkan. “Sebenarnya masalahnya adalah kurangnya kuota dari pemerintah untuk BBM Subsidi ini. Kita melihat sebulan terakhir ini juga masyarakat memang sedang menghadapi musim libur. Dengan demikian aktivitas semakin meningkat yang menyebabkan kebutuhan BBM juga semakin tinggi. Sisi ini juga menjadi perhatian bagi kita,” katanya.

Untuk masa Januari hingga Juni 2011 ini, secara berturut PT Pertamina juga sudah terus melakukan penambahan kuota yang merupakan instruksi dari pemerintah.

Untuk Januari kuota yang seharusnya dikeluarkan di Sumut adalah sejumlah 112.638 (dalam kilo liter, red) sementara realisasinya 118.109. Februari kuotanya 101.737 realisasinya 108.191. Maret kuotanya 112.638 realisasinya 120.953. April kuotanya 109.004 realisasinya 116.848. Mei kuotanya 112.638 realisasinya 121.461. dan Juni kuotanya 109.004 realisasinya 119.277.

Ini membuktikan PT Pertamina sama sekali tak melakukan pengurangan kuota BBM untuk sejumlah SPBU.
Erika juga sempat menjelaskan, kemungkinan adanya indikasi ‘permainan’ dalam kelangkaan BBM ini tak mungkin terjadi. “Ada mekanisme yang jelas dalam penyaluran BBM ke SPBU. Mekanisme ini sangat mendukung untuk tidak terjadi permainan dalam penyaluran BBM ke SPBU di Sumut,” katanya.
Diantaranya, mekanisme itu yakni BBM dipesan melalui pembayaran di bank, selanjutnya Depo menurunkan armada truk tangki untuk menyalurkan BBM, pihak PT Pertamina memiliki GPS di tiap armada truk tangki, adanya segel di tangki dan adanya penjadwalan yang acak terhadap penyaluran BBM ke SPBU melalui armada truk tangki, rute, daerah dan antrean. (saz)

Exit mobile version