Site icon SumutPos

Anggaran Besar Hasilnya Nihil

Perbaikan Drainase dan Pengaspalan Pilih Kasih

MEDAN- Proyek pemeliharaan jalan dan drainase yang menelan anggaran sebesar Rp300 miliar lebih pada APBD Kota Medan 2011, dinilai tidak tepat sasaran dan terkesan amburadul. Pasalnya, masih banyak jalan-jalan khususnya di pinggiran Kota Medan yang mengalami kerusakan, tidak tersentuh perbaikan.

Sementara, jalan yang kondisinya masih mulus, kembali mendapat perbaikan.

“Banyak jalan yang rusak terutama di pinggiran Kota Medan, belum tersentuh perbaikan. Ini merupakan fakta yang tak terbantahkan. Jadi, Dinas Bina Marga jangan berpusat untuk rehabilitasi di dalam Kota Medan saja,” kata Ketua Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangunsong, kemarin.

Menurut Parlaungan, proyek pemeliharaan jalan yang dikerjakan Dinas Bina Marga terindikasi tidak tepat sasaran.
“Anggaran sangat besar, tetapi hasilnya jauh dari harapan. Khususnya jalan di pinggiran Kota Medan yang kondisinya rusak berat, kenapa belum tersentuh?” ucapnya.

Harusnya, kata Parlaungan, dengan alokasi anggaran yang cukup besar, Dinas Bina Marga bisa lebih memprioritaskan perbaikan jalan-jalan yang rusak, khususnya di pinggiran Kota Medan.  “Kita meminta Dinas Bina Marga untuk mengaspal kembali jalan-jalan yang rusak tersebut, jangan ada terkesan pilih kasih,” katanya.

Parlaungan menyarankan kepada Wali Kota Medan Rahudman agar segera merombak pegawai yang ada di Dinas Bina Marga. “Perlu dipilih orang-orang yang bisa dan tangguh dilandasi dengan keinginan kuat untuk membangun Kota Medan,” katanya.

Menurutnya, kondisi perawatan drainase juga tak jauh beda dengan perbaikan jalan. Pasalnya, masih banyak drainase yang tersumbat dan dangkal, belum mendapat prioritas dari Dinas Bina Marga. Karenanya, Parlaungan menyarankan agar Dinas Bina Marga bekerja berdasarkan skala prioritas yang ada dan mengutamakan daerah-daerah pinggiran yang belum tersentuh pembangunan.

Hal senada disampaikan Sekretaris Komisi D DPRD Kota Medan Muslim Maksum. Politisi PKS ini menuturkan, Dinas Bina Marga harus proaktif dan serius terhadap masalah proyek pengaspalan jalan dan drainase. “Dinas Bina Marga harus lebih serius untuk segera memperbaiki, karena anggarannya dimasukkan ke dalam APBD cukup besar. Jadi harus proaktif, jangan tebang pilih dalam pengerjaan suatu proyek apalagi mencari keuntungan dari proyek itu,” kata Muslim.

Sementara itu, sejumlah warga mengeluh karena bekas galian drainase masih menumpuk di depan rumah mereka. Karenanya, mereka harus mencium aroma tak sedap dari tumpukan lumpur drainase tersebut.

Kondisi ini terlihat di sejumlah lokasi seperti di Jalan Bromo, Jalan Karang Sari, Avros dan Raden Saleh. Lumpur, sampah serta tanah dan bebatauan yang digali para pekerja terlihat dibiarkan saja hingga menggunung di pinggir jalan.
“Bekas korekan parit ini sudah ada sejak sebelum puasa. Sampai sekarang belum juga diangkut,” ujar Heru, warga Jalan Bromo, Medan Area, Jum’at (5/8) siang.

Menurutnya, warga sangat mendukung upaya Pemko Medan melakukan penggalian drainase sebagai salah satu upaya mengatasi banjir. Namun, jangan sampai untuk mengatasi satu masalah, muncul masalah baru. (adl)

Exit mobile version