Site icon SumutPos

Polisi Incar Tempat Berkumpul Tengah Malam

28 Anggota Geng  Motor Dilepas

MEDAN- Pasca ditangkapnya 30 orang pemuda yang diduga anggota geng motor di tiga tempat di wilayah hukum Polsek Medan Sunggal, akhirnya sebanyak 28 orang itu dipulangkan ke orangtuanya karena tak terbukti bertindak kriminal.

Demikian disampaikan Kapolsekta Medan Sunggal, AKP Budi Hendrawan  saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (5/9). Menurutnya, ke 28 orang itu dibebaskan karena sudah melalui pemeriksaan aparat kepolisian dan telah dinyatakan tak melanggar tindakan apapun.

Budi menyebutkan, dari 30 orang yang diamankan itu, ada dua yang terpaksa ditahan yakni Ade Irawan (16) dan Muhammad Rafi (16) warga Jalan Kasuari Medan. Keduanya ditahan karena terlibat pencurian sepeda motor sesuai laporan korban yang diterima di Mapolsekta Medan Sunggal.

“Setelah diperiksa Minggu (4/9) kemarin, 28 pemuda dikembalikan kepada orang tuanya untuk dilakukan pembinaan, kami berpesan orang tua pemuda tersebut jangan memberi izin kembali anak-anak itu keluar, apa lagi mengumpul di atas pukul 24.00 WIB,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan pemberantasan geng motor di wilayah Polsek Medan Sunggal terus dilakukan lebih selektif, khususnya mendatangi setiap gerombolan pemuda yang mengendarai sepeda motor di sejumlah tempat berkumpulan pemuda.

“Kami tetap melakukan secara selektif lagi terhadap gerombolan pemuda pengendara sepeda motor di wilayah hukum kami, kemudian Polsek Medan Sunggal akan bekerja sama dengan Polresta Medan membentuk tim,” tambahnya.
Sementara itu, Polresta Medan sudah memegang identitas kelompok geng motor yakni  40 kelompok geng motor  yang diketahui di Kota Medan, dan geng motor yang sering membuat kerusuhan dan membuat resah masyarakat adalah Esto, RNR07, KPN (Kami Punya Nyali) dan JPM (Jaringan Penyikut Malaikat).

Dari kelompok geng motor yang selalu membuat onar KPN yang menguasai Kota Medan. Diketahui ketuanya seorang mahasiswa berinisial D. Untuk mengantisipasinya, geng motor yang cukup meresahkan itu, Polresta Medan bekerja sama dengan DPRD Medan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan Kopertis karena melibatkan mahasiswa.
Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga mengimbau orang tua harus berperan aktif mengawasi anaknya dan memperhatikan tingkah lakunya. “Lebih baik anak-anak itu bergabung ke IMI, dan saya akan memfasilitasinya,” tambahnya. (mag-7)

Exit mobile version