Site icon SumutPos

Karutan Keberatan Biaya Rp300 Juta

Anggota Brimob Dianiaya Sipir

MEDAN-Kepala Rutan (Karutan) Kelas I Tajung Gusta Medan, Tonny Nainggolan mengatakan berupaya membantu biaya korban. “Itulah yang sedang kita musyawarahkan dengan para pelaku dan kawan-kawan di rutan,” jelasnya.

“Yang jelas akan kita bantu sebisa mungkin dan sekuat tenaga,” sambungnya.

Menurutnya, rutan keberatan dengan jumlah biaya perobatan korban hingga Rp300 juta. Alasannya, katanya, rutan membawa korban ke RSU Bina Kasih sebagai rumah sakit rujukan dari rutan, namun keluarga Briptu Nimrod Sitorus meminta dipindahkan ke RSU Colombia Asia Medan.
Seperti diberitakan, anggota Brimob Polres Siantar, Briptu Nimrod Sitorus yang dianiaya sipir Rutan Klas I Tanjung Gusta masih koma di Lantai II Rumah Sakit Colombia Asia.

Saat dijenguk wartawan Sumut Pos, di mulut anggota Brimob yang terganjal kasus judi itu masih terpasang selang. Sesekali ia membuka matanya dan hanya melihat istrinya Trisna boru Ginting, yang berada di sebelahnya. Menurut Trisna boru Ginting, suaminya masih sulit berbicara dan masih hilang ingatan.

“Saya saja tidak dikenalinya,” kata ibu tiga anak itu. Menurutnya, suaminya sudah dirawat di RS Colombia Asia sejak Senin (26/3), setelah sebelumnya dirawat di RS Bina Kasih Sunggal.

“Saat dibawa dari RS Bina Kasih ke RS Colombia Asia, dia mengalami luka memar pada bagian kepala, mata, mulut dan dada. Karena di RS Bina Kasih nggak memadai, makanya di pindahkan ke RS Colombia Asia,” sebutnya.

Selama dirawat di RS Colombia Asia, suaminya sudah dioperasi sekali. Tengkorak kepala suaminya mengalami pembengkakkan dan ada tulang tengkorak kepalanya dipotong oleh dokter. Rencananya, katanya, bulan depan tulang tengkorak kepala suaminya akan dioperasi lagi.
Saat ini, sambungnya, untuk biaya perobatan suaminya selama dirawat di RS Colombia Asia Medan sudah mencapai Rp300 juta. Sedangkan biaya perobatan yang diber Lapas Tanjung Gusta Rp70 juta.

“Saat ini saya bingung biaya mencari tambahan soalnya rumah sakit sudah menangih biaya perobatannya. Saya hanya ibu rumah tangga dan hanya makan gaji suami saya, sampai saya tua pun mungkin tidak bisa ngumpulkan uang sebanyak Rp300 juta,” ucapnya.
Rencananya dalam waktu dekat ini dirinya berencana ke LBH untuk meminta bantuan hukum atas kasus yang dialami suaminya.
Dia menceritakan, suaminya ditahan di Tanjung Gusta November 2011, terkait kasus judi. (gus/rud)

Exit mobile version