Site icon SumutPos

Caleg Pan Dianiaya di Panggung Kampanye

Laporan: MUHAMMAD IDRIS

Keasyikan Nur Asiyah Tanjung (43) bernyanyi di panggung kampanye Partai Amanat Nasional (PAN) mendadak terhenti. Caleg PAN untuk DPRD Medan itu tak bisa berkata-kata. Di hadapan ribuan kader dan simpatisan, dia dianiaya Ana (47) istri anggota DPRD Sumut dari fraksi PAN.

Nur Asiyah Tanjung, Caleg PAN

Pada kampanye akbar yang digelar di Lapangan Gajah Mada Medan, Sabtu (5/4) lalu itu, wajahnya disiram saus cabai oleh Ana. Bak tak puas, istri Anggota DPRD Sumut Parluhutan Siregar itupun mencakar pipi sebelah kanan Nur.

Kejadian bermula saat Nur yang juga Caleg DPRD Medan Dapil I, sedang melakukan kampanye bersama caleg lainnya, kader, dan simpatisan PAN di Lapangan Gajah Mada.

Saat itu, Nur bersama caleg lainnya sedang bernyanyi di atas panggung. Namun, tiba-tiba entah bagaimana caranya, Ana menerobos dan naik ke panggung. Tak perlu lama, Ana langsung mendekati Nur. Tanpa basa-basi dia menyiram wajah Nur dengan saus cabai botolan yang sudah dipersiapkan. Bukan itu saja, Ana juga mencakar wajah Nur.

Akibat serangan mendadak itu, Nur terkejut dan kesakitan. Selain mengalami luka cakar, mata Nur juga terkena siraman saus. Dalam suasana tidak menentu itu, seorang kader partai menolong Nur dengan cara membasuh wajah korban dengan air bersih sehingga matanya normal kembali. Sementara Ana langsung diamankan caleg dan kader partai lainnya. Dia pun digiring turun dari panggung.

Kisruh tak selesai di panggung saja. Ketika kampanye usai, Nur dan suaminya yang hendak mengambil sepeda motor kembali bertemu Ana. “Mau apa kau, nggak beraninya kau di sini,” kata Ana menantang.

Nur dan suami tak melawan dan membiarkan saja tingkah Ana. Keduanya memilih ke Polsek Medan Timur untuk membuat laporan pengaduan. Ka SPK Aiptu T Hutapea menerima laporan itu dengan bukti lapor bernomor LP/402/IV/14/resta Medan/Sektor Polsek Medan Timur, tertanggal 5 April 2014.

Sebelum pengaduan diterima polisi, Nur dianjurkan petugas SPK Polsek Medan Timur untuk visum. “Saya tidak tahu, kenapa dia (Ana) menyerang dan menganiaya saya saat kampanye. Masa seperti itu tindakan istri seorang wakil rakyat. Tindakan ini jelas memalukan partai,” ujar Nur saat dikonfirmasi, Minggu (6/4).

Nur mengaku sebelumnya tidak ada pertengkaran dengan Ana karena mereka juga jarang bertemu. “Saya dan Ana tidak ada masalah, apalagi hubungan kerja antara aku dan suaminya juga baik. Saya juga heran mengapa dia melakukan itu kepadaku. Mungkin dia terlalu mendengarkan cakap orang sehingga melakukan itu. Sewaktu kejadian, Parluhutan tidak berada di tempat,” tambahnya.

Diduga karena Cemburu

Kanit Reskrim Medan Timur, AKP Syaifurrahman, mengatakan motif pelaku masih didalami karena saat ini baru korban yang dimintai keterangan. Disinggung apakah penganiayaan tersebut dipicu api cemburu lantaran suami pelaku sebagai tandem korban di parpol, Syaifurrahman belum bisa memastikan.

“Kita belum sampai ke sana. Rencananya besok (hari ini, Red) pelaku akan diminta keterangannya,” kata Syaifurahman saat dihubungi Sumut Pos, Minggu (6/4) malam.

Sementara itu, Parluhutan Siregar yang dihubungi Sumut Pos melalui ponselnya ternyata tidak aktif. Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari terlapor maupun suami terlapor. Namun, Ketua DPD PAN Kota Medan Ahmad Arif yang turut hadir dalam kampanye akbar PAN di Lapangan Gajah Mada Medan tersebut tak membantah ada kejadian konyol tersebut. Bahkan Arif mengaku pakaian yang dikenakannya saat itu terkena percikan saus yang disemprotkan istri Parluhutan ke wajah Nur Asiyah Tanjung.

“Memang kemarin sempat ada insiden. Saya tak tahu persis kejadiannya seperti apa karena saya tak melihat langsung. Tapi, baju saya pun terkena saus itu,” kata Arif yang dikonfirmasi tadi malam.

Arif juga mengaku melihat ada luka cakaran dan lumuran saus di wajah Nur Asiyah. “Saya tanya juga, ada apa ini? Nur Asiyah bilang, ‘aku dicakar sama istri Luhut’(Parluhutan Siregar, Red),” ungkap Arif yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Medan ini.

Saat disinggung mengenai motifnya, apakah dilatarbelakangi cemburu, Arif mengaku tak tahu. “Kalau motifnya saya nggak tahu pasti. Tapi mungkin juga, karena ada anggota saya bilang, istri Parluhutan mungkin cemburu,” kata Arif lagi.

Namun begitu, Arif mengaku tak mau ikut campur dalam persoalan ini, karena ini merupakan persoalan pribadi antara Nur Asiyah dan istri Parluhutan Siregar. “Tak mungkin lah itu kita campuri,” pungkasnya. (adz/rbb)

Exit mobile version