Site icon SumutPos

Dirut Akui Satu Fak Kedokteran Masih Bermasalah dan Menunggak

MEDAN,SUMUTPOS.CO- Tertunggaknya biaya pembimbing dokter spesialis di RSUD dr Pirngadi Medan selama ini diyakini karena masih adanya sejumlah fakultas kedokteran yang belum membayar.

Rumah Sakit Pirngadi Medan

Hal ini disampaikan Dirut RSUD dr Pirngadi Medan, Amran Lubis saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (7/4).

“Jadi tidak benar jika honor pembimbing ini kita gunakan untuk membayar farmasi sebagaimana yang disebutkan. Tapi dari 4 fakultas kedokteran yang bekerja sama dengan Pirngadi, ada satu di antaranya yang masih bermasalah dan belum membayarkan kewajibannya, hal ini ikut berdampak terhadap tertunggaknya honor para pembimbing,”terang Amran.

Masih menurut Amran, untuk mensiasatinya, saat ini manajemen rumah sakit akan membayarkan honor sesuai yang ada.

“Kita akan memverifikasi dan amprahkan dahulu dana yang ada. Sisanya nanti kalau dilunasi oleh salah satu fakultas yang menunggak,”terangnya.

Disinggung mengenai hutang Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi sekitar Rp38 miliar kepada RS Pirngadi, Amran akui cukup mempengaruhi. Mengingat operasional rumah sakit berdasarkan dana dari BPJS dan pasien umum.

Namun dia yakin saat ini RSUD dr Pirngadi Medan belum begitu terkendala dan masih bisa melayani pasien.

Sebelumnya, sejumlah dokter spesialis menuntut pembayaran dana honor pembimbing yang tak kunjung dilunasi.

Sumber tersebut bahkan mengaku tunggakan rumah sakit mencapai 12 bulan. Bahkan berdasarkan pengakuannya, manajemen rumah sakit mengakui honor pembimbing digunakan untuk membiayai hutang farmasi agar rumah sakit bisa tetap beroperasi.

“Jadi kita pernah menuntut ke Kasubbag Keuangan Rustam. Dia mengaku anggaran itu untuk membayar utang farmasi rumah sakit,”ujar sumber yang enggan namanya disebutkan. (uma)

Exit mobile version