Site icon SumutPos

Puting Beliung Hantam 86 Rumah

Angin Berputar Selama Empat Puluh Menit

MEDAN- Angin puting beliung disertai hujan deras yang terjadi pada, Minggu (6/5) sekitar pukul 18.00 WIB mengakibatkan 50 rumah hancur. Sebelumnya, 36 rumah juga porak-poranda karena sebab yang sama. Total, ada 86 rumah yang hancur di empat desa di Kabupaten Deliserdang yang berdekatan Medan.

Dari informasi yang dihimpun Sumut Pos tadi malam, di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang ada 30 unit rumah dari dusun I-Vn
yang mengalami rusak. “Itu data yang masih kami terima dari setiap dusun,” kata Suprayanto, Kepala Desa Medan Krio di kediamannya Jalan Bengawan, Medan Sunggal.

Dijelaskannya, dari 30 unit rumah yang rusak terdiri dari 18 rumah yang parah dengan kondisi atap rumah terbang semua dan batu dinding rubuh. Sedangkan 12 unit rumah rusak lagi dengan kondisi rusak ringan. “Paling hanya  beberapa sengnya saja yang lepas, itupun masih data awal. Kita masih terus menunggu laporan dari setiap perwakilan dusun untuk melaporkan berapa unit rumah warga yang rusak,” ucapnya lagi.

Sedangkan di Dusun VIII, Desa Pujimulyo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, atau disebut dengan Kampung Karo sediktinya ada 20 unit rumah dan satu sekolah SD Tekad Mulia di Jalan Kompos, Desa Pujimulyo rusak parah.

Menurut informasi dari warga sekitar, ada 15 rumah warga yang mengalami rusak parah dengan kondisi rumah semipermanen; terbang dari posisi awalnya. Ditambah lagi dengan satu sekolah yang kondisi lima kelas bangunan ambruk. Sedangkan 5 rumah warga lainnya mengalami rusak sedang.
“Wah, kalau data sampai saat ini, masih 20 rumah ditambah satu sekolah SD, Bang. Kita belum melakukan pengecekan ke dusun lainnya. Bisa saja lebih dari 20 rumah Bang karena sudah malam,” ucap Legio, warga sekitar.

Selain rumah, puluhan pohon besar tumbang dihantam puting beliung. Papan reklame di Jalan TB Simatupang, tepatnya di Simpang Pinang Baris, juga tumbang.

Iwan (25) warga Desa Medan Krio mengatakan peristiwa angin beliung beserta hujan deras tersebut cukup mengerikan. “Hi, ngeri, seperti kiamat, Bang,” jelas Iwan.

Dijelaskannya, saat itu selesai adzan magrib, awan sudah hitam. Tiba-tiba datang angin dengan kekuatan yang sangat kencang berputar-putar naik keatas. “Tidak pernah seperti ini di tempat kami. Baru kali ini kejadian ada angin besar berputar-putar membawa seluruh sampah berputar-putar ke atas,” jelasnya lagi.

Dikatakannya, angin berputar-putar dengan kecepatan stabil dalam durasi cukup lama. “Lumayan lama angin muter, ada sekitar 40 menit  muter-muter anginnya, Bang,” bebernya.

Jumat Lalu, 36 Rumah Lain Sudah Jadi Korban

Sebelumnya, dua desa di Deliserdang juga dihajar angin tersebut. Tepatnya pada Jumat (4/5) sekira pukul 16.30 WIB. 36 rumah porak-poranda akibat angin tersebut. 14 rumah berada di Dusun II, Desa Patumbak II, Pasar IV, Kecamatan Patumbak dan 22 rumah lainnya di Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa.

Kepala Dusun II, Desa Patumbak II, Saptono menyebutkan 10 rumah rusak parah, dan 4 rumah rusak ringan. Selain itu, 1 buah tiang listrik tumbang.
Dikatakannya lagi, dari peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, dan tenda-tenda penampungan bagi warga yang rumahnya rusak telah disediakan. Terpisah, Kapolsek Patumbak, AKP Triyadi yang juga turun ke lokasi mengawasi serta mengamankan apabila terjadi tindakan yang tak diinginkan seperti penjarahan, dan lain sebagainya.

Terpisah, di Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjungmorawa, 22 penghuni rumah yang rusak langsung diungsikan ke pos-pos bencana alam yang didirikan oleh kader Ampi, Tanjungmorawa. (adl/smg)

Exit mobile version