Site icon SumutPos

Kesemrawutan Lalu-Lintas di Medan Dinilai Kronis

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Sejumlah pengendara berhenti saat lampu merah di  zebra cross yang diperuntukkan untuk pejalan kaki  di persimpangan Letjen Suprapto - Brigjen Katamso, Medan, Selasa (7/4).
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Sejumlah pengendara berhenti saat lampu merah di zebra cross yang diperuntukkan untuk pejalan kaki di persimpangan Letjen Suprapto – Brigjen Katamso, Medan, Selasa (7/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kesemrawutan arus lalu lintas di Sumut, khususnya di jalanan Kota Medan, dinilai sudah kronis. Hal ini disebabkan karena kesadaran tertib berlalu lintas belum terlaksana.

Hal itu dikatakan Direktur Polri Watch, H Abdul Salam Karim, saat dihubungi Sumut Pos via telepon, Rabu (6/5) malam. “Arus lalu lintas di Medan ini sudah sangat kronis kesemrawutannya, ” ungkap H Salum.

H Salum menyebut kalau kesemrawutan di Sumut, khususnya di Kota Medan saat ini, tidak terlepas dari lengangnya penjagaan dari pihak kepolisian. Dikatakannya, penjagaan dari kepolisian, setidaknya membuat pengendara lebih takut untuk tidak tertib dan melanggar peraturan lalu lintas yang ada.

“Kalau cerita pengalaman tidak cukup kalau diceritakan. Terlalu banyak pengalaman tidak sedap kesemrawutan lalu lintas di Medan ini, ” tegas Haji Salum.

Dirlantas Poldasu: Lampu Merah Jalan Terus
Tidak hanya H Salum, kesemrawutan lalu lintas di Sumut dan Medan, juga dirasakan Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol Refdi Adri. Bahkan, Perwira Polisi dengan pangkat 3 melati di pundaknya itu mengaku kesal dengan hal tersebut. Disebutnya, salah satu yang paling terlihat dan sering dirasakannya yaitu kerap diklakson, saat menunggu untuk jalan, saat traffict light menunjuk lampu merah.

” Kalau lampu merah jalan terus. Lampu kuning tancap gas. Begitulah yang saya lihat. Setiap orang yang tertib akan kesal dengan ketidaktertiban, ” ungkap Refdi singkat.

Lebih lanjut, Refdi juga mengaku untuk mengatasi hal itu, berbagai program sudah dilaksanakan pihaknya. Mulai dari sosialisasi dan kampanye keselamatan berlalu lintas, membuat taman lalu lintas ceria untuk mengenalkan tertib lalu lintas mulai usia dini, hingga beberapa operasi lalu lintas, di antaranya Operasi Zebra, Operasi Simpatik hingga Operasi Patuh. Namun, disebutnya kalau kesemrautan lalu lintas masih belum dapat teratas seluruhnya.

“Meski demikian, kita tidak putas asa. Kita akan tetap berusaha, agar Sumut ini tertib berlalu lintas. Begitu juga pada masyarakat, tidak bosan kita imbau untuk tertib berlalu lintas. Masyarakat harus sadar kalau ketidaktertiban dalam berlalu lintas, akan merugikan banyak pihak, termasuk diri sendiri, ” tegasnya.

Begitu juga dengan Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo saat baru menjabat sebagai Kapoldasu mengaku kaget melihat arus lalu lintas di Sumut. Disebutnya, kesemrawutan arus lalu lintas sangat parah. Bahkan, mantan Kapolda Banten itu sempat menceritakan pengalamannya yakni sering melihat pengendara tetap melaju saat traffict light menunjuk pada lampu merah. Oleh karena itu, mantan Gubernur Akpol itu sempat berencana menggalakkan program tertib lalu lintas agar Sumatera Utara dapat menjadi pelopor tertib lalu lintas di Indonesia.

” Mungkin Polwan yang akan kita banyakkan di jalan. Mungkin kalau yang cantik yang memperingati, akan didengar ya, ” ungkap Kapoldasu, beberapa waktu lalu. (ain/rbb)

Exit mobile version