Site icon SumutPos

Masuk Kampung Kubur Dicurigai Jadi Informan Polisi

Yayasan Caritas PSE adalah sebuah kelompok atau lembaga swadaya masyarakat yang peduli dengan kehidupan sosial, seperti kesehatan serta penanggulangan bencana.
Dengan dukungan Caritas Germany (DCV sejak tahun 2010 ini, mereka mencoba memperjuangakan kesehatan masyarakat di Kota Medann
Yayasan ini pun lalu coba masuk ke sudut-sudut gang di Kota Medan untuk mensosialisasi penyediaan pusat informasi kesehatan dan terkait kesehatan lainnya.

Salah satu tempat yang dikunjungi Yayasan Caritas PSE adalah Kampung Kubur, Kecamatan Medan Petisah. Lokasi ini mereka pilih karena warga di Kampung Kubur sangat minim akses kesehatannya. Namun, langkah mereka untuk mensosialisasikan program kesehatan di Kampung Kubur sempat terhambat.
Pasalnya, kedatangan mereka ke Kampung Kubur sempat dicurigai warga sebagai informan polisi atau malah dicurigai ingin membuat onar di wilayah itu. “Awalnya tidak mudah, rekan kami dicurigai sebagai BNN atau mata-mata.Kami  ditolak. Tapi kami terus melakukan pendekatan,” kata Manager Program, Divisi Kesehatan Eka Prahadian Abdurahman dalam acara pembukaan Pusat Informasi Kesehatan dan Kegiatan masyarakat di lapangan badminton, Kampung Kubur, Rabu (5/6).
Beruntung, setelah beberapa kali bersosialisasi dengan masyarakat di lokasi itu, puluhan staf dan relawan dari Yayasan Caritas PSE pelan-pelan dapat diterima warga. “Pembukaan pusat informasi kesehatan dan kegiatan masyarakat di Kampung Kubur ini berawal dari ide salah satu relawan kita yang juga pemuda di Kambur Kubur. Ia mengajak kami kemari dan melihat kondisi di sini, ternyata setelah dilihat, Kampung Kubur yang memang berada di aliran Sungai Ddeli dan padat penduduk ini sangat rentan terhadap permasalahan kesehatan,” tambah  Eka.
Menurut Eka, masyarakat di Kampung Kubur tak hanya terbatas info kesehatannya, juga tempat kumpul dan belajar bagi anak-anak dan pemuda saat menim sehingga mengilhami mereka untuk mendirikan pusat informasi kesehatan di Kampung Kubur. “Kita juga lihat di sini sangat minim sekali tempat belajar dan bermain sehingga nantinya kita akan buat rumah singgah untuk tempat anak-anak dan pemuda untuk belajar dan bermain,” kata Eka lagi.
Dikatakan Eka, pihaknya hanya ingin mencoba membantu menghadirkan pelayanan kesehatan dan informasi bagaimana menjaga kesehatan anak, keluarga dan lingkungan. “Kita lakukan pengembangan program penjangkauan dan pengukuhan kesehatan komunitas, melaksanakan pelatihan-pelatihan terkait kesehatan dan isu sosial lainnya juga membangun jarungan di tingkat kampung, kota dan provinsi,” bilangnya.
Dilanjutkan Eka, program dan layanan akan sediakan pihaknya seperti pertemuan remaja, pertemuan wanita, diskusi dan pelatihan untuk warga, menyediakan arena belajar untuk anak-anak dan warga, posyandu, diskusi anak-anak dan rumah singgah atau narkotika amonius yang merupakan pendidikan tentang bahanyanya narkotika.”Untuk itu, kami harapkan, kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan dukungan masyarakatnya. Kita harap, masyarakat dapat merubah prilaku hidup sehat dan higienis dan dapat saling bersosialisasi antar sesama masyarakat,” harapnya.
Ketua STM masyarakat Tamil Bhineka Tunggal Ika Kampung Kubur Agus Ali Said mengatakan, pihaknya sangat mendukung sekali kegiatan Yayasan Caritas. “Kita mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Yayasan Caritas yang telah mau datang ke Kampung Kubur untuk memberikan dan membuat pusat informasi kesehatan dan kegiatan masyarakat dis ini. Kami harap ini dapat bermanfaat,” ucapnya.
Usai acara pembukaan, pihak Caritas mengajak semua masyarakat dan undangan untuk melihat dan mengunjung rumah singgah yang nantinya akan dibuat sebagai tempat diksusi dan pusat informasi masyarakat. Rumah singgah tersebut dibuka setiap Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. (mag-13)

Exit mobile version